Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Kamu Siapkan jika PDKT Sama Bule, Ada Triknya!

ilustrasi sepasang kekasih (pixabay.com/izalinda01)

Selera orang terhadap calon pasangan bisa berbeda. Ada orang yang memang suka dengan lokal, tapi juga ada yang suka dengan pasangan dari belahan dunia Barat yang biasa disebut bule.

Sering kali ada paradigma, bahwa bule suka dengan orang Asia, terkhususnya orang Indonesia karena memiliki kulit eksotis. Padahal, setiap tipe orang memiliki 'pasarnya' masing-masing dalam mencari pasangan. 

Nah, jika kamu termasuk orang yang memiliki ketertarikan untuk PDKT dengan bule, maka 5 hal ini bisa kamu jadikan trik, lho.

1. Kuasai bahasa Inggris atau bahasa dari negara si dia

ilustrasi bahasa Inggris (pexels.com/Pixabay)

Tidak perlu sampai yang memiliki TOEFL atau IELTS, setidaknya kamu bisa mengerti percakapan sehari-hari. Supaya ini bisa mempermudah kamu dalam PDKT. Apalagi, jika si dia masih di negara asalnya. 

Kemudian yang harus kamu ketahui, tidak semua negara barat menggunakan bahasa Inggris. Ada orang dari negara, seperti Jerman, Perancis, dan negara latin lainnya yang rata-rata memiliki bahasa mereka sendiri.

Setidaknya, kuasai bahasa dari negara mereka. Sebab kamu tidak bisa membuka percakapan jika tidak bisa bahasanya, bukan?

2. Jangan sekali-kali membohongi si dia

ilustrasi pesangan (pexels.com/Artem Beliaikin)

Ayo, jadilah dirimu apa adanya. Jangan sekali-kali berbohong atau tidak menjadi diri sendiri saat mau PDKT sama si dia yang merupakan orang Barat.

Jika kamu sudah yakin, bahwa si dia sudah ada ketertarikan dengan denganmu, jadilah dirimu yang sesungguhnya. Jangan sampai kamu membohongi si dia.

Sebab mereka pun butuh waktu untuk mempercayai orang asing. Budaya mereka yang tak mengenal sungkan dan to the point pun bisa kamu manfaatkan untuk berterus terang.

3. Jangan langsung bicarakan tentang pernikahan

ilustrasi pengantin wanita (pexels.com/Leah Kelley)

Perlu diketahui, bahwa pernikahan bagi kebanyakan orang Barat bukan suatu keharusan dan paksaan dalam hidupnya. Bahkan, banyak dari mereka yang hanya tinggal bersama tapi memiliki anak dan setelah itu memutuskan untuk menikah.

Walau ada contoh bule yang memang pada akhirnya menikahi pasangannya, anggaplah ini sebagai risiko dirimu yang ingin berhubungan dengan si dia yang berbeda negara. Justru ini adalah tantangan buatmu untuk meyakinkan bule untuk mau diajak menikah nantinya. 

4. Jangan anggap semua bule itu kaya raya

ilustrasi uang (pixabay.com/geralt)

Memang saat bule datang ke Indonesia, mereka terlihat kaya. Dari perawakannya saja, mereka sudah terlihat charming bagi orang Indonesia.

Namun, tidak semua mereka itu kaya. Jadi jangan punya pemikiran bahwa kalau menikah dengan bule kamu bisa hidup enak dan bersantai di rumah.

Jadi, saat mau PDKT dengan bule, sebaiknya kamu menunjukkan bahwa dirimu independen. Artinya tidak bergantung secara ekonomi sama bule tersebut atau orang lain. 

5. Usahakan untuk bertemu secara langsung juga

ilustrasi menunggu keberangkatan (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Mungkin saja bule tersebut masih berada di negaranya. Tak apa menjalani PDKT secara jarak jauh. Namun, bule yang serius pasti mau menemui kamu secara langsung.

Mereka pasti mengerti bahwa kamu sulit datang ke negaranya karena urusan dokumen, dan lainnya, maka mereka pasti mau datang ke Indonesia.

Namun, jika sudah lama berhubungan dan hanya sekadar chat dan video call, maka rasanya agak sulit mengharapkan hubungan ke arah lebih lagi. Cinta juga butuh quality time secara langsung, kan?

Maka dari itu, PDKT sama bule dan orang lokal pasti memiliki perbedaan. Jadi, persiapkan dirimu jika memang mau punya pasangan bule. Sadari juga kekurangan memiliki pasangan beda negara, supaya jangan terlalu membayangkan hal indah-indah saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Laurensius Aldiron
EditorLaurensius Aldiron
Follow Us