5 Ciri Gebetan yang Belum Bisa Berkomitmen dalam Hubungan!

19 Jul 2021, 14:46 WIB

Ilustrasi pasangan (pixabay.com/nastya_gepp)

Memiliki seseorang yang kamu taksir adalah hal wajar. Cinta kadang tak pernah bisa diterka, kepada siapa akan berlabuh. Pastinya kamu sendiri memiliki tipe ideal dari calon pendamping yang kamu harapkan. Walau tak tertulis, pasti setidaknya kamu tahu, ciri orang yang bisa membuatmu jatuh hati.

Namun, saat kamu sudah jatuh hati pada seseorang yang kelihatannya sudah memenuhi sebagian besar kriteria, ada hal yang luput dari penilaian. Apakah dia sudah siap untuk berkomitmen? Nah berikut ini adalah lima ciri gebetan yang ternyata belum siap untuk berkomitmen.

1. Memiliki masa lalu yang mungkin membuat dia trauma

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/StockSnap)

Biasanya saat PDKT, kegiatan yang paling sering dilakukan adalah ngobrol. Dari obrolan inilah, kamu dan dia bisa saling mengenal satu sama lain. Bahkan, jika sudah merasa nyaman, dia mungkin saja curhat masalah pribadi bahkan masa lalunya. Jika dia memiliki masa lalu yang cukup berat dan berhubungan dengan masalah psikis dan asmara, maka ini akan jadi PR buatmu.

Mengembalikan kepercayaan orang yang memiliki pengalaman buruk di masa lalu adalah hal yang butuh proses dan perjuangan panjang. Namun, jika kamu sungguh mencintainya, pasti ini bisa dilewati.

2. Cenderung menutup diri

ilustrasi hubungan asmara (pixabay.com/StockSnap)

Ciri berikutnya dia ramah sama kamu, membalas semua chat dengan baik. Namun, dia tak pernah sekali pun membahas tentang dirinya yang bersifat pribadi. Bahkan ketika hubungan sudah semakin intens, dia masih belum mau membuka diri dan berhati-hati ketika kamu bertanya mengenai hal yang sedikit privasi.

Orang yang belum mampu berkomitmen akan menutup dirinya dan tak akan membiarkan orang lain tahu mengenai dirinya. Berbeda dengan orang yang sudah siap menyambut hadirnya pasangan. Dia akan membuka siapa dirinya yang sebenarnya.

3. Kadang responsnya terhadap kamu butuh waktu yang lama

Ilustrasi chatting (pixabay.com/Ri_Ya)

Responsnya positif, namun membutuhkan waktu yang lama untuk merespons. Hal ini bisa jadi karena dia belum yakin apakah bisa menjalin hubungan bersamamu? Karena setiap orang di zaman sekarang pasti pegang HP. Tak mungkin kalau melewatkan memeriksa chat yang masuk.

Tinggal dianya mau tidak merespons dengan cepat. Atau pun kalau sedang sibuk, orang yang sekiranya mau diajak berkomitmen tidak akan membiarkan kamu menunggu terlalu lama. Dia pasti memberikan kabar supaya kamu tidak kecewa.

4. Tidak memiliki pacar dalam waktu yang cukup lama

Ilustrasi penantian (pixabay.com/darksouls1)

Selanjutnya dari obrolan yang kamu dapatkan dengannya, dia sudah tak berhubungan cukup lama dengan orang. Hal ini perlu kamu jadikan catatan penting. Apalagi jika melihat dia sebagai orang yang sangat menarik, sehingga mustahil tak disukai orang lain. Hal yang memungkinkan salah satunya adalah belum siap untuk berkomitmen.

Ketika hal Ini sudah kamu ketahui, tentunya pilihannya ada di tanganmu. Mau menunggu dia atau mencari orang lain. Karena pastinya kamu harus menunggu dia sampai siap untuk berkomitmen.

5. Memiliki banyak gebetan namun tak ada yang diseriusin

ilustrasi teman perempuan dan pria (pixabay.com/abhishekkandel45)

Hal ini bisa kamu ketahui dari kabar orang sekitar atau dari media sosial dirinya. Dia memiliki banyak gebetan dan tak jarang yang sangat memiliki kelebihan dari sisi karier dan materi. Namun, semuanya hanya dia jadikan sebagai teman biasa. Belum ada yang diajak untuk berhubungan serius.

Dirinya seolah memang tak mau berkomitmen. Namun tak mau juga kehilangan orang yang mengagumi dirinya.

Jadi, catatan untuk kamu yang naksir sama orang yang belum siap berkomitmen adalah investasi waktu dan usaha harus ditambah intensitasnya. Karena tentunya untuk meyakinkan dirinya dibutuhkan tenaga yang lebih lagi. Jadi, mau menunggu atau cari lagi yang lain?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.