5 Ciri Perempuan Dewasa dalam Menjalin Hubungan Asmara

- Kata terserah yang jelas tanpa tanda tanya menunjukkan keterbukaan dalam hubungan.
- Bersikap jelas dan to the point dalam mengungkapkan keinginan untuk menghindari kesalahpahaman.
- Memberikan pasangan ruang pribadi dan mendukung produktivitasnya sebagai bentuk hubungan dewasa yang sehat.
Menjalin kasih di usia dewasa memang penuh tantangan tersendiri. Tak lagi seperti masa belia yang bisa lebih menye-menye dengan kisah cinta yang masih unyu atau imut.
Penuh pengertian menjadi poin penting yang menjadi indikator hubungan sehat di usia dewasa. Sebagai referensi, berikut sederet ulasan ciri perempuan dewasa dalam menjalani hubungan asmara yang sehat, anti menye-menye versi yang tetap seru sekaligus realistis.
1. Kata terserah yang bukan penuh tanda tanya

Bukan rahasia umum lagi bahwa kebanyakan perempuan kerap mengucapkan kata terserah yang penuh dengan tanda tanya. Ya, katanya terserah, tapi saat dikasih saran malah menolak, mendebat, hingga tak setuju.
Selayaknya hubungan asmara yang sehat di usia dewasa, saat mengatakan terserah itu ya senyatanya ingin dibantu pasangan memilih sesuatu. Lalu tinggal ikut dengan referensi pasangan.
Gak perlu repot mikir, tinggal menikmati apa yang pasangan pilih hingga sediakan untuk kamu. Di usia dewasa kata terserah bisa benar-benar meringankan satu pihak, bukan malah menjadi momen ingin dimengerti dengan artian yang tidak jelas arahnya.
2. Tak perlu bersikap yang berpengertian ganda dan berlawanan

Pernahkah kamu melihat pasangan yang sedang marahan dan bilang ingin ruang untuk sendirian? Ya, pasti sudah tak asing lagi. Sayangnya, tak jarang masih banyak yang di momen itu juga setelah bilang ingin sendiri justru malah berharap dirayu oleh pasangannya.
Bagaimana pasangan ingin membujuk supaya tak marah lagi, orang jelas-jelas kamu sendiri yang bilang butuh waktu dan ruang sendiri sejenak. Pasangan yang dewasa jelas tak ingin ganggu momen kesendirianmu, mana paham bahwa sikapmu itu berpengertian ganda bahkan artinya berlawanan.
Jadi, di usia dewasa ini, sebagai perempuan yang dewasa, jelaskan batasan dan maksud yang jelas. Bersikap dan bertingkahlah selayaknya kamu ingin mendapat balasan atau respon yang berbanding lurus dengan yang kamu lakukan dan tunjukkan di depan pasangan, ya.
3. Alih-alih kecewa gagal kasih kode, to the point biar lebih puas hati

Hobi mendapatkan kejutan? Sayangnya tak banyak yang berujung gagal lantaran salah paham dengan kode yang diberikan. Di usia yang sudah dewasa ini tampak lebih realistis bila ingin A, ya langsung saja bilang ingin A, gak perlu muter-muter.
Kebanyakan kasih kode ke pasangan yang gak peka, atau mungkin kodemu yang gak jelas hanya akan berpotensi menyakiti diri sendiri, lho. Ya, kamu hanya akan melukai dirimu sendiri saat harapanmu itu tak sesuai kenyataannya. Jadi, langsung saja bilang biar pasangan bisa kasih apa yang kamu mau dengan tepat, kamu pun jadi lebih berpuas hati.
4. Tahu tempat, posisi, situasi, dan kondisi

Ingat, pasanganmu itu bukan satpam atau bodyguard yang harus selalu siap sedia untukmu selama 24 jam. Menjalin romansa di usia dewasa ini haruslah stop menjadi pribadi yang posesif .dan pencemburu buta dengan alasan tanda cinta.
Pasanganmu itu sudah dewasa, punya kehidupan lain, cerita lain, dengan pekerjaannya, dengan temannya, dengan keluarga besarnya, bahkan dengan dirinya sendiri. Ia butuh me time, tidak hanya kamu dunianya, gak harus salalu habiskan waktu denganmu.
Biar gak kesepian, kamu pun perlu hidup sehidup hidupnya, punyalah hobi yang seru dan asyik, ketemu teman yang satu frekuensi. Dengan tahu tempat, posisi, situasi, dan kondisi dengan memberikan pasangan personal space bikin hubungan jadi lebih langgeng, lho.
5. Tidak menghalangi produktivitas pasangan

Ya, produktivitas dan dewasa bak satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam dimensi kehidupan. Jika dikatkan dengan kepemilikan tambatan hati, harusnya pasangan yang dewasa itu bangga melihat sisi produktivitasmu, bukan malah menghalangi sayapmu untuk terbang ke sana ke mari mencari peluang terbaik.
Gak ada salahnya menunggu pasangan yang sibuk dengan aktivitas produktifnya, ia sedang mengkualitaskan dirinya sendiri, bukan selingkuh. Harusnya didukung, bukan malah dihalangi yang bikin pasangan jadi berat hati.
Perempuan dewasa yang baik, gak akan menempatkan pasangannya pada pilihan sulit antara harus memilih dirinya atau kehidupan produktifnya. Apa yang menjadi hal produktif pasangan itu bukanlah sainganmu. Melainkan justru penyemangat buat kamu untuk bisa sama-sama berjalan beriringan dengan dimensi produktif masing-masing dalam balutan rasa cinta yang dewasa. Sepakat?
Jadi, poin mana yang berhasil bikin matamu jadi lebih terbuka, nih? Apakah kamu sudah siap untuk mulai memperbaiki atau membangun hubungan baru yang lebih sehat dengan menjadi perempuan dewasa? Coba jawab dengan jujur. Meski tak bisa menye-menye, nyatanya kisah cinta tetap bisa seru versi realistis, lho!