6 Hal yang Perlu Dilakukan Perempuan Sebelum Menikah, Catat!

Menurut Sarah E Stewart, M.S.W., C.P.C., seorang life coach dan penulis, dilansir Brides, kemandirian finansial memberikan perempuan kekuatan dan rasa percaya diri untuk membuat keputusan yang bijaksana. Selain itu, perempuan dapat berkontribusi secara adil dalam hubungan, mengatur keuangan pribadi, dan memiliki jaring pengaman jika terjadi situasi yang tidak terduga, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan pasangan.

Selain itu, kemandirian finansial juga mengajarkan perempuan tentang tanggung jawab dan pengelolaan keuangan yang penting untuk kehidupan berkeluarga. Ini memberikan kebebasan dan otonomi yang penting untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam pernikahan, serta memastikan bahwa keputusan-keputusan penting dalam kehidupan tidak dipengaruhi oleh ketergantungan finansial.

Tinggal sendiri memberikan kesempatan untuk belajar mandiri, mengelola tanggung jawab rumah tangga, dan mengembangkan kemandirian emosional. Ini juga memberikan ruang untuk introspeksi dan memahami diri sendiri lebih baik tanpa intervensi orang lain. Di sisi lain, tinggal dengan teman sekamar juga memiliki manfaatnya.

Ini bisa membantu mengembangkan keterampilan sosial, belajar kompromi, dan berbagi tanggung jawab. Interaksi sehari-hari dengan teman sekamar bisa memberikan dukungan emosional dan menciptakan kenangan yang berharga. Kedua pengalaman ini dapat membantu perempuan mempersiapkan diri lebih baik untuk hidup bersama pasangan setelah menikah.

"Tinggal sendiri mengajarkan banyak hal," jelas Sarah E Stewart.

"Kamu belajar bagaimana menjadi mandiri secara finansial dan emosional. Membayar tagihan sendiri memberi rasa bangga dan menghabiskan beberapa akhir pekan serta malam hari sendirian membuatmu lebih kuat," tambahnya.

Menjelajahi dunia sebelum menikah dapat menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat bagi perempuan. Melalui perjalanan, perempuan dapat memperluas wawasan, memahami berbagai budaya, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting.

Perjalanan juga memberikan kesempatan untuk keluar dari zona nyaman, menghadapi tantangan baru, dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, menjelajahi dunia bisa menjadi waktu yang ideal untuk refleksi diri dan penemuan jati diri, yang sangat berharga sebelum memasuki komitmen pernikahan.

"Setelah menikah, bepergian dengan pasangan akan berbeda, jadi manfaatkan kebebasan kamu untuk benar-benar egois dalam petualangan perjalananmu sekarang," jelas Dawn Michael, Ph.D., seorang seksolog klinis, pakar hubungan, dan penulis, dilansir Brides.

Memiliki hobi tidak hanya memberikan kesenangan pribadi dan kepuasan, tetapi juga memberikan waktu dan ruang untuk diri sendiri yang penting dalam menjaga keseimbangan hidup. Hobi dapat menjadi outlet yang efektif untuk mengekspresikan diri, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Ketika memiliki hobi-hobi ini sebelum menikah, seorang perempuan punya kesempatan untuk mengenali dan memperkuat identitas pribadi. Ini dapat membantu dalam membangun hubungan yang sehat dengan pasangan di masa depan.

Selain itu, memiliki hobi juga mengajarkan keterampilan baru, memperluas jaringan sosial, dan meningkatkan kemandirian yang merupakan aspek penting dalam menuju pernikahan yang bahagia dan berhasil.

Penting bagi perempuan untuk mencoba menjaga hubungan yang baik dengan teman-teman yang sudah ada sebelum menikah. Teman-teman masa lalu tidak hanya menyediakan dukungan sosial yang penting, tetapi juga mempertahankan koneksi emosional yang berharga di luar hubungan pernikahan.

Hubungan ini dapat memberikan dukungan moral, kesempatan untuk berbagi pengalaman, dan ruang untuk berkembang secara individu di luar peran sebagai pasangan. Menjaga hubungan dengan teman-teman juga membantu mengurangi rasa terisolasi atau terlalu terfokus pada kehidupan pernikahan saja.

Hal ini penting karena setiap hubungan memiliki dinamika dan kebutuhan yang berbeda, dan menjaga hubungan yang telah terjalin sejak sebelum menikah memperkaya kehidupan sosial. Hal ini juga mendukung keseimbangan yang sehat antara kehidupan pribadi dan kehidupan pernikahan.

Penting juga bagi perempuan untuk mempelajari bagaimana menghadapi konflik secara pribadi sebelum menikah. Kemampuan ini tidak hanya membantu dalam membangun hubungan yang sehat, tetapi juga dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam pernikahan.

Dalam proses belajar mengelola konflik, perempuan dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, belajar mengontrol emosi, dan memahami cara menyelesaikan perbedaan pendapat dengan bijak. Hal ini juga membantu dalam membangun kepercayaan diri dan kemandirian dalam mengambil keputusan, serta membantu menghindari konflik yang tidak perlu atau dapat memperburuk situasi.

Mempersiapkan diri secara baik sebelum menikah, perempuan dapat membangun dasar yang kuat untuk kehidupan pernikahan yang bahagia dan seimbang. Semua ini tidak hanya mempersiapkan perempuan untuk menjadi pasangan yang lebih matang dan mandiri, tetapi juga membantu dalam membangun hubungan yang saling menghormati dan mendukung dengan pasangan di masa depan.