5 Ciri Pasangan yang Terlanjur Bergantung Padamu, Susah Mandiri

Baginya kamu adalah dunianya. Di mana ada kamu, juga harus ada dia di sisimu. Mau ke mana saja kamu pergi, doi wajib selalu diajak. Bahkan sekarang pacarmu gak sungkan lagi nongkrong bareng teman-teman cowokmu, lho. Padahal dulu, setengah mati untuk bisa minta izin ke doi supaya bisa hangout bareng teman dengan tenang.

Rasa kurang nyaman berada di lingkungan yang mayoritas anggotanya adalah lawan jenis, seperti gak dihiraukan lagi sama dia. Pokoknya, bisa terus berada di sampingmu sudah membuatnya senang, deh.  

Berhubung kalian sudah sama-sama dewasa, idealnya gak semua masalah harus minta pertimbangan pacar, dong. Tapi yang dilakukan doi malah sebaliknya.

Meskipun yang tengah dialami adalah persoalan receh, dia tetap minta saran darimu, tuh. Bagus, sih, itu artinya doi mau terbuka sama kamu. Tapi kan, masalah semacam itu harusnya bisa diatasi sendiri. 

Belum tentu juga kamu lagi punya waktu longgar untuk segera turun tangan membantunya. Daripada menunggumu, bukannya lebih baik langsung ambil keputusan sendiri, ya? Repot banget, deh! 

Bukan hanya pendapatmu saja yang dia andalkan, bantuan darimu juga. Lagi-lagi ini menyangkut masalah yang sepele sampai terbilang runyam. Perkara mau mengantarkan cucian ke tempat laundry saja, dia selalu minta diantar olehmu.

Padahal ada banyak cara yang bisa dilakukan, lho. Misalnya, minta petugas laundry mengambilnya ke rumah atau mengantarnya sendiri tanpa harus minta ditemani olehmu.

Kalau untuk masalah remeh begini saja dia selalu minta tolong, jangan ditanya ketika doi menghadapi persoalan yang lebih besar. Sudah pasti kamu ikut kerepotan. 

Buntut dari perubahan sifat doi yang jadi bergantung sepenuhnya ke kamu adalah satu per satu teman dekatnya akhirnya menjauh. Alhasil, selain keluarga, sekarang cuma kamu orang terdekat yang dia punya.

Gimana teman-temannya gak pergi, kalau tiap kali diajak nongkrong doi selalu menolak. Karena lebih memilih mengekor ke mana pun kamu pergi. 

Di samping kena cap sebagai bucin, doi juga dianggap kacang lupa kulitnya oleh teman-temannya ini. Nah, sekarang giliran kamu, nih yang bisa diandalkan olehnya. Kasihan, sih, tapi salah dia sendiri. 

Saking jengkelnya terus direpoti oleh pacar sendiri, kamu pun pernah hilang kesabaran. Sehingga pada akhirnya mencoba memberi sedikit pelajaran kepadanya, dengan berkata keras gak seperti biasanya. Kamu bilang sudah gak sanggup lagi meladeni tingkahnya yang kekanak-kanakan itu.

Berharap dia gak pernah hadir di hidupmu. Kamu pikir gertakan ini bakal membuat doi sadar. Tapi ternyata tanggapannya hampir gak masuk akal, dong. Bukannya berubah jadi lebih baik, eh pacarmu malah nekat pergi sejauh-jauhnya darimu sampai bikin keluarganya khawatir.

Yap, doi memilih minggat supaya kamu senang dan gak terganggu lagi. Nah, lho, malah jadi runyam, kan? Mau gak mau, kamu harus membujuknya supaya mau pulang. 

Itulah makanya, memanjakan pacar gak boleh sampai kelewatan, ya. Niatnya, sih baik supaya doi bahagia dan betah menjadi kekasihmu. Tapi lihat efeknya. Tidak hanya merugikan dirimu sendiri, tapi juga membuat mentalnya gak berkembang.

So, kalau masih mau lanjut pacaran, ada baiknya kamu mulai beryindak tegas dan tega menegurnya. Memang gak mudah, tapi bila ini dilakukan dengan tekun, pasti doi bisa berubah, kok.