5 Ciri Teman Ngobrol yang Gak Asyik, Kamu Bukan nih? 

Dalam sebuah obrolan, biasanya ada topik alias bahan pembicaraan. Bahkan, dalam obrolan santai sekalipun, umumnya ada sesuatu atau seseorang yang jadi pokok obrolan tersebut. Nah, apakah kamu cenderung mengarahkan obrolan hanya seputar kamu dan duniamu saja?

Saat orang lain bercerita soal pengalamannya yang lucu, misalnya, apakah kamu langsung menimpalinya dengan pengalamanmu sendiri yang menurutmu lebih kocak? Ketika temanmu bercerita soal film favoritnya, apakah kamu gak menanggapi tapi malah mengalihkan topik ke film kesukaanmu sendiri?

Kalau hal-hal seperti itu masih kamu lakukan, itu artinya kamu belum jadi teman ngobrol yang asyik. Ingat, dunia ini bukan tentang kamu saja. Sekali-sekali, lupakan soal dirimu dan berfokuslah pada orang lain dan dunia mereka. Kalau kamu melakukan itu, pasti orang lain pun akan dengan senang hati melakukan hal yang sama padamu kok.

Sambil mempraktikkan poin pertama, jangan lupakan satu hal penting: jangan langgar privasi orang lain. Kalau kamu ingin tahu soal orang lain dan dunianya, itu bagus. Namun, kalau kebablasan, orang malah akan menganggapmu gak sopan dan enggan ngobrol denganmu lagi.

Gak semua hal tentang kehidupan orang lain perlu kamu tahu, kecuali dia sendiri yang cerita. Karena itu, gak perlu korek-korek tentang hal-hal pribadi seperti masalah keluarga, hubungannya dengan pasangan, dan sebagainya. Kalau kamu bisa menahan diri untuk gak kepo, pasti orang lain bakal senang ngobrol denganmu.

Ada pula orang yang saat mengobrol cenderung mencari-cari konfrontasi dengan orang lain. Mereka seolah tidak terima saat ada yang berbeda opini dengannya. Karena itu, setiap pendapat yang berbeda pasti direspons negatif. Tak jarang hal itu berujung pada debat hingga obrolan yang awalnya santai berubah jadi gak asyik lagi.

Perbedaan pendapat dalam obrolan adalah hal yang biasa. Ketika itu terjadi, kamu gak harus mendebatnya kok, misalnya temanmu berpendapat bahwa makan bubur ayam itu lebih enak diaduk. Kamu gak harus setuju, tapi gak harus juga menentangnya. Kalau topik tersebut tidak terlalu penting, kenapa gak menyikapi dengan santai saja?

Tentu, bukan berarti berdebat itu salah. Kadang kita perlu berdiskusi dan berargumen untuk membela pandangan kita. Namun, gak semua perbedaan opini harus berujung pada hal itu. Jadilah teman ngobrol yang asyik dengan lebih sering mencari persamaan, bukan perbedaan dengan lawan bicara.

Siapa sih orang yang senang berteman dengan orang yang suka pamer? Orang yang sering pamer kekayaan materi pasti dijauhi orang. Selain materi, pamer pengetahuan atau kecerdasan pun punya efek yang sama buruknya.

Apa contohnya? Kalau kamu sering menggunakan istilah-istilah sulit saat mengobrol dengan teman hanya supaya dia menganggapmu pintar, terutama kalau kamu sudah tahu bahwa temanmu itu gak sepintar kamu, itu bisa membuatnya merasa minder dan akhirnya malas ngobrol lagi denganmu.

Orang yang sok bijak juga pasti gak dianggap teman ngobrol yang asyik. Jadi, kalau kamu masih suka menyelipkan nasihat atau quote tentang kehidupan di setiap obrolan santai, lebih baik hentikan deh. Hal ini berlaku terutama kalau kamu sendiri gak menerapkan nasihat tersebut. Itu artinya kamu orang yang omdo alias omong doang.

Segala sesuatu ada waktunya masing-masing, termasuk dalam mengobrol. Ada saatnya kita perlu bersikap serius saat mengobrol, sementara di waktu lain kita perlu lebih santai dan mau bercanda. Dua-duanya sama-sama perlu supaya obrolan bisa bermanfaat, tapi tetap seru.

Jangan sampai kamu dianggap teman ngobrol yang gak asyik karena masih sering salah membaca suasana. Saat orang mau serius, kamu malah cengengesan. Sedangkan, ketika temanmu lagi bercanda, kamu malah baper dan marah-marah. Maka dari itu, kamu perlu melatih kepekaanmu supaya tahu kapan waktu yang tepat untuk segala sesuatu.

Itulah lima ciri yang menandakan seseorang bukan teman ngobrol yang asyik. Hayo, masih ada gak yang terdapat dalam dirimu? Kalau masih, introspeksi dan perbaiki diri supaya kamu dikenal sebagai teman ngobrol yang asyik dan baik. Dengan begitu, banyak orang yang senang jadi temanmu.