5 Tips Merebut Hati Gebetan yang Bertipe Pemikir, Siap Mempraktikkan?

Buat sebagian orang, tipe pemikir mungkin malah tampak kurang kerjaan. Apa-apa dipikirkannya, termasuk yang sepertinya kurang penting. Namun perlu diingat, penting baginya belum tentu penting juga bagi orang lain, kan.

Begitu juga sebaliknya. Jadi, kalau kamu bilang yang sedang dipikirkannya gak penting, dia pasti akan tersinggung dan malas bersamamu. Lagipula, bisa jadi cuma kamu yang gagal melihat sisi penting dari sesuatu yang sedang dipikirkannya itu. 

Tipe pemikir biasanya cenderung menyukai suasana yang tenang atau hanya ada sedikit orang di sekitarnya. Apalagi kalau dia mulai memikirkan sesuatu yang berat. Mungkin dia benar-benar cuma ingin sendirian saja.

Gak mengherankan, sih, karena berpikir membutuhkan konsentrasi tinggi. Maka sekalipun kamu bawaannya selalu kangen sama dia, jangan dipepet terus, ya! Jangan sampai keberadaanmu malah bikin dia terganggu.

Kalaupun gak bisa terus ada di sampingnya, kamu masih bisa mengiriminya pesan, kan. Biar dia menjawabnya kalau sudah ada waktu luang. Boleh juga, kok, kamu menanyakan jam berapa bisa meneleponnya.

Karena berpikir sudah menjadi kesehariannya, dia pasti punya banyak banget gagasan tentang berbagai hal. Sayangnya, biasanya gak banyak yang mau atau bisa menjadi pendengar yang baik baginya. 

Jadi, kamu bisa banget mengambil peluang ini. Pelajari apa yang menjadi minatnya dan pancing dia untuk membicarakannya. Kalau dia bisa menceritakan gagasan-gagasannya padamu, berarti dia mulai nyaman dan percaya sama kamu.

Gak bisa dipungkiri, orang bertipe pemikir kadang memang gampang overthinking. Ini bikin dia mudah merasa cemas. Nah, kamu yang gak sepemikir dirinya punya peran penting di sini. 

Dengan pembawaanmu yang lebih santai, kamu bisa membantunya mendapatkan kembali ketenangan yang sempat hilang. Kamu bisa menunjukkan perspektif lain yang lebih simpel. Dengan begini, dia akan sadar keberadaanmu berharga untuk menjadi penyeimbang dalam hidupnya.

Si pemikir biasanya memang lebih kalem daripada kebanyakan orang. Seolah-olah hampir seluruh energinya sudah tersedot untuk berpikir sehingga dia gak bisa lagi banyak bicara atau tampil lincah. 

Dia mungkin tampak kurang ceria sekalipun lagi gak sedih. Ini harus bisa kamu terima. Jangan memintanya untuk berubah menjadi seseru orang lain. 

Tenang saja, perbedaan karakter di antara kalian bukan berarti kalian pasti gak berjodoh, kok. Seperti disebutkan dalam poin 4, kalau kamu gak sepemikir dirinya, kamu mungkin malah bisa menjadi pelengkap dalam hidupnya. Jadi, usahanya yang semangat, ya!