Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Receh Ini Jadi Red Flag dalam Hubungan, Tapi Sering Diabaikan

ilustrasi red flag dalam hubungan (pexels.com/gustavo fring)
Intinya sih...
  • Lelucon merendahkan dapat merusak rasa percaya diri dan kenyamanan dalam hubungan, menunjukkan dominasi atau meremehkan pasangan.
  • Menolak mengaku salah bisa menjadi bibit manipulasi emosional dan membuat satu pihak terus jadi penyelesai masalah sendirian.
  • Ketidakhadiran emosional saat bersama dapat membuat seseorang merasa diabaikan, kehilangan keintiman, dan terus-menerus merasa sendirian.

Dalam hubungan, kita cenderung hanya fokus pada red flag yang besar dan jelas, seperti selingkuh atau kekerasan emosional. Padahal, banyak red flag yang tampak receh tapi sebenarnya bisa berdampak besar jika terus dibiarkan. Karena sering kali ditutupi rasa sayang, kita jadi mudah mengabaikannya.

Kamu mungkin pernah mengalami pasangan yang selalu meremehkan hal-hal kecil yang penting buat kamu, atau justru gak pernah minta maaf meski jelas-jelas salah. Nah, jangan sepelekan sinyal-sinyal kecil ini. Bisa jadi, inilah awal dari pola yang tak sehat dalam hubunganmu.

1. Suka bikin lelucon yang merendahkan

ilustrasi lelucon yang merendahkan pasangan (pexels.com/mikhail nilov)

Lelucon dalam hubungan seharusnya mengundang tawa bersama, bukan membuat salah satu pihak merasa terhina. Jika pasanganmu sering bercanda soal penampilan, pekerjaan, atau keluarga kamu secara negatif, itu bisa menyakitkan meski dibungkus tawa. Apalagi kalau kamu sudah bilang gak suka, tapi tetap diulang.

Jenis humor seperti ini bisa merusak rasa percaya diri dan kenyamanan dalam hubungan. Bisa jadi, ini cara halus pasangan menunjukkan dominasi atau meremehkanmu. Jangan anggap ini sepele hanya karena dikemas sebagai candaan.

2. Tidak pernah mau mengaku salah

ilustrasi tidak pernah mau mengaku salah (pexels.com/keira burton)

Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, dan mengakuinya adalah tanda kedewasaan. Tapi kalau pasanganmu selalu ngeles, menyalahkan keadaan, atau bahkan balik menyalahkan kamu, ini jadi pertanda buruk. Dalam jangka panjang, kamu bisa merasa lelah karena terus jadi penyelesai masalah sendirian.

Menghindari tanggung jawab bisa jadi bibit manipulasi emosional. Kamu akan dipaksa berpikir semua konflik adalah salahmu. Hubungan seperti ini gak adil dan bisa mengikis harga dirimu perlahan-lahan.

3. Selalu main HP saat sedang bersama

ilustrasi bermain hp saat sedang bersama (pexels.com/budgeron bach)

Kebersamaan yang harusnya jadi waktu berkualitas malah terganggu oleh notifikasi. Kalau pasanganmu lebih fokus ke layar HP dibanding ngobrol atau memperhatikan kamu, ini bisa jadi tanda kurangnya respek. Mungkin terlihat sepele, tapi sikap ini bisa bikin kamu merasa diabaikan.

Ketika perhatian terbagi terus-menerus, hubungan bisa kehilangan keintiman emosional. Ini juga bisa menunjukkan kurangnya minat untuk benar-benar terhubung. Kalau dibiarkan, kamu bisa merasa sendirian meskipun sedang bersama.

4. Tidak pernah inisiatif ngobrol serius

ilustrasi pasangan cuek (pexels.com/ketut subiyanto)

Pasangan yang gak pernah memulai obrolan penting bisa jadi sedang menghindari komitmen atau kejelasan. Mereka nyaman dengan zona abu-abu, asal hubungan jalan tanpa perlu membahas masa depan. Padahal, komunikasi yang sehat butuh usaha dari dua arah.

Kalau kamu terus jadi pihak yang memulai, lama-lama kamu bisa lelah sendiri. Ketidakseimbangan ini bisa mengarah ke hubungan yang gak setara. Jangan abaikan tanda ini hanya karena kamu takut dianggap terlalu serius.

5. Sering ghosting tapi datang lagi seolah tidak ada apa-apa

ilustrasi ghosting (pexels.com/RDNE Stock project)

Hari ini intens ngobrol, besoknya tiba-tiba hilang tanpa kabar. Pasangan yang sering ghosting lalu muncul lagi seakan gak terjadi apa-apa, bisa jadi sedang mempermainkan perasaanmu. Ini bukan sikap yang sehat dalam hubungan, apalagi jika dilakukan berulang.

Kehadiran dan kepergian yang gak konsisten bikin kamu bingung dan emosional. Hal ini bisa menumbuhkan rasa tidak aman dan overthinking. Jangan ragu untuk mempertanyakan niat dan konsistensinya dalam menjalin hubungan.

Red flag gak selalu berbentuk besar dan dramatis, kadang justru tersembunyi dalam hal-hal kecil yang sering kita anggap wajar. Kalau kamu merasa gak nyaman, jangan abaikan intuisi sendiri. Karena hubungan sehat harusnya bikin kamu tenang, bukan terus-menerus bertanya-tanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us