5 Masalah Umum di Tahun Pertama Pernikahan, Ingin Cepat Punya Anak!

Masalah pertama yang kerap jadi duri dalam daging dalam sebuah pernikahan, ketika kalian masih belum bisa menyeimbangkan peran. Baik itu sebagai individu, maupun pasangan.

Walau menikah, bukan berarti kamu dan pasangan gak bisa menikmati waktu sendiri-sendiri. Sah-sah saja kalau melakukan aktivitas tanpa bersama pasangan. Tapi, jangan pula kelewatan. Sudah menikah, tapi merasa masih lajang. Menggunakan waktu seenaknya sendiri, tak memedulikan peran dan tanggung jawab sebagai suami atau istri.

Ini yang sering kali keliru dan membuat banyak hubungan pernikahan jadi gagal. Berpandangan, bahwa dengan status pernikahan, bisa mengubah tabiat seseorang.

Misalnya saja, dari yang semula tak bertanggung jawab, berharap ketika sudah berumah tangga, akan terpicu rasa tanggung jawabnya. Bukankah, sekarang sudah ada pasangan yang ia harus perhatikan.

Masalahnya, pernikahan hanyalah mengubah status. Kalau tabiatnya dari awal memang seperti itu, dan tak ada kemauan dari diri sendiri untuk berubah, maka pernikahan gak akan ada pengaruhnya. Buntutnya, jadi kecewa.

Dalam berumah tangga, perlu sekali menerapkan prinsip diam adalah emas. Bukan bermaksud untuk selalu menahan pendapat, tapi tahu kapan harus menahan lidah dan tutup mulut.

Meletakkan handuk sembarangan, menutup pintu kulkas kurang rapat, membiarkan kloset terbuka tiap kali buang air, bukanlah perkara penting untuk jadi bahan perdebatan. Dan tak akan sepadan jika konsekuensinya, hubungan pernikahan jadi renggang.

Konflik memang bisa jadi bumbu dalam pernikahan. Malah bisa mempererat ikatan cinta antara dua insan. Asalkan tahu, bagaimana cara bertengkar yang sehat.

Saling beradu argumen saat kondisi masing-masing sedang ‘panas’, membiarkan emosi keluar membabi buta, dan memandang pertengkaran jadi ajang kalah-menang, adalah kesalahan umum saat bertengkar yang kerap dilakukan pasangan suami istri. Bukannya memperkuat ikatan pernikahan, yang ada malah membuat cinta jadi luntur perlahan.

Memiliki momongan memang jadi impian bagi banyak pasangan yang sudah menikah. Namun yang kadang tak disadari, kehadiran anak tak hanya berisi momen indah dan lucu saja. Akan tetapi lahir juga tanggung jawab besar.

Waktu tidur kurang, pekerjaan rumah jadi bertambah, dan tanggung jawab lainnya. Oleh sebab itu, gak perlu ngoyo untuk menargetkan langsung punya anak setelah menikah, kecuali memang sudah siap lahir batin. Jangan sampai, kehadiran anak yang seharusnya anugerah, malah jadi pemicu berbagai pertengkaran dengan pasangan!

Dengan mengetahui permasalahan umum apa saja yang biasa ditemui pasangan di tahun pertama pernikahan, setidaknya kamu bisa mengantisipasinya sejak sekarang. Sehingga, ketika sudah menjalani sendiri, bisa menyikapinya dengan dewasa, dan proses adaptasi menjadi suami istri pun bisa terjadi dengan lebih lancar.