Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Cegah Perselingkuhan di Antara Anak Buah, Teguran Sampai Sanksi

ilustrasi main mata (pexels.com/Alex P)
ilustrasi main mata (pexels.com/Alex P)

Perselingkuhan di tempat kerja terjadi tidak semata-mata karena jatuh cinta. Adanya kesempatan untuk anak buahmu saling main mata harus diwaspadai. Buat sebagian orang, ini mungkin dianggap sebagai urusan pribadi. Toh, setiap anak buahmu sudah dewasa. 

Mereka dinilai mampu memilih serta mempertanggungjawabkan tindakannya. Akan tetapi, lantaran perselingkuhan terjadi di lingkungan kerja sebaiknya dirimu tidak bersikap cuek. Pun cinta terlarang yang terjadi di antara anak buahmu bisa berpengaruh buruk terhadap kinerja mereka.

Kenyamanan karyawanmu yang lain juga dapat berkurang lantaran aksi bermesraan mereka yang bikin risi. Jika kamu tidak cepat tanggap, bukan hanya perselingkuhan keduanya yang menjadi-jadi.

Anak buahmu yang lainnya pun bisa ikut-ikutan. Berbagai peristiwa yang gak bermoral terjadi di usaha yang susah payah dirintis olehmu. Untuk mencegahnya, lakukan lima tips berikut.

1. Melakukan pengawasan ketat

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/fauxels)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/fauxels)

Pengawasan terhadap anak buah mesti konsisten. Bukan hanya saat ada karyawan baru. Malah anak karyawan lama lebih mungkin berulah seiring berkurangnya rasa takut mereka padamu. Strategi pengawasan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama dan utama tentu kamu sendiri yang melakukannya.

Dirimu harus sesering mungkin berada di kantor. Pun kamu jangan hanya mengurung diri di ruanganmu. Lakukan patroli di jam yang acak supaya dirimu benar-benar bisa melihat apa yang dilakukan setiap orang. Kalau kamu berkeliling di jam yang sama terus, mereka mudah mengakalimu. 

Pasangan yang berselingkuh sengaja gak neko-neko saat dirimu datang. Akan tetapi, mereka saling mengunjungi meja begitu kamu pergi. Pengawasan tambahan bisa dibantu dengan pemasangan sejumlah CCTV sampai area kantin dan jalan menuju toilet. Dirimu juga mesti menyediakan akses untuk anak buah yang hendak melapor tentang apa saja, termasuk perselingkuhan kedua temannya.

2. Kamu harus jadi contoh kesetiaan pada pasangan dan profesionalitas

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Menjadi atasan memang tidak gampang. Kamu gak hanya dituntut memberikan teladan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebisa mungkin seluruh sikapmu juga baik. Tak terkecuali kaitannya dengan caramu membina hubungan pribadi bersama pasangan.

Meski dirimu punya kekuasaan yang besar di kantor dan banyak uang, jangan pernah menggoda salah satu anak buahmu. Kamu masih lajang saja tidak boleh sembarangan bersikap, apalagi telah mempunyai pasangan. Jadikan kesetiaan terhadap suami atau istrimu sebagai kewajiban. 

Bersikaplah profesional dalam bekerja. Bahkan di luar kantor pun, kamu mesti mempertahankan sikap setia. Anak buahmu akan lebih termotivasi untuk mencontohmu. Kalau kamu saja mata keranjang, anak buah dapat bersikap sama. Dirimu tidak lagi memiliki wibawa di mata mereka. Perselingkuhan mereka cuma cerminan dari rendahnya keteladananmu.

3. Bikin kegiatan bersama keluarga masing-masing

ilustrasi team building event (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi team building event (pexels.com/RDNE Stock project)

Tentu tidak semua kegiatan kantor bisa diikuti oleh keluargamu dan keluarga anak buah. Akan tetapi, buatlah acara khusus yang melibatkan mereka setidaknya 1 atau 2 kali dalam setahun. Misalnya, outbound dengan membawa pasangan serta anak. Untuk karyawan yang masih lajang dapat mengajak saudara, orangtua, keponakan, atau teman kos.

Juga bertepatan dengan bulan Ramadan. Selain buka bersama di internal kalian, bukber bareng keluarga masing-masing pun perlu diagendakan. Sekali selama Ramadan sudah cukup. Ada beberapa manfaat penting dari melibatkan keluarga masing-masing dalam kegiatan kantor. 

Pertama, sulit bagi mereka menutupi statusnya yang sudah berkeluarga. Kedua, menambah waktu berkualitas mereka bersama keluarga. Ini artinya, hubungan anak buahmu dengan pasangan dan anak juga akan bertambah erat. Ketiga, meningkatkan respek di antara setiap keluarga.

Mereka semua lebih merasa sebagai keluarga besar yang harus saling menjaga. Bukan malah mengkhianati kepercayaan pasangan masing-masing dengan berselingkuh di kantor.

4. Tidak menugaskan lawan jenis berduaan saja, apalagi ke luar kota

ilustrasi teman kerja (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi teman kerja (pexels.com/Kindel Media)

Tentu kamu tidak bisa terlalu kaku menerapkan aturan ini. Kerja sama antarkaryawan mutlak diperlukan tanpa menjadikan perbedaan jenis kelamin sebagai masalah besar. Hanya saja, lihat-lihat lokasi serta lama penugasannya. Untuk pekerjaan di kantor saja atau hanya dalam waktu singkat, tim yang terdiri dari sepasang pria dan dan perempuan tak apa-apa.

Namun, penugasan buat waktu yang lebih lama serta ke luar kota segala diupayakan berjenis kelamin sama. Atau, kombinasi tetapi jangan cuma berduaan. Dirimu dapat menugaskan 3 orang atau lebih untuk ke luar kota. Keberadaan orang lain menurunkan keinginan buat menjalin cinta terlarang.

Kontrol diri setiap orang menjadi lebih tinggi. Ketika kamu perlu menugaskan dua anak buah berjenis kelamin berbeda, lakukan perubahan pasangan secara berkala. Jangan satu orang selalu berpasangan dengan orang yang sama. Cinta dapat tumbuh lantaran terbiasa bersama sekalipun kerjanya selalu di dalam kantor.

5. Gak ragu kasih teguran sampai sanksi

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Kindel Media)

Apabila perselingkuhan terjadi antara anak buahmu dengan orang luar, tentu itu bukan urusanmu. Tapi cinta yang melibatkan dua karyawanmu padahal salah satu atau keduanya sudah menikah tetap tanggung jawabmu. Sebagai atasan, jangan bersikap takut-takut menghadapi anak buah yang seperti ini.

Apalagi bila dalam perjanjian kerja pun sudah ada aturan bahwa karyawan yang telah berkeluarga tidak boleh terlibat hubungan romantis dengan temannya. Dasar teguranmu sangat kuat. Jika pun tidak ada aturan tertulis seperti di atas, dirimu masih pantas menegur dengan landasan etika di tempat kerja. 

Juga supaya kinerja mereka gak terganggu lantas berpengaruh negatif ke bisnismu. Ingatkan mereka terkait pasangan masing-masing serta niat awal dalam bekerja. Plus potensi bahaya dari perbuatan tersebut buat kantor maupun keluarga mereka. Apabila mereka tetap tidak menggubrismu, jatuhkan sanksi seperti salah satu dipindah ke divisi lain sampai pemecatan kalau perselingkuhan terus terjadi.

Segala sesuatu yang tidak seharusnya terjadi pada akhirnya pasti akan mengganggu. Begitu pula perselingkuhan di antara anak buahmu. Hindari kamu berpura-pura tidak tahu. Justru dirimu harus segera mengambil tindakan sebelum perselingkuhan makin parah bahkan terjadi perbuatan mesum di kantor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us

Latest in Life

See More

Ramalan Zodiak 16 Oktober 2025, Hati Taurus Lebih Tenang

16 Okt 2025, 00:09 WIBLife