6 Hal untuk Didiskusikan Wanita Karier dan Pasangannya sebelum Menikah

Karena jenis pekerjaan orang berbeda-beda, ceritakanlah secara detail jenis pekerjaan kamu, seberapa besar tuntutannya, dan sebagainya. Penting bagi pasangan untuk saling memahami hal ini agar dapat saling memahami di masa depan, misalnya saat pekerjaan sedang sangat menumpuk sehingga kamu melewatkan salah satu kewajiban di rumah.

Dipindah tugaskan adalah perkara yang sulit bagi pasangan menikah. Bicarakan baik-baik dengan pasangan jika ada kemungkinan kamu dipindah tugaskan. Apa solusi yang kamu tawarkan dan jalan tengah jika si dia tidak bisa mengikutinya. Apakah ia bersedia keluar dari pekerjaannya jika kamu dipindah tugaskan dan sebaliknya.

Uang adalah salah satu motivasi untuk bekerja. Selain kebutuhan rumah tangga yang perlu dipenuhi, masih banyak kebutuhan lain yang perlu didiskusikan. Putuskan siapa yang akan mengelola keuangan rumah tangga. Jika kamu ingin pengelolaan terpisah, maka kamu bisa membagi tanggung jawab keuangan sesuai kesepakatan berdua.

Bagi yang tidak berencana mempekerjakan asisten rumah tangga, rencanakan dengan matang pembagian pekerjaan rumah tangga, maintenance, dan lainnya. Karena kamu dan pasanganmu sama-sama memiliki jadwal bekerja, sesuaikan jatah pembagian pekerjaan rumah tangga dengan jadwal kalian.

Sepakati waktu agar kamu bisa saling bercengkrama dengan pasanganmu. Selain itu kamu juga bisa menentukan jadwal kegiatan tiap weekend untuk memenuhi kebutuhan hobi ataupun acara keluarga dan hubungan sosial lain agar tidak mengganggu waktumu berdua dengan pasangan.

Bagi wanita karier, tentu memiliki momongan merupakan tanggung jawab lebih. Mengurus anak memang bisa dilakukan berdua, namun repotnya hamil dan melahirkan hanya dialami oleh pihak wanita.

Sepakati waktu dan kesiapan baik kamu maupun pasanganmu. Bicarakan baik-baik dan rencanakan dengan matang karena anak adalah tanggung jawab dan prioritas.

Bagi wanita karier, menjalani kehidupan pernikahan sambil mengejar impiannya tentu tidak mudah. Pengertian, perhatian, dan pemakluman dari suami pasti akan sangat dihargai. Begitu pun dalam setiap pernikahan yang harmonis, komunikasi antar suami dan istri harus tetap terjalin dengan lancar.

Tidak ada pernikahan sempurna, tapi semua orang menginginkan kehidupan pernikahan terbaik yang dapat mereka jalani. Karena setiap individu memiliki kekurangan, saling memaklumi, dan menerima kekurangan pasangan masing-masing bisa menjadi jembatan agar pernikahan berjalan langgeng.