5 Hal yang Membuat Seseorang Nekat Batalkan Nikah walau Sudah Tunangan

Kesalahan memang wajar terjadi dalam sebuah hubungan, tapi jika kesalahan tersebut adalah selingkuh, maka gak akan ada maaf dan kesempatan kedua yang dia berikan pada pasangannya karena selingkuh itu membuktikan kalau dirinya gak lagi berharga untuk pasangannya dan jika hubungan ini tetap berlanjut, maka itu percuma saja.

Ada dia yang kehilangan kepercayaan dan curiga terus menerus pada pasangannya. Dia sudah yakin, meski pun sudah tunangan dan berjanji untuk menikah, tapi kalau dia selingkuh, entah secara fisik maupun hati, maka itu akan membuatnya yakin untuk mengakhiri hubungan ini. 

Perihal menikah itu harus dengan keyakinan dari dalam hati, tapi jika rasa yakin sudah gak ada, maka hal itulah yang kemudian dia pikirkan selama berhari-hari, apakah ini hanya ujian sebelum menikah atau memang tanda kalau pasangannya gak baik untuknya?

Ketika semakin lama, dia semakin menemukan ketidakyakinan dalam hubungan ini, meskipun sudah berusaha untuk membuat hubungan nyaman, maka hal inilah yang kemudian membulatkan tekadnya untuk membatalkan menikah. Pasalnya jika dipaksakan lebih jauh, pernikahan ini gak akan menemukan kebahagiaan. 

Gak ada hubungan yang selalu baik-baik saja. Semua hubungan pasti memiliki konfliknya sendiri-sendiri. Namun, jika konflik selalu terjadi, maka itu menunjukkan kalau ada yang gak baik dalam hubungan ini. Konflik yang gak pernah berhenti dan selalu berulang membuatnya kian frustasi dengan semua keadaan.

Akhirnya, dia memilih untuk menyelesaikan hubungan ini dan membatalkan rencana menikah karena jika terus bersama, konflik gak akan pernah selesai sampai kapan pun dan itu pun menunjukkan kalau dia dan pasangan gak cocok. 

Jika pasangannya bisa jujur sebelum tunangan dan niat serius ingin menikah tentang semua hal yang dirahasiakan, maka dia pasti bisa memaafkan semua yang telah dilakukan oleh pasangannya. Namun, berbeda jika kebohongan tersebut dia ketahui semuanya sendiri.

Rasa sakit dan kecewa dalam hatinya gak bisa dia toleransi lagi dengan alasan apa pun. Sudah cukup terkejut sekaligus kecewa dengan semua yang dia lakukan selama ini tanpa kejujuran. Jadi, satu-satunya keputusan yang diambil dari semua ini adalah mengakhiri hubungan dan juga membatalkan menikah. 

Gak ada yang paling sakit hati saat mengetahui ternyata pasangannya selama ini gak pernah mencintainya sama sekali. Dia terpaksa melakukan pertunangan dan merencanakan menikah dengannya karena alasan-alasan tertentu, entah paksaan orang tua, umur yang sudah sangat matang atau ingin status menikah saat ini.

Dari kenyataan yang dia terima saat inilah yang membuatnya harus memutuskan hubungan dan menikah karena jika dia paksa, maka pernikahan itu gak akan pernah ada cinta sama sekali. Semuanya hanya paksaan. 

Berat memang saat sudah tunangan, tapi pernikahan harus batal. Namun, mau mengharapkan apa lagi jikan lima sebab di atas sudah dia rasakan sebelumnya. Gak ada lagi kata toleransi maupun kesempatan kedua. Biarlah gagal, daripada nanti dia akan menyesali semuanya.