Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/Chermiti Mohamed)

Tentunya hubungan romansa tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, terdapat posisi ketika cinta bertepuk sebelah tangan atau bahkan hanya dijadikan sebagai pilihan kedua atau second choice. Merasa menjadi pilihan kedua tentunya menimbulkan rasa tidak aman dan membuat masalah rumit dalam suatu hubungan.

Merasa dijadikan sebagai pilihan kedua juga menimbulkan rasa percaya diri yang menurun karena cenderung membandingkan diri dengan “pilihan utama”. Meski tak mudah, berikut tips untuk keluar dan berhenti menjadi second choice seseorang.

1. Jangan takut untuk melakukan konfrontasi

Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/Polina Zimmerman)

Pilihan kedua dapat terjadi karena kurangnya komunikasi yang jelas antara dua pihak. Baik bagi kamu atau orang yang kamu sukai, tidak adanya kejelasan hanya akan membuatmu menormalisir posisi yang tak pasti.

Ketika kamu sudah menyadari dengan jelas bahwa kamu adalag second choice dan tidak melakukan apa-apa, pihak lain juga akan mengiyakan hal tersebut dan menganggap hal itu normal. Meskipun sulit, konfrontasi dapat membantumu untuk keluar dari zona second choice yang penuh lika-liku. Dengan membicarakan hal ini, kamu juga dapat menemui kejelasan untuk melanjutkan hubungan sebagai teman atau sebagai pasangan.

"Komunikasi dapat mengarah pada kepastian, yang merupakan faktor kunci yang diperlukan untuk membantumu merasa aman dalam suatu hubungan," tutur dating coach, Ness Cooper, dikutip Metro.

2. Pikirkan cara untuk menjadi lebih dekat

Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/Ron Lach)

Dilansir Your Tango, jika kamu memiliki tekad kuat untuk memulai hubungan bersama, jadilah bagian dari dunia orang yang kamu sukai. Kamu bisa bertemu dengan teman-temannya dan mengakrabkan diri. Melakukan hal ini dapat memberi dirimu kepastian yang kamu butuhkan.

Dengan menjadi bagian dari hidupnya, keterlibatanmu akan tertanam dan membuatnya sadar akan posisimu. Melakukan hal ini juga dapat membuatmu menyadari bahwa saat terpisah, kamu adalah orang yang mereka datangi atau pikirkan.

3. Membuat batasan bersama

Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/Alena Darmel)

Jika kamu sedang berjuang melawan rasa cemburu atau iri hati, buatlah batasan yang disetujui bersama. Namun, penting untuk tidak memaksa atau menekan satu sama lain untuk memiliki batasan-batasan yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan kebencian. Jika kamu ingin melanjutkan atau menghentikan hubungan, buatlah batasan agar bersama-sama memiliki posisi yang jelas.

Misalnya, jika kamu berpikir untuk memberhentikan hubungan, buatlah boundaries antara teman dan teman. Sebaliknya, jika kamu berencana untuk melanjutkan, buatlah batasan apa yang membuatmu merasa dihargai sebagai pasangan.

4. Evaluasi hubungan

Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/SHVETS production)

Dikutip Marriage, ambil langkah mundur dan lakukan evaluasi pada hubungan bersama. Pertimbangkanlah apakah hubungan itu sehat dan saling memuaskan. Jika kamu secara konsisten merasa diremehkan atau diabaikan, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi kembali apakah hubungan tersebut sepadan dengan waktu dan energi yang kamu curahkan.

Untuk melakukannya, kamu bisa bertanya dengan orang-orang terdekat untuk membantumu berpikir jernih. Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mendukungmu juga akan membantu meningkatkan harga diri dan memperkuat value yang selama ini mungkin kamu lupakan.

5. Fokus pada self-improvement

Cara berhenti menjadi second choice dalam hubungan (Pexels.com/SHVETS production)

Jika kamu memilih untuk melanjutkan hidup, maka cara terbaik adalah dengan menginvestasikan waktu kepada diri sendiri. Fokuskanlah energi untuk mengejar minat, hobi, dan tujuan yang selama ini belum tercapai. Ketika kamu memprioritaskan diri, kamu akan menyadari bahwa keluar dari second choice mungkin adalah pilihan terbaik.

Dengan berfokus pada pertumbuhan dan kebahagiaan pada diri sendiri, kamu tidak akan terlalu bergantung pada orang lain untuk mendapatkan validasi dan kepuasan. Hal ini akan membantumu untuk bersikap lebih bijak dengan hubungan romansa di masa depan.

Pada akhirnya, bersedia untuk meninggalkan hubungan atau situasi ketika kamu secara konsisten diperlakukan sebagai pilihan kedua. Ketahuilah bahwa kamu pantas untuk bersama dengan seseorang yang memilihmu dengan sepenuh hati dan membuatmu merasa dihargai dan dicintai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team