Break dalam hubungan menjadi hal yang lumrah dan malah perlu dilakukan untuk mengevaluasi hubunganmu dan pasangan. Break berarti kamu mengambil jeda untuk menyelesaikan masalah yang ada dan memberi dirimu dan pasanganmu ruang untuk saling introspeksi diri.
Gak boleh dilakukan secara sembarangan, yuk, langsung simak lima tips melakukan break di bawah ini. Simak saran para pakar!
Coba berikan batasan antara kamu dan pasanganmu. Dengan begini, kamu gak akan jadi plin-plan karena ingin kembali bersama pasanganmu saat break. Tentu ini akan mendukung kesuksesan tujuan dari break yang kamu lakukan.
Melansir dari Women's Health, Janet Brito, PhD, seorang psikolog klinis juga menyarankan, "Cobalah saling menjauhi keluarga dan teman masing-masing. Misalnya, kamu tidak ingin pasangan kamu muncul di pesta ulang tahun sahabatmu atau mampir ke rumah orang tuamu untuk makan malam jika kamu berusaha menjaga jarak dari mereka."
Jika keuanganmu dan pasangan saling terkait, hal ini mungkin membuat perpisahan menjadi sedikit lebih menantang, namun tetap bisa dilakukan. Bernegosiasi terlebih dahulu dengan pasanganmu tentang bagaimana kamu masing-masing akan mempertahankan tanggung jawab satu sama lain selama masa ini.
"Tidak lepas tanggung jawab bertujuan untuk menjaga semua komitmen finansial selama masa ini, jika tidak, kamu berisiko menjadikan masa break ini lebih penuh drama daripada sebelumnya," kata Brito.
Break harus diperlakukan dengan sangat hati-hati, dan pada akhirnya kamu harus menghindarinya jika kamu bisa. Tanyakan satu sama lain apakah perpisahan adalah hal yang benar-benar kamu inginkan atau tidak, atau apakah ada cara alternatif untuk menyelesaikan masalah dalam hubunganmu.
"Tanyakan pada dirimu mengapa kamu memerlukan jeda ini, jeda ini memberimu lebih banyak kejelasan, dan apa yang kamu rencanakan untuk dilakukan secara berbeda di masa mendatang," kata Brito.
Tidak selalu mudah untuk berbagi kehidupanmu dengan orang lain, dan kamu pasti akan mengalami beberapa masalah. Kebanyakan masalah dalam hubungan tidak dapat diselesaikan sepenuhnya, namun hal tersebut tidak seburuk kedengarannya.
"Ini lebih tentang bagaimana kamu memilih untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan pendekatan yang kamu ambil. Banyak pasangan memiliki ekspektasi yang tidak realistis terhadap hubungan jangka panjang. Kamu akan mengalami masalah, dan itu tidak masalah. Break dapat membantumu mengurai masalah seputar komunikasi dan pemecahan masalah," jelas Kongit Farrell, seorang terapis keluarga dan pernikahan berlisensi, melansir dari laman Prevention.
Hindari bertindak berdasarkan dorongan hati. Kadang-kadang kita tergoda untuk membuat keputusan terburu-buru dan keluar dengan cepat setelah pertengkaran besar, yang dapat menyebabkan pilihan dan tindakan yang buruk dari kedua pasangan selama break.
"Sering kali seseorang keluar setelah bertengkar atau mengumumkan bahwa mereka akan break karena keadaan menjadi terlalu intens, namun mereka belum benar-benar memikirkan alasan dan cara mereka berencana untuk kembali," kata Vagdevi Meunier, Psy.D., psikolog profesional berlisensi.
Setiap hubungan gak lepas dari masalah. Yang harus kamu lakukan adalah bekerja sama dengan pasanganmu untuk menyelesaikan masalah tersebut alih-alih menyelesaikan hubunganmu.