5 Alasan Orang Menyebut Kalian sebagai Pasangan Serasi, Ingin Tahu?

Misalnya, kalian dinilai sebagai pasangan yang berparas ganteng dan cantik, sama-sama tinggi, atau kemiripan kondisi fisik lainnya. Bahkan tak sedikit orang yang percaya bahwa pasangan yang berwajah mirip memang ditakdirkan berjodoh, lho.

Coba deh, cek saja foto-foto kalian. Barangkali memang ada kemiripan di antara kalian. Seperti tarikan senyuman, bentuk hidung, dan sebagainya.

Semoga 'jodoh' secara fisik ini juga diikuti dengan tanda-tanda lain dari pasangan yang serasi, ya. Yuk, lanjut ke alasan berikutnya.

Mungkin sebenarnya kalian juga pernah bertengkar, seperti pasangan pada umumnya. Hanya saja, pertengkaran kalian tidak heboh dan tak terjadi di depan orang banyak.

Akurnya lagi juga cepat sehingga pertengkaran itu gak sempat diketahui oleh orang-orang di sekitar kalian. Di mata mereka, kalian selalu kompak.

Bukan cuma soal pakaian melainkan yang terutama dalam membuat keputusan serta menyikapi berbagai hal. Ini bukan sekadar siapa yang selalu mengalah, tetapi kalian memang sering berdiskusi sehingga saling memahami dengan baik.

Banyak kan, pasangan yang gak seperti pasangan? Maksudnya, sikap mereka di depan umum biasa saja, tidak menunjukkan rasa sayang yang semestinya. Misalnya, mengobrol dengan pasangan saja gak mau menatap wajahnya atau bersikap cuek saat pasangan mengalami kesulitan.

Nah, hal-hal seperti ini tidak terjadi dalam hubungan kalian. Kalian bukan bucin yang kemesraannya sampai bikin orang-orang tak nyaman. Kalian pasangan dewasa yang secara sadar saling menyayangi sehingga rasa saling pengertian yang terbangun juga tinggi.

Sulit untuk menyebut kalian sebagai pasangan yang serasi jika karier yang satu bagus sekali, satu lagi terkenal ogah-ogahan dalam bekerja. Atau satu pintar sekali, sedangkan pasangannya cenderung menganggap pendidikan sebagai sesuatu yang gak penting.

Akan tetapi ingat ya, jangan mengejar predikat pasangan serasi dengan asal setara dengan si dia. Pasanglah target yang bagus untuk kalian berdua.

Bukan malah kalian sama-sama gak punya prestasi apa-apa biar terlihat serasi. Bukannya dibilang serasi, nanti kalian malah diolok-olok sebagai pasangan dengan masa depan suram.

Latar belakang ini bisa terkait pendidikan. Misalnya, sama-sama sudah selesai S2 atau satu S2, satu lagi S1. Pokoknya, pendidikan kalian gak terlalu timpang. Namun dapat pula latar belakang lainnya, semisal keluarga.

Contohnya, kalian berasal dari keluarga dengan pendidikan agama yang kuat atau masih satu daerah sehingga budayanya sama. Dengan latar belakang yang cenderung sama, orang menilai fondasi hubungan kalian akan lebih kuat daripada pasangan yang latar belakangnya berbeda jauh.

Apa pun alasan orang lain menilai kalian sebagai pasangan yang serasi, jangan terlena, ya! Tetap waspadai berbagai ujian yang dapat mengadang perjalanan kalian sebagai pasangan.

Bukankah tidak lucu apabila pasangan yang ramai disebut serasi ending-nya bubar juga? Jadikan penilaian itu sebagai ekstra motivasi saja untuk merawat hubungan kalian.