Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kunci Membuat Suasana Hati Tetap pada Batas, Biar Gak Emosian

ilustrasi merasa perempuan relalsasi (pexels.com/Kevin Malik)
ilustrasi merasa perempuan relalsasi (pexels.com/Kevin Malik)

Suasana hati setiap orang pasti selalu mengalami naik-turun. Kadang kita bisa merasakan kesal, kecewa, amarah, sedih, bahagia dan beragam emosi lainnya. Perasaan tersebut sejatinya lumrah dialami.

Namun, banyak orang yang masih sulit mengatur emosi dalam diri. Salah satu tanda nyata yakni banyak orang yang kerap mengklaim dirinya sedang tidak mood lantaran suatu hal. Kestabilan suasana hati tentu harus kita kontrol supaya tidak memberikan kerugian. Berikut beberapa hal yang perlu kita lakukan.

1. Belajar meredam emosi dalam diri adalah keharusan

ilustrasi meredam emosi (pexels.com/Christian Diokno)
ilustrasi meredam emosi (pexels.com/Christian Diokno)

Meredam emosi menjadi keharusan apabila kita ingin menjaga suasana hati tetap aman. Bukan berarti kita menyangkal emosi yang muncul, hanya saja sedikit menekannya supaya tidak berlebihan. Sebab suasana hati yang tak dikendalikan bisa membuat kita tak bisa mengontrol emosi.

Meredam emosi salah satunya dengan cara tidak melampiaskan pada hal yang keliru. Misalnya, menyalahkan keadaan atau orang lain yang tak ada sangkut pautnya dengan suasa hati yang kita alami. Lakukan evaluasi diri terlebih dahulu sebagai upaya memperbaiki suasana hati.

2. Membangun komitmen dengan diri untuk lebih sabar menghadapi segala situasi

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Philip Justin Mamelic)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Philip Justin Mamelic)

Sejatinya yang bisa mengontrol suasana hati adalah diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa menjadi perantara, selebihnya kita yang bertindak sendiri untuk mengendalikannya. Sehingga, bagaimana cara kita menyikapi suasana hati yang buruk bergantung dari kualitas diri masing-masing.

Maka, ciptakan komitmen pada diri sendiri untuk lebih sabar menghadapi segala situasi. Supaya kita tak mudah terpancing emosi yang terkadang bisa datang dengan tiba-tiba. Komitmen itu sebagai bentuk pembuktian kepada diri sendiri, bukan orang lain.

3. Berusaha tetap profesional

ilustrasi seseorang belajar dan berkembang (pexels.com/RDNE Stock production)
ilustrasi seseorang belajar dan berkembang (pexels.com/RDNE Stock production)

Suasana hati pasti akan selalu berubah-ubah. Bergantung dari bagaimana kita menjalani suatu hari. Sehingga untuk menjaganya tetap stabil, diperlukan pengendalian diri yang kuat.

Salah satunya dengan berusaha tetap profesional. Artinya, kita harus bisa menempatkan diri dengan semestinya. Tidak membawa emosi negatif ke dalam urusan pribadi yang lainnya.

4. Memikirkan dampak untuk jangka panjang

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Rafael Barros)
ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Rafael Barros)

Kita perlu memahami bahwa suasana hati sejatinya dapat dikendalikan supaya tetap pada batas. Salah satunya dengan mengambil jeda sejenak sebelum memutuskan tindakan.
Jeda tersebut dapat kita manfaatkan untuk berpikir mendalam. Renungkan dampak apa yang bisa terjadi dari setiap pilihan yang ada di depan mata.


Dengan berpikir jernih, maka kita tak gegabah dalam menentukan keputusan. Sebab keputusan yang diambil berdasar pada emosi semata akan menjerumuskan.

5. Terapkan teknik mengatur pernapasan

ilustrasi merasa perempuan relalsasi (pexels.com/Kevin Malik)
ilustrasi merasa perempuan relalsasi (pexels.com/Kevin Malik)

Untuk mengatur suana hati tetap pada batas, kita perlu melakukan teknik pernapasan. Dengan cara menarik napas panjang, menahannya beberapa detik, kemudian melepaskannya. Tujuan dari hal ini yakni mengambil jeda sejenak supaya pikiran dan perasaan lebih rileks.

Sejatinya pengendalian suasana hati bukanlah perkara yang mudah. Meski demikian, kita tetap perlu berusaha keras untuk melakukannya. Sebab kontrol emosi yang baik menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan kita.

Walaupun tidak mudah, bukan berarti tak bisa, bukan? Praktikkan secara rutin kelima hal di atas setiap kali suasana hati terasa tak enak. Perlahan tapi pasti, kita bisa memiliki kendali diri yang lebih baik dari sebelumnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us