Membahas soal percintaan memang tidak terbatas. Sesering apa pun kita mendengar atau bahkan mengalami konflik dalam hal percintaaan, itu tidak membuat kita jenuh. Sebab cinta adalah sebuah fitrah yang sudah menyatu dalam diri manusia.
Namun, ada satu cara mencintai seseorang di mana cara ini bisa terbilang unik. Ya, mencintai dalam diam. Kira-kira apa sih yang menyebabkan seseorang mencintai dalam diam alias enggan untuk menyampaikan perasaannya?
Tidak percaya diri bukan berarti takut, ya. Ini jelas dua kepribadian yang kontras.
Seseorang yang mencintai seseorang dalam diam kebanyakan kurang percaya diri untuk menunjukkan perasaannya pada si doi. Bisa jadi karena tidak percaya diri dengan penampilannya sendiri. Sehingga timbul persepsi kalau dia merasa tidak pantas jika bersanding dengan si doi, sebab si doi dianggap punya daya tarik yang lebih.
Cara mengatasi masalah yang timbul ketika merasa tidak percaya dengan diri sendiri adalah melakukan introspeksi yang mendalam terlebih dahulu.
Alasan yang kedua ini juga cukup sering terdengar di kalangan anak muda yang pernah jatuh cinta. Biasanya, seseorang yang sudah terlalu lama menjomblo atau seseorang yang pernah tersakiti oleh pasangan di masa lalu.
Ketika bertemu dengan orang yang baru dikenal, kadang kita suka menyamakan orang tersebut dengan mantan pasangan kita di masa lalu yang pernah membuat kita sakit hati. Lalu tidak bisa dipungkiri kalau kita suka sama orang tersebut.
Tapi, karena kita masih menyimpan rasa sakit yang dulu pernah ada, akhirnya kita tidak mau mengembangkan perasaan lebih jauh. Cuma sebatas mengamati dalam diam. Menyukai dengan batasan tanpa si doi mengetahui hal itu.
Ternyata menerima kenyataan jauh lebih sulit daripada jatuh hati padanya
Sepenggal kalimat itulah yang cocok disampaikan ketika kita mencintai si doi. Di sisi lain kita kerap mendengar si doi dijodoh-jodohkan atau dicocok-cocokkan dengan orang lain. Nyesek banget bukan?
Apa maksudnya?
Kita pun tidak bisa menuntut si doi untuk bisa membalas perasaan yang sama dengan perasaan yang kita rasakan.
Walaupun kita sendiri sudah berkorban banyak untuknya, tapi itu tidak menjamin bahwa si doi mempunyai perasaan yang sama. Bisa jadi si doi cuma menganggap bahwa kita hanya membantunya, tanpa ada maksud lain. Tentu saja itu akan menjadi hal yang sangat menampar segala usaha yang sudah kita keluarkan untuknya.
Maka dari itu, kebanyakan seseorang juga memilih alasan bahwa mencintai dalam diam itu jauh lebih membahagiakan.
Di antara alasan-alasan di atas, menunggu adalah alasan paling klise ketika seseorang tidak mau mengungkapkan perasaan cinta yang sebenarnya.
Biasanya, ini adalah alasan yang dipakai para kaum perempuan. Karena perempuan cenderung menunggu si doi, sebab biasanya perempuan memang harus dijemput. Bukan memulai duluan.
Tapi, tidak dipungkiri juga kaum pria juga terkadang melakukan hal seperti ini, lho. Mereka menunggu 'sinyal' bagus atau menunggu terlihatnya gerak-gerik si cewek apakah si cewek juga suka dengan si pria.
Memang terdengar menyedihkan ya. Kebayang bukan kalau kita menaruh perasaan dan sudah berani berharap, tetapi kesimpulan yang kita dapat hanya perkataan sebatas teman saja dari si doi.
Nah, pikiran tersebut mengakibatkan seseorang lebih memilih memendam perasaannya daripada langsung melontarkan pada si doi tercinta.
Lalu, sampai kapan perasaannya akan dipendam?
Itulah 6 alasan yang terungkap di balik seseorang lebih memilih diam daripada mengungkapkan perasaan. Semoga yang sedang mencintai seseorang, jangan menunggu waktu yang terbaik untuk mengungkapkan. Lakukan segera dan ketahui jawabannya.