5 Kiat Agar Tak Jadi Pemberi Harapan Palsu Bagi Gebetan

Setiap orang yang sedang dekat denga kita berhak mengetahui bagaimana perasaan kita yang sebenarnya. Apakah kita suka atau sudah mulai hilang rasa. Sebab sebelum status berpacaran kita miliki, semua masih serba kemungkinan. Mungkin saja berhasil atau mungkin saja gagal membina hubungan dengan gebetan.

Dengan mengatakan yang sebenarnya, kamu dan dia akan semakin tahu bagaimana perasaan masing-masing. Dia tak akan merasa diberi harapan palsu dan kamu tidak akan merasa bersalah dengan sikapmu yang ditujukan kepadanya.

Saat kamu sedang dalam masa pendekatan dengan seseorang, tentu saja ingin selalu berbuat hal yang baik. Tidak hanya menutup berbagai kekurangan dan kesalahan. Tapi juga rela mengorbankan sesuatu dalam hidup demi membahagiakan gebetan. Hingga tanpa disadari berbagai janji pun kita ucapkan. Dengan sengaja maupun tidak, semua janji dan kesepakatan dibuat bahkan sebelum kita benar-benar memiliki status yang jelas dengannya.

Meski kita menganggap janji tersebut hanya janji biasa saja, tapi apakah dia menganggapnya sama? Bisa saja tidak. Dia yang menerima ungkapan janjimu bisa jadi sedang menunggu kamu membuktikan ucapanmu. Seperti janji untuk mengajaknya pergi makan atau nonton. Atau janji lain yang jauh lebih besar lagi. Jika kamu memang tidak yakin dengan janji itu, jangan terlalu dipaksakan. Lebih baik katakan yang sebenarnya.

Bukan hanya janji yang harus kamu pastikan apakah mampu kamu lakukan atau tidak. Tapi semua caramu memperlakukan dan menanggapi permintaannya. Meski kamu ingin menunjukkan sisi terbaik kepadanya. Bukan berarti kamu tidak boleh menunjukkan siapa dan bagaimana kondisimu yang sebenarnya. Kamu tetap bisa jujur dan mengakui jika memang tidak sanggup melakukannya.

Katakan saja tidak, jika memang kamu belum mampu memenuhi permintaannya. Kamu berhak menolak dengan cara yang halus, agar tidak melukai hatinya. Beri dia pengertian dan yakinlah dia pun tak akan memaksamu untuk melakukan hal yang tak sanggup kamu lakukan. Selain kamu yang lebih nyaman karena tidak selalu merasa terpaksa. Dia pun tak akan merasa kamu memberinya harapan palsu.

Saat kamu sedang masa pendekatan, semua sikap dan perilakumu seolah tak ada yang salah. Tak ada celah dan selalu dianggap yang paling benar. Dia pun akan sangat tersanjung dan bahagia saat kamu memperlakukannya dengan cara yang baik. Tapi apakah ia tahu perlakuanmu ini dengan atau tanpa alasan?

Kamu tetap berhak mengatakan setiap alasan saat melakukan suatu hal untuknya. Dia juga berhak tahu apakah sikap dan perlakuanmu ini dilandasi oleh rasa suka atau sekedar berempati padanya. Setidaknya kamu tidak akan membuatnya merasa terlalu bahagia saat bersamamu. Dan berharap lebih dengan adanya kamu di sampingnya.

Selama apapun kamu dan gebetanmu bersama, yang kalian butuhkan tidak lagi tebar kemesraan dan hujan perhatian. Kamu dan dia tetap membutuhkan kejelasan dalam hubungan kalian. Baik kamu maupun dia tentu tidak ingin menjadi pihak yang menyakiti maupun disakiti.

Jika sudah begitu, bukankah kalian harus sama-sama memperjelas hubungan saat ini? Apakah kamu ataupun dia tetap saling suka atau sudah mulai tak ada rasa? Pastikan juga apakah kalian sama-sama ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, atau nyaman sebagai teman dekat? Perjelas semua yang kamu dan dia rasakan. Hingga tidak ada lagi keraguan di dalam hati masing-masing.