5 Tantangan Nikah Beda Negara, Banyak Rintangan!

Bagi siapa pun yang telah resmi menikah tentu ingin status dalam hubungannya diakui oleh agama dan negara dimana ia tinggal. Berbeda dengan pasangan yang satu kewarganegaraan, pasangan campur antara warga negara Indonesia (WNI) dan WNA perlu menyiapkan beberapa dokumen persyaratan yang lebih kompleks. Pasalnya tidak semudah itu melegalkan hubungan perkawinan campuran.

Kedua pasangan harus mengajukan permohonan sebelumnya ke kantor kedutaan asing dan imigrasi. Sebenarnya tidak sulit untuk legalkan hubungan dari kewarganegaraan yang berbeda, hanya saja syaratnya cukup banyak dari yang biasanya. Pastikan juga semua dokumen harus lengkap.

Tantangan lainnya yang harus dilalui oleh kedua pasangan beda negara adalah bahasa. Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari tentu menjadi kunci sukses atau tidaknya suatu hubungan. Pasalnya jika kedua belah pihak tidak bisa saling mengerti dan memahami bahasa satu sama lain, maka akan sulit untuk ke depannya. Bukan hanya untuk keduanya, tetapi juga keluarga besar.

Selisih paham atau pun pertengkaran bisa saja terjadi karena adanya miskomunikasi di antara keduanya. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk menikahi WNA, salah satu di antaranya harus bisa menggunakan bahasa yang sama. Memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik.

Hidup di satu negara saja sudah banyak perbedaan yang ditemukan, apalagi jika beda negara. Semakin banyak sudah perbedaanya, termasuk sosial budaya. Mengingat negara yang ditinggali selama ini juga berbeda. Jika kamu menikahi orang Asia pasti tidak akan terlalu kaget dengan sosial budayanya yang hampir mirip. Namun bagaimana dengan negara dari benua lainnya, seperti Eropa, Afrika, Amerika atau pun Australia?

Kehidupan sosial budaya di negara tersebut cenderung bebas dengan gaya yang praktis dan instans. Mereka biasanya terbuka akan segala hal, membuat perbedaan culture ini akan membuat orang Asia cukup terkejut. Negara-negara tersebut juga biasanya membebaskan masyarakatnya untuk memeluk agama atau pun tidak.

Sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia yang masih kental menerapkan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Mempunyai pasangan beda negara, tentu perlu kamu berikan edukasi terkait hal tersebut. Terlebih lagi jika kalian akan menetap dan tinggal di Indonesia, maka pasangan harus paham dengan aturan negara.

Biasanya para WNA kerap memunyai pandangan hidup yang terbuka, sehingga tidak heran bahwa hal yang tabu pun kerap dinormalisasikan. Bagi kamu yan akan menjadi pasangan dari WNA tentu harus paham dengan cara mereka berpikir. Jangan sampai pertengkaran terjadi karena adanya kesalahpahaman akan pola pikir yang berbeda.

Bagi setiap orang, pernikahan adalah hal yang sakral dan tidak boleh dipermainkan. Berdasarkan landasan ini, maka siapa pun yang berkomitmen dalam hubungan tersebut harus bersama-sama hingga tua nanti. Oleh sebab itu, hubungan harus dilegalkan statusnya baik secara agaman dan juga negara.

Berbeda dengan mereka yang tinggal di luar Indonesia seperti negara Eropa atau Amerika, mereka bisa tinggal dan hidup bersama meskipun belum menikah. Nah, hal inilah yang biasanya akan menimbulkan keraguan dalam berkomitmen dengan WNA. Mengingat banyak di antara mereka yang tidak terlalu memusingkan status, sebab tidak ada norma yang melarang tinggal bersama tanpa status di negaranya.

Setiap pernikahan memang selalu ada tantangannya, baik itu beda suku daerah atau pun negara. Namun, jika dibandingkan dengan yang satu negara, tantangan nikah beda negara memang cukup kompleks. Dengan mengetahui perkiraan tantangan tersebut, harapannya kamu akan lebih siap ke depannya.