5 Cara Memantaskan Diri dengan Pasangan Menurut Ilmu Sosiologi

Dalam teori praktik sosial, habitus merupakan hasil dari sosialisasi lalu menjadi kebiasaan yang melekat pada diri seorang individu. Kebiasaan tersebut menjadi pedoman dan arah dalam bersikap dan bertindak di keseharian.

Nah, secara tersirat ketika kamu ingin memantaskan diri dengan pasangan, maka mulailah dengan habitus atau kebiasaan yang baik. Sederhananya, apa kriteriamu untuk pasangan? Apakah yang pekerja keras? Dengan begitu, maka kamu juga harus memantaskan diri dengan membangun habitus atau kebiasaan pekerja keras versi kamu.

Modal budaya menurut teori praktik sosial ialah segala sesuatu yang menyangkut selera budaya dan pola-pola konsumsi. Mulai dari seni, pendidikan, hingga bahasa. Secara tersirat, modal budaya ingin mengajak kamu untuk mengumpulkan banyak ilmu pengetahuan. Mengapa begitu? Jelas supaya bisa pantas bersanding dengan pasanganmu.

Dengan pendidikan yang kamu miliki, kamu dan dia bisa saling nyambung dalam saat mengobrol. Dengan ilmu yang kamu miliki, maka kamu bisa membimbing dia atau menyempurnakan kekurangannya. Pada akhirnya, derajat pengetahuan kalian bisa membuat saling memahami ketika sedang berinteraksi bersama.

Sesuai dengan namanya, modal ekonomi secara sosiologis ini berhubungan dengan sumber daya yang merupakan sumber pendapatan dan kapital. Apa contoh sederhana dari kepemilikan modal ekonomi? Jawabannya adalah uang.

Rasional aja, semua butuh uang, bangun hubungan cinta yang serius tentu juga butuh biaya yang tidak sedikit. Terlebih lagi, jika kamu ke depannya sosok pemimpin rumah tangga, maka kamu memiliki kewajiban untuk membiayai anak orang, yakni istri kamu. Maka, modal ekonomi penting kamu miliki untuk bisa bersanding dengannya secara mapan.

Dalam teori praktik sosial, arena ini menjadi tempat untuk memperjuangkan segala modal yang telah dikumpulkan. Yang mana pemenang arena ialah pelaku yang memiliki banyak modal dengan kepemilikan startegi di dalamnya.

Nah, dalam hubungan percintaan, coba kamu kenali arena hati dari pasanganmu. Bagaimana sih arena kehidupannya? Mulai dari teman-teman hingga keluarganya. Terlebih, siapa sih sosok masa lalunya? Kamu bisa belajar memantaskan diri dari mereka semua. Ambil kebaikan mereka, buang keburukannya. Bagaimanapun itu, kepribadian baik mereka membuat pasanganmu nyaman dan bahagia, lho.

Observasi arena kekurangan pasangan ini menjadi sedikit berbeda dari konsep memantaskan diri pada umumnya. Ya, dalam arena ini kamu bisa mencari tahu terkait kekurangan atau kelemahan pasanganmu. 

Memantaskan diri sejatinya bukan hanya terkait usaha kamu untuk bisa sebanding dengan dia. Melainkan juga memantaskan diri terkait apakah kamu kuat, sanggup, hingga bisa mentoleransi kekurangan dan kelemahan pasanganmu? Jawaban sederhananya, jika kamu kuat, ya artinya kamu pantas hidup dengan dia, pun berlaku sebaliknya, ya.

Memantaskan diri memang sebuah perjalanan kompleks yang tidaklah mudah, ya. Dengan begitu, jangan jadikan proses belajar tersebut menjadi beban, melainkan lebih pada mengenal sosok pasanganmu, ya. Semoga kamu bisa bersanding dengan orang yang tepat, ya kamu yang tepat untuk dia, dan dia juga tepat untuk kamu.