5 Jenis Perhatian Ini Justru Membuat Pacar Merasa Terganggu Privasinya

Saat ini pacarmu tengah dipusingkan dengan beberapa pilihan jurusan kuliah. Sebagai orang yang lebih dulu masuk Universitas, kamu merasa perlu memberinya bimbingan. Kasih saran dan masukan, sih sah-sah saja. Misalnya bantu dia menemukan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Bukan malah memaksa doi untuk masuk ke jurusan yang sama denganmu. Alasannya apalagi kalau bukan karena kamu ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya. Ini, sih untung di kamu belum tentu baik buat dia, dong! 

Lumrah, bila pacarmu sering berbagi masalah yang terjadi di keluarganya. Contohnya, ketika ayah dan ibunya berencana untuk berpisah. Sebagai seorang pacar, kamu tentu bisa merasakan kesedihan yang dialami olehnya. Maka demi menunjukkan kepedualian itu, kamu gak pernah absen untuk bertanya bagaimana perkembangan masalah tersebut. 

Tiap kali kalian bertemu, selalu saja kamu membahas soal rencana perceraian orangtuanya. Mikir gak, sih bisa jadi pacarmu minta ditemani supaya dia dapat sejenak melupakan masalah ini? Eh, kamu malah kepo banget ingin tahu cerita selanjutnya. Mending ajak pacarmu nonton atau jalan-jalan supaya mood-nya membaik. Itu baru namanya perhatian.

Mungkin karena didorong rasa khawatir, pada akhirnya kamu meminta dia untuk selalu kasih kabar, tiap kali pergi ke luar kota. Padahal kalau dipikir-pikir, kekasihmu ini sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri, lho. Cemas, sih manusiawi namanya juga sayang. Tapi gak perlu berlebihan begitu. Apalagi sampai meneleponnya setiap satu jam sekali. 

Ini, sih sudah mengganggu banget, ya! Bisa saja saat itu pacarmu sedang tidur karena capek habis menempuh perjalanan jauh. Tapi karena sedang diselimuti perasaan khawatir, ya kamu gak sempat mikir ke arah sana. Malah tetap berusaha menghubunginya sampai mendapatkan kabar, kalau dia baik-baik saja. Ya ampun!

Kalian berdua tentu punya lingkar pertemanan masing-masing. Belum tentu semua kawan dekatnya bisa nyambung denganmu. Begitu pula sebaliknya. Pasti ada satu-dua di antara teman-temannya yang gak kamu suka. Entah karena sikap mereka atau tutur katanya yang sempat membuat perasaanmu terluka. 

Oleh sebab itu, kamu berusaha menjauhkan doi dari tipe teman yang menurutmu toxic ini. Padahal belum tentu penilaianmu benar, lho. Memang temannya suka bicara kasar dan ceplas-ceplos. Tapi di balik itu, dia merupakan kawan yang paling setia. Ketika pacarmu ada kesulitan, dia adalah orang pertama yang pasang badan. Nah, makanya jangan menilai seseorang sekilas saja, ya! 

Mendengar pacar punya impian yang tinggi seharusnya kamu ikut bangga dan memberinya dukungan, dong. Bukan malah mematahkan cita-citanya hanya karena menganggap apa yang dia mau itu mustahil didapatkan. Seperti saat pacarmu punya mimpi ingin bekerja di NASA. Karena takut dia gagal dan putus asa, kamu berusaha menghentikan angan-angannya itu. 

Kalau dipikir-pikir, sih niatmu baik, ya. Gak mau doi sampai terpuruk karena gak berkesempatan untuk bekerja di NASA. Tapi mematahkan semangatnya sejak awal, rasanya terlalu kejam. Lebih baik beri dia pengertian, bahwa ketika kita punya keinginan yang tinggi, harus siap untuk jatuh lebih sakit pula. Sehingga pacarmu paham akan konsekuensinya. 

Mencurahkan perhatian ke pacar memang gak ada salahnya. Justru bagus bagi kelangsungan hubungan kalian nantinya. Akan tetapi, bila jenis perhatian yang diberikan seperti di atas tadi, ya beda cerita.

Selain mengganggu privasinya, lama-lama juga bisa membuatmu kehilangan doi, lho! Siapa juga yang betah, pacaran sama orang yang gak bisa menghormati urusan pribadinya? Tentu pacarmu bakal memilih mundur daripada harus makan hati terus.