5 Cara Menghadapi Diri Sendiri yang Gampang Naksir ke Orang Baik

Jatuh cinta memang ada banyak jalurnya, ya. Bisa jadi langsung naksir pada pandangan pertama saat melihatnya di tempat umum. Bisa jadi, suka setelah terbiasa hidup bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup panjang. Tak terkecuali, lewat jalur saat bertemu dengan orang baik yang kebaikannya berhasil bikin kamu malah berpotensi naksir ke orangnya.
Kamu dibuat baper dengan kebaikannya, merasa istimewa, hingga jatuh cinta ke orangnya. Alhasil, kamu berakhir dibuat gampang jatuh hati ke orang-orang yang baik di kehidupamu. Lantas, bagaimana cara menghadapi diri sendiri yang tiba-tiba otomatis naksir ke orang baik seperti itu? Langsung simak ulasan berikut ini.
1. Ingat, dia baik ke semua orang, bukan cuma kamu

Hal pertama dan utama yang perlu yang perlu kamu lakukan untuk stop naksir orang yang baik kepadamu ialah dengan menanamkan suatu mindset. Yakinkan dirimu bahwa orang baik itu dasarnya baik ke semua orang, bukan hanya kamu.
Jangan sampai kamu bertingkah seolah korban dari sikap dan perbuatan baiknya. Padahal, ia baik ke semua orang, salah satunya kamu. Jadi, yang harus disetop itu rasa terbawa perasaanmu, bukan kebaikannya dia, ya.
2. Terima kebaikannya, lupakan rasanya

Sejatinya, keberadaan orang baik dengan sejuta kebaikannya untuk sekitar pasti memberikan suatu manfaat. Termasuk kamu salah satu penerima kebaikannya karena tinggal di lingkungan yang sama dengan dia.
Sekarang, coba kamu fokus untuk memikirkan manfaat dari kebaikannya. Rasakan sisi fungsionalitas, nilai berguna dari kebaikan yang kamu dapatkan. Kamu sudah cukup untung bukan dari hal tersebut? Latih diri untuk bisa karena terbiasa dengan fokus terkait.
Jadi, fokus untuk mengakses hingga menggunakan kebaikannya. Coba bayangkan, bagaimana kehidupanmu yang tertolong karena kebaikan itu. Hingga pada akhirnya perlahan tapi pasti, kamu akan beralih naksir atau suka pada kebaikannya, bukan lagi orangnya.
3. Terima kebaikannya, teruskan berbuat baik ke orang lain

Kalau kamu sempat berpikiran bahwa orang baik yang berbuat kebaikan itu naksir kamu balik, ya karena merasa diistimewakan. Sekarang, coba kamu teruskan kebaikannya dengan versi setulus hatimu.
Kamu akan merasakan betapa bahagianya menjadi orang baik. Merasakan kebahagiaan yang yang tak bisa didefinisikan, tengah, nyaman, damai, hidup terasa ringan saat banyak memiliki kebaikan yang tersebar di kehidupan sekitar.
Dengan begitu, kamu juga bisa belajar memahami sudut pandang orang yang benar-benar baik tanpa maksud dan tujuan apa pun. Yakni, tiada keinginan naksir kamu dengan kebaikan yang diberikannya, jadi sadar diri dan pakai logikamu, ya.
4. Bisa jadi kamu hanya kagum, bukan jatuh cinta

Coba ajak diskusi dirimu sendiri, bisa jadi kamu selama ini hanya kagum dengan kebaikannya. Betapa baiknya dia sehingga kamu ingin memilikinya sebagai pasangan. Dari situ, kamu jatuh hati ke kebaikannya, bukan senyatanya jatuh cinta ke orangnya.
Bedakan dengan saat kamu merasa jatuh cinta pada pandangan pertama dengan orang yang tidak melakukan apa pun terhadapmu. Jauh berbeda bukan? Misalnya saja jika ia yang baik hati itu tidak berbuat baik, cuek terhadapmu, bisa jadi kamunya juga biasa saja.
Intinya, jatuh hati karena kagum dengan jatuh cinta itu berbeda, ya. Jangan sampai kamu jadi terjebak hingga merasa cinta bertepuk sebelah tangan, padahal kamu hanya aslinya kamu hanya merasa kagum, sama sekali tidak jatuh cinta ke orangnya.
5. Jika tetap tak mampu melawan rasa, hindari bahkan tinggalkan

Puncaknya, jika setelah kamu teliti ternyata benar kamu gampang jatuh cinta ke orang-orang yang baik kepadamu. Maka, kamu bisa menyampaikan secara langsung ke orang yang bersangkutan. Supaya tidak berlebihan baiknya agar kamu tidak terbawa perasaan.
Jika perlu, saat kamu merasa orang tersebut tak boleh disukai oleh kamu, maka jangan ragu untuk pergi meninggalkannya. Sebelum risiko dengan aneka dampak negatif itu menghampirimu. Bukankah lebih mudah menahan diri saat tak bersama pemicunya daripada terus bertahan padahal tak mungkin bisa hidup bersama?
Naksir pada orang yang tidak pada situasi dan kondisi yang tepat memang besar peluangnya untuk sakit hati yang secara tersirat, ya. Meski tak langsung kelihatan, nyatanya kamu sudah merasakan dan tahu secara rasional bahwa dia hanya baik, bukan naksir kamu. Jadi, belajar untuk memposisikan dirimu dengan baik, ya!