6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Introvert Saat Menjalin Hubungan

Kamu harus tahu, jika di tahap awal, seorang introvert sering kali melakukan hal satu ini. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia mungkin memang memiliki ketertarikan besar terhadap orang tersebut. Namun, dia menunjukkan dengan cara yang terlalu minim bagi kebanyakan orang, khususnya yang bukan introvert. Meski bagi introvert sendiri, dia berpikir misalkan hanya dengan memberikan senyuman, membalas pesan teks, itu sudah cukup untuk menunjukkan perasaannya.

Beberapa introvert juga justru memiliki taktik unik untuk mendekati orang yang menarik hatinya, yakni mengabaikannya. Hal ini dilakukan biasanya karena merasa malu dan canggung. Di sisi lain, introvert juga memiliki ketakutan jika ia menunjukkan perasaannya dengan cara yang terlalu jelas. Sehingga, pada tahap awal hubungan asmara, jangan aneh jika seorang introvert begitu sulit dibaca niatnya.

Ada kalanya seorang introvert juga mulai melakukan hal-hal aneh ketika berada di sekitar orang yang disukainya. Mungkin sifat bijaksana introvert membuat ia jadi lebih menarik dan begitu peka. Namun, bisa jadi ini juga jadi bumerang baginya dengan terlalu memikirkan banyak hal. Hingga malah berujung pada permasalahan kecil dan sepele yang justru jadi terlihat lebih besar daripada sebenarnya.

Sebagai seorang introvert, pikiran layaknya teman bermain. Di sisi lain, pikiran sendiri juga bisa menjadi penjara. Maka dari itu, overthinking menjadi kesalahan yang bisa jadi salah satu pemicu ketidakberhasilan hubungan. Solusinya, mulai belajar berhenti berpikir berlebihan ketika itu mulai muncul. Jangan bermain asumsi sendiri, sebelum kamu bertanya langung kepada orang bersangkutan. Melakukan ini akan menyelamatkan introvert dari terjadinya banyak kekhawatiran dan kekacauan yang sebenarnya tidak perlu.

Seorang introvert memiliki waktu yang lebih lama dalam menunjukkan perasaan nyamannya, bahkan saat berada bersama orang yang disukainya. Terutama, saat menunjukkan kelemahan yang dimilikinya. Namun, dalam membangun kepercayaan dalam hubungan, introvert sebaiknya tidak melakukan kesalahan ini. Penting bagi kamu yang seorang introvert untuk mendorong diri sendiri menjadi lebih terbuka terhadap pasangan, terutama jika kamu memang benar-benar menganggapnya orang berharga.

Jangan membiarkan masalah yang kamu miliki dipendam sendiri. Berlarut-larut lamanya hingga malah merusak hubungan. Sebagai pasangan, sudah selayaknya pikiran dan perasaan masing-masing itu saling dibagikan. Begitulah caranya menjalin sebuah ikatan hingga bisa bekerja sama sebagai sebuah tim. Ketika kamu merasa sulit untuk melakukannya, itu bisa berdampak pada keeratan hubunganmu dengan pasangan.

Setiap orang sudah pasti memiliki preferensinya sendiri. Namun, ketika kamu menjalin hubungan, setiap keinginan dan kebutuhan itu menjadi kesepakatan bersama-sama. Paling tidak menjadi sebuah topik pembicaraan yang sebaiknya dilakukan bersama-sama untuk sama-sama tahu dan paham. Sayangnya, seorang introvert biasanya juga begitu hati-hati dan menjaga apa yang menjadi kebutuhan dan kepentingan mereka.

Memiliki batasan lebih terhadap privasi dan ruang sendiri, membuat introvert sering kali justru menyimpan atau menyimbunyikan sendiri kepentingan tersebut. Memang, keinginan dan kebutuhan kamu adalah kemauan kamu, milik kamu. Namun, dalam sebuah hubungan kamu bisa berkompromi. Keinginan dan kebutuhan seseorang itu bisa saling tumpang tindih. Hingga mendatangkan kesalahpahaman dalam hubungan. Jadi, jangan melakukan kesalahan satu ini ya!

Satu lagi kesalahan yang sering kali dilakukan seorang introvert. Saat kamu merasa tidak nyaman dengan kemungkinan ketidaksetujuan, maka kamu cenderung akan berusaha menghindarinya dengan cara apa pun. Meskipun pasti tidak ada yang ingin berselisih dengan pasangannya, konflik sejatinya merupakan sesuatu yang akan selalu ada dalam jenis hubungan apa pun. Sering kali itu yang justru mendewasakan hubungan, ke tingkat lebih dalam.

Jika introvert terus saja menggigit lidah, berusaha menyembunyikan sesuatu dengan mencegah pertengkaran, maka hubungan itu pun tak akan menjadi sehat. Mungkin kamu berkata pada dirimu baik untuk tidak merasa jatuh dalam hubungan. Tetapi, jangan dilakukan jika itu harus mengorbankan kejujuran dan ketulusanmu dalam hubungan. Bukankah artinya kamu tidak sepenuhnya jujur saat tidak bilang bahwa kamu kesal atau merasa bersalah terhadap pasangan?

Terutama jika pasanganmu seorang ekstrovert, tidak semua orang paham dunia introvert. Bahkan, di antara  para introvert saja ada perbedaan besar mengenai bagaimana cara mereka bertindak. Jadi, jangan anggap remeh jika pasanganmu pasti mengerti keinginanmu memiliki waktu sendiri. Jika kamu tidak memberi tahu berapa banyak waktu yang kamu butuhkan untuk sendiri, cara yang biasa kamu lakukan untuk men-charging sisi ini, maka pasanganmu bisa tersinggung.

Ini bisa menjadi tricky, hingga pasangan berpikir mungkin tindakanmu ini adalah caramu ingin menarik diri darinya. Hingga ditafsirkan sebagai ketidaksukaan kamu saat kamu dan dia menghabiskan waktu bersama. Setiap orang memiliki tingkat kemandirian dan otonomi yang berbeda. Jika bagi seseorang cukup hanya satu malam, bagi kamu mungkin tiga malam dalam seminggu. Jadi, jangan berasumsi sendiri juga.

Menjadi introvert bukan alasan kamu untuk terus berada dalam zona nyaman di hubungan. Agar hubungan menjadi lebih kuat, erat, dan sehat, doronglah selalu diri kamu untuk selalu berusaha maksimal dalam hubungan itu. Bagi introvert, menemukan seseorang yang bisa membuatnya nyaman dalam menunjukkan sisi baik ataupun buruknya mungkin sulit. Tetapi, pastikan kamu merasakan hal tersebut ketika menjalin hubungan asmara.