6 Tanda Falling Out of Love dengan Pasangan, Hubungan Terasa Hampa!

Saat pertama berpacaran, kamu bisa saja menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Namun, seiring berjalannya waktu kamu mulai kesal dengan kebiasaannya. Bahkan kesalahan kecil yang dia lakukan bisa membuatmu marah besar.

Sikap romantis yang dulu selalu meluluhkan hatimu, sekarang malah membuatmu muak sampai kamu tidak ingin melihat kehadirannya. Daripada kamu meluapkan emosi kepadanya yang tidak salah apa-apa, lebih baik jujur saja kalau kamu sedang ingin sendirian. Coba atur jadwal bertemu jika kamu sudah merasa siap.

Jika dulu kamu rajin memberi kabar dan perhatian, sekarang membalas pesannya saja sudah malas. Kamu mulai mengulur waktu dan mencari alasan untuk tidak membalas pesannya. Chat dengannya sudah tidak lagi membuatmu senang.

Momen yang dulu membuatmu bahagia juga tidak terasa sama lagi. Bukan hanya itu, kamu tidak akan merasa cemburu saat dia dekat dengan orang lain. Bahkan kamu berfikir untuk memanfaatkan hal tersebut sebagai alasan putus dengannya.

Kamu dan dia sudah sering bertengkar dan salah paham, bahkan untuk hal-hal kecil yang tidak penting. Rasanya kalian sudah muak dengan satu sama lain, namun kalian tidak bisa mengungkapkannya.

Cobalah ajak dia untuk berbicara empat mata. Redam dulu emosimu dan dengarkan apa yang dia inginkan. Setelah itu, kamu bisa mengungkapkan perasaanmu. Memilih untuk tidak berkomunikasi hanya akan memperparah keadaan.

Sudah pasti pemikiran untuk mengakhiri hubungan sering terlintas di benakmu. Namun, kamu jadi serba salah dan tidak mengerti bagaimana cara mengakhirinya. Masalahnya dia tidak salah apa-apa dan kamu tidak ingin membuatnya merasa buruk.

Jika hubungan kalian berakhir, maka kamu yang akan terlihat seperti orang jahat. Padahal, falling out of love juga perasaan yang valid. Bertahan dengan orang yang sudah tidak kamu cintai bukanlah hal yang menyenangkan.

Setiap diajak bertemu kamu selalu punya alasan untuk menolak, padahal kalian sedang tidak bertengkar. Sekarang, kamu lebih sering menghabiskan waktu sendiri atau bersama teman-temanmu.

Jangan membuatnya salah paham dan mengira kamu sedang marah padanya. Lebih baik jelaskan baik-baik jikakamu sedang tidak ingin bertemu dan membutuhkan waktu sendiri. Tekankan juga bahwa ini bukanlah kesalahannya agar dia tidak overthinking.

Kalau dulu kalian sering berandai-andai tentang kehidupan pernikahan, rencana liburan berdua sampai memikirkan nama anak, sekarang kamu tidak lagi melibatkan dirinya dalam rencana masa depanmu.

Kamu tidak lagi memikirkannya ketika dia sedang jauh. Bahkan kamu mulai melupakan hari penting dan hal-hal yang dia sukai. Merayakan anniversary dan ulang tahunnya pun tidak terasa menyenangkan lagi.

Falling out of love sebenarnya sangat wajar dialami oleh setiap orang. Kamu bisa memilih untuk mengakhiri hubungan atau melakukan intropeksi diri. Mungkin saja kamu tidak benar-benar mati rasa, namun hanya bosan sementara. Coba pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan, jangan sampai menyesal di kemudian hari!