5 Tanda Kamu Perlu Bertindak Lebih Tegas dalam Hubungan, Jangan Ciut!

Tegas tidak berarti galak. Bersikap tegas berarti kamu dengan berani menyampaikan opini, perasaan, dan prinsipmu dengan berani tanpa bersikap kurang ajar terhadap orang lain. Alih-alih berekspetasi orang lain untuk tahu apa yang kamu inginkan dan butuhkan, kamu sendiri yang berinisiatif untuk mulai menyatakan pendapatmu.
Sayangnya, tidak sedikit yang masih menahan-nahan menjadi asertif. Entah takut dipandang buruk oleh orang lain, atau hanya ingin menyenangkan hati orang. Padahal, menghindari komunikasi asertif malah akan membawa banyak masalah, seperti yang dijelaskan pada lima poin di bawah.
1.Kamu sering merasa frustrasi dalam hubungan

Frustrasi tanda bahwa kamu tidak bisa mengungkapkan keinginan dan pendapatmu apa adanya. Alhasil, kamu terus memendam kegelisahanmu sendiri. Bila terus dilakukan, hal ini tidak akan berdampak bagus, baik untuk dirimu maupun hubungan tersebut.
Tidak ada kejujuran dan keterbukaan di antara kalian berdua. Hubungan jadi terasa melelahkan dan penuh kepura-puraan. Ini bukan hanya dalam hubungan romansa, tetapi juga pertemanan, keluarga, bahkan hubungan profesional antar rekan kerja. Kalau kamu masih sering merasa frustrasi berhubungan dengan orang lain, maka ini tanda kamu perlu lebih asertif dalam menyatakan opini dan prinsipmu.
2.Lawan bicara seringkali menganggapmu "tidak ada"

Dengan kata lain, pendapat dan ucapanmu seringkali tidak diperhitungkan oleh orang tersebut. Lebih menyakitkan lagi, bila kamu mendapat perlakuan ini dari orang-orang terdekat. Berarti patut dipertanyakan, apakah selama ini mereka sungguh-sungguh sudah mengenalmu?
Atau, kamu yang belum terlalu banyak membuka diri? Tidak apa-apa, kok, untuk menolak dan mengatakan “tidak” saat apa yang orang lain tawarkan tidak sesuai dengan keinginan dan prinsipmu. Dengan demikian, mereka pun akan semakin mengenal pribadimu.
3.Kamu sering merasa kesal, bahkan "pahit" terhadap orang itu

Rasa frustrasi yang tidak segera diselesaikan akan berujung pada kekesalan dan kepahitan. Hati-hati, lho, karena kepahitan adalah awal mula konflik dalam hubungan.
Jangan menunda-nunda dalam menyelesaikan masalah. Saat kamu merasa perlu untuk membicarakan itu pada lawan bicara, segera bicarakan—secanggung dan setidak nyaman apa pun.
4.Ngobrol dengan doi bikin kamu merasa cemas

Perasaan negatif yang dipicu karena sebuah hubungan tidak dapat disepelekan. Ini bisa jadi pertanda, kamu perlu lebih asertif dalam hubungan itu.
Tanpa ketegasan yang bagus, mudah bagi orang lain untuk bersikap seenaknya sendiri padamu. Alhasil, kamu jadi tidak mendapat rasa aman dan nyaman sebagaimana seharusnya.
5.Kamu sering merasa kecewa dan tertekan dalam hubungan itu

Rasa tertekan dan kecewa seringkali disebabkan oleh perasaan tidak dimengerti dan dilihat apa adanya oleh lawan bicara. Bila diteruskan, maka dapat menjadi bom yang menghancurkan.
Sampai kapan kamu mau terus memendam-mendam? Namanya hubungan, pasti penuh dengan ketidaksempurnaan. Yang terpenting ialah bagaimana kamu menyelesaikan masalah itu agar kelak kamu pun bisa bertumbuh.
Lima poin di atas menjadi bahan introspeksi untukmu. Tidak perlu menghakimi diri sendiri. Sikap asertif bisa dimulai dari hal paling sederhana, yakni belajar untuk mengungkapkan pendapatmu dengan berani.