Dalam menjalani hubungan asmara, setiap orang pasti melewati masa yang dinamakan PDKT. PDKT ini pula yang akan menentukan hubungan bisa lanjut ke pacaran atau tidak. Maka dari itu, kamu pasti lebih banyak melakukan PDKT daripada pacarannya.
Nah, ternyata dalam masa pendekatan ini juga ada fase-fase yang pasti dialami oleh setiap pasangan. Bahkan, ada fase yang disebut fase rawan dalam PDKT. Apa saja lima fase tersebut? Yuk, simak pembahasannya.
Di fase ini, kamu akan merasa sangat mencintai dirinya. Walau baru kenal atau masih hubungan lewat sosial media saja, dirimu seolah ingin menjadi miliknya.
Di fase ini sebenarnya bukan cinta yang kamu rasakan, melainkan hanya nafsu belaka. Hal ini bisa terjadi karena kamu terpengaruh oleh bentuk fisik atau karakter luar saja.
Maka tak heran, kamu jadi tergila-gila dalam fase ini. Mengibaratkan nafsu ini adalah cinta pada pandangan pertama.
Hati-hati jika berada di fase ini dan dirimu termasuk yang mudah dimanfaatkan. Karena bisa jadi, doi mengambil keuntungan dari rasa nafsumu.
Sebenarnya dari awal seseorang gebetan yang baik atau tidak itu sudah bisa kelihatan. Hanya saja saat sudah dirasakan, dirimu cenderung menganggap semua itu adalah maklum.
Dirimu terlalu cepat bisa berkompromi tentang hal tersebut. Sehingga di tahap ini, kekurangan dia tak akan jadi masalah.
Padahal bisa jadi kekurangannya ini bukan sekadar mageran atau pelupa, tapi berkaitan dengan masalah karakter yang abusive, dan tak bisa menghargai orang lain. Tentu kekurangan seperti ini tidak boleh langsung kamu kompromikan.
Di fase ini biasanya kamu mulai menyadari akan hal-hal yang ada dalam diri gebetan. Ada beberapa hal yang mungkin saja kamu temui dari dalam diri gebetan ketika saat baru mengenal hingga titik sekarang.
Ada yang ternyata lebih baik atau bahkan lebih buruk. Hal ini tentu akan kamu evaluasi. Apakah selama ini dirimu lebih banyak mengalah atau banyak sakit hatinya?
Karena di tahap ini, nilai kompromi akan lebih sulit diterapkan. Maka dari itu, ketika kamu sudah mulai menyadarinya, di titik ini kamu mungkin mulai ragu untuk melanjutkan hubungan.
Fase ini biasanya ditandai dengan gebetan yang sudah mulai mengurangi intensitas chat dan pertemuan. Atau mungkin sebaliknya, dirimu yang melakukannya karena merasa pasangan tidak seperti bayanganmu. Hal ini tentu akan menjadi dilema dalam dirimu.
Pilihan ada di tanganmu, apakah mau terus atau tidak. Jika terus, kamu perlu inisiatif untuk tetap konsisten menghubungi dirinya. Kalau dia mulai menjauh dan kamu pun demikian, maka hubungan pun akan terancam kandas.
Di fase ini biasanya kamu mulai menghadapi dua situasi. Yang pertama kapan nembak dia atau ditembak, dan yang kedua adalah kapan move on. Karena di sini, pandanganmu sudah terbuka mengenai kemungkinan hubungan yang akan terjadi setelah PDKT ini. Kadar cintanya masih ada, tapi tentunya jadi lebih realistis.
Nah, semua keputusan ada dalam tanganmu. Kalau pun kamu ternyata ada dalam pilihan move on, cepat atau lambatnya itu ada dalam dirimu. Karena tentunya yang bisa menyembuhkan dirimu adalah diri sendiri.
Jadi, dirimu pasti sudah menemui kelima fase di atas saat sedang PDKT sama seseorang. Fase nomor tiga adalah fase yang biasanya akan menentukan happy ending atau tidaknya dalam sebuah hubungan. Maka, kamu perlu berhati-hati di fase ini dan seterusnya, ya.