5 Sikap yang Dibutuhkan Pasangan saat Kamu Melakukan Kesalahan

Salah satu biang keladi permasalahan di hubungan, yakni egoisme yang tinggi, sehingga sulit untuk mengakui kesalahan. Tahap awal yang mesti dilakukan saat kamu sudah melakukan kesalahan, yakni sadar diri kalau kamu bukanlah makhluk yang sempurna. Jadi, jangan gengsi untuk meminta maaf dan mengakui kekeliruanmu ke pasangan.

Kenapa ini penting? Tanpa kesadaran diri, kamu akan membuat banyak alasan untuk membenarkan kesalahanmu itu. Sikap demikian gak hanya bikin pasangan jengkel, tapi juga bukti kalau kamu belum dewasa.

Segala sesuatu yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya, baik itu positif maupun negatif. Begitu pula saat kamu telah berbuat khilaf.

Sekalipun kamu telah menyesali dan mengakui kesalahan pada pasangan, hindari merasa berhak untuk dimaafkan. Bagaimanapun, itu haknya untuk memaafkan atau tidak.

Ada kalanya pasanganmu butuh waktu menenangkan diri untuk menghilangkan segala emosi negatif yang ia rasakan akibat kekeliruan yang telah kamu perbuat. Berikanlah ia waktu, dan jangan dipaksa untuk berharap semuanya akan kembali normal seperti semula.

Gak semua orang bisa membalikkan perasaan marah, kecewa, sedih, dengan mudahnya seperti membalikkan telapak tangan. Ada sebagian orang yang butuh waktu untuk memulihkan lukanya sampai ia bisa menerimamu kembali dan move on dari kesalahan yang telah kamu perbuat.

Sangatlah wajar ketika muncul keraguan di dalam diri pasangan apakah kamu akan melakukan kesalahan yang sama. Apalagi jika kesalahan itu termasuk fatal dan mencederai rasa percaya yang sudah diberikan padamu.

Akan tetapi, seiring waktu rasa percaya itu bisa kembali seperti semula. Tentu dengan persyaratan kamu membuktikan pada dirinya bila kamu telah berubah dan kesalahan yang lalu menjadikanmu pribadi yang lebih bijaksana.

Setiap orang memiliki cara berbeda menyikapi pasangan yang berbuat kekeliruan. Mungkin saja dia butuh waktu lama untuk memaafkanmu kemarin dulu. Tapi, jangan jadikan itu alasan untuk membalas dendam padanya di lain waktu ia melakukan kekeliruan.

Gak perlu sok jual mahal karena merasa kemarin dia sulit memaafkanmu. Perasaan seperti itu hanya bikin hubungan layaknya ajang kompetisi untuk menentukan pihak yang menang dan kalah. Bila seperti itu jadinya, sebenarnya posisi dia pasangan atau lawan?

Meminta maaf dan memaafkan bukanlah perkara mudah. Yang bikin susah, disebabkan tiap orang punya ego masing-masing. Namun, demi keutuhan jalinan cinta yang kalian bina, mau gak mau kalian harus belajar untuk bisa melakukan keduanya dengan baik, yakni saling memaafkan!