5 Alasan Menjaga Quality Time dengan Pasangan Itu Wajib

Cinta terbangun dari kenangan manis yang kalian lalui. Semakin banyak kenangan indah terukir, semakin sulit hubungan itu putus. Ketika badai pertengkaran menghadang, kenangan manis yang bermunculan dalam memorilah yang mampu meluruhkan amarah dan menghadirkan kata maaf.

Jadi, gimana kalian bisa mengumpulkan kenangan manis kalau sulit menyempatkan quality time? Gak perlu mahal dan nguras waktu kok, sekedar duduk berdua sambil merangkul dan saling curhat sebelum tidur, bisa jadi perekat hubungan paling praktis tapi manis.

Kalau kamu terus membiarkan hubunganmu datar dan selalu menomorsatukan kesibukkan rutin masing-masing, lama-lama rasa cinta kalian yang hangat bisa berubah jadi dingin dan beku. Sebenarnya, apa sih tujuan suami bekerja full time atau istri melakukan pekerjaan rumah dengan sempurna? Bukankah itu semua demi rumah tangga bahagia?

Coba benahi lagi deh niat dan tujuanmu menikah. Hentikanlah pekerjaanmu sejenak untuk menghampiri pasangan dan mendengar suka dukanya hari ini. Adakalanya, perhatian itulah yang lebih dia butuhkan dari sekedar materi yang kamu beri atau pekerjaanmu yang sempurna.

Terbiasa membangun komunikasi yang hangat dengan pasangan, bakal membuat dia lebih mudah terbuka dan blak-blakkan sama kamu. Gak ada lagi yang ditutup-tutupi karena kamu orang ternyaman yang bisa diajaknya berbagi. Hubungan manis semacam itu hanya bisa tercipta kalau kamu selalu menjaga quality time bersamanya.

Gak mau kan pasangan malah lebih nyaman curhat ke orang lain karena melihat kamu yang super sibuk? Klimaksnya, muncullah berbagai sangkaan yang bisa bikin hubungan kalian jadi retak.

Mulanya hubungan itu mendingin karena suami istri hanya sibuk dengan tugasnya masing-masing. Saat rasa cinta mulai meredup karena keintiman yang kurang, mulailah muncul saling menuntut dan persaingan tentang siapa yang perannya paling berat. Tugas-tugas yang diemban baik suami atau istri jadi terasa berat. Itulah bahaya dari rasa cinta yang gak kamu jaga lewat quality time bersamanya.

Kalau hati sudah terasa sepi dan gak tahu sama siapa harus berbagi, bukan hal yang gak mungkin kalau pintu perselingkuhan terjadi. Pernikahan itu adalah perjuangan menjaga cinta. Kalau bukan kamu sendiri yang menjaganya, siapa lagi?

Si kecil yang menjadi buah hati pernikahan adalah amanah Tuhan yang harus kamu bimbing dan kamu jaga. Caramu berbahasa, menatap dan memberi perhatian dengan penuh cinta pada pasangan, bakal menjadi pelajaran hidup paling berharga bagi si kecil. Cara menyayangi yang langsung dicontohkan ayah bundanya menjadi bekal untuk si kecil membagi cinta pada sesama.

Nah, sudah tahu kan apa saja buah manis dari menjaga quality time dengan pasangan? Pokoknya, meski kamu dan dia sudah saling memiliki, cinta itu tetap harus diperjuangkan sampai mati. Setuju?