Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Harus Dilakukan saat Pasangan Mengaku Selingkuh

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Mengetahui bahwa pasanganmu melakukan perselingkuhan pasti akan memberikan rasa sakit tersendiri yang dapat memicu berbagai emosi, mulai dari rasa kecewa, marah, hingga bingung. Namun, pada saat pasangan mengaku selingkuh, maka penting sekali untuk tetap berusaha tenang dan berpikir jernih sebelum mengambil keputusan yang terbaik.

Ada hal yang mungkin harus dilakukan dalam menghadapi situasi sulit dengan cara yang lebih bijak, entah itu untuk diri sendiri atau hubungan ke depannya. Berikut ini merupakan empat langkah penting yang perlu kamu lakukan ketika pasangan mengaku selingkuh agar nantinya tidak sampai salah langkah.

1. Tenangkan diri dan coba kontrol emosi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vera Arsic)

Mendengar pengakuan pasangan tentang perselingkuhan yang dilakukannya mungkin dapat memicu rasa marah dan kesedihan yang luar biasa. Namun, jika kamu bereaksi secara impulsif, seperti mengancam, berteriak, hingga langsung memutuskan hubungan tanpa berpikir dengan jernih, maka hal tersebut justru akan membuat situasinya semakin berantakan.

Ada baiknya jika kamu dapat menarik nafas dalam, memberi diri sendiri waktu untuk mencerna informasi yang ada, lalu ambillah jarak sementara agar bisa berpikir dengan lebih matang. Setidaknya menjaga ketenangan di awal dapat membantumu untuk menghadapi situasi ini dengan lebih rasional, sehingga bisa mengambil keputusan yang lebih baik untuk kedua pihak.

2. Cari tau alasannya dengan jujur dan terbuka

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Setelah merasa lebih tenang, maka kamu dapat menanyakan kepada pasangan tentang alasan di balik perselingkuhan yang dilakukannya. Hal ini bukan berarti kamu membenarkan perbuatan yang dilakukan, namun setidaknya kamu dapat memahami apakah memang ada masalah di dalam hubungan yang mungkin belum terselesaikan sebelumnya.

Coba dengarkan dengan kepala dingin setiap penjelasan yang disampaikan oleh pasangan, namun tetap perhatikan apakah memang pasangan menunjukkan rasa bersalah dan memiliki niat untuk memperbaiki diri, serta hubungan. Kejujuran dan keterbukaan setidaknya dapat membantumu untuk lebih terbuka dalam menentukan apakah memang hubungan tersebut masih bisa dipertahankan atau pun tidak.

3. Beri waktu untuk memikirkan keputusan

ilustrasi berpikir (unspash.com/jaikishan patel)

Jangan langsung terburu-buru dalam membuat keputusan besar, seperti langsung mengakhiri hubungan atau memaafkan pasangan begitu saja. Tidak ada salahnya jika kamu dapat mengambil waktu untuk melakukan evaluasi terhadap perasaanmu, serta mempertimbangkan kepercayaan yang telah rusak agar bisa menemukan jawaban untuk tetap memberikan peluang atau justru mengakhiri hubungan.

Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berbicara dengan orang yang dapat kamu percaya, seperti terapis atau sahabat agar nantinya bisa mendapatkan sudut pandang yang lebih objektif. Setidaknya keputusan yang diambil dengan pikiran yang matang akan jauh lebih baik daripada kamu membuat keputusan ketika sedang dikuasai emosi.

4. Tentukan langkah selanjutnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Keira Burton)

Jika kamu sudah mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik, maka putuskan apa yang memang kamu inginkan untuk dirimu ke depannya, entah itu memberikan kesempatan kedua atau memilih untuk mengakhiri hubungan. Jika memang kamu memilih untuk bertahan, maka pastikan ada komitmen dari pasangan untuk mau berubah dan membangun kembali kepercayaan yang sudah rusak sebelumnya.

Jika ternyata hubungan terasa tidak sehat dan semakin sulit untuk mendapatkan kepercayaan kembali, maka jangan ragu untuk mengakhiri hubungan demi kebahagiaan dan juga harga diri yang kamu miliki. Pastikan keputusan yang diambil memang benar-benar berasal dari keinginanmu, bukan karena tekanan dari orang lain atau pasangan.

Menghadapi pengakuan pasangan yang berselingkuh memang merupakan hal yang sulit. Namun, setidaknya kamu dapat berusaha untuk tetap tenang dan berpikir secara rasional sebagai langkah penting dalam mengambil keputusan yang terbaik. Terpenting jangan mengambil keputusan ketika emosi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna
Follow Us