Belakangan ini, publik sedang ramai membicarakan kata-kata "teman makan teman". Hal ini mulai menyeruak semenjak artis Luna Maya membuat unggahan tersebut. Lepas dari masalah tersebut, mungkin kamu bertanya-tanya mengapa seseorang bisa berpacaran dengan mantan teman sendiri? Kenapa sebagai teman, tidak mengalami rasa sungkan?
Daripada kamu bertanya-tanya, inilah alasan logis kenapa seseorang bisa pacaran sama mantan teman sendiri! Dicek, yuk!
Mencintai seseorang adalah perihal jujur soal perasaan kepada diri sendiri, yang dicintai, dan orang lain. Dengan mengelak dan menyembunyikan rasa cinta pada mantan teman, maka seseorang telah tidak jujur pada perasaannya sendiri. Jika dipikir-pikir, keadaan ini memang sulit. Tapi lebih baik terbuka sejak dini daripada menyembunyikan hubungan yang bisa kepergok suatu hari. Niscaya, hasilnya lebih sakit kalau main sembunyi-sembunyi!
Kadang kala, manusia tidak pernah bisa mengontrol kepada siapa dirinya jatuh cinta. Dari hal-hal kecil yang tidak disengaja sampai terbiasa bertemu, bisa jadi awal mula perasaan cinta. Apakah cinta itu sengaja direkayasa dari awal? Bagaimana jika masing-masing sama-sama suka dan berujung pada hal yang positif? Lantas, orang lain bisa berbuat dan berkomentar apa kalau memang hubungan yang sekarang lebih baik?
Yang namanya "mantan" sudah pasti tidak punya hubungan apa pun, selain teman biasa. Tidak perlu ada rasa bersalah karena dianggap merebut pacar orang. Toh, mantannya teman juga berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sama seperti teman yang juga berhak mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia setelah putus.
Dalam hal mencintai dan dicintai, keterbukaan adalah hal yang paling penting dari masing-masing pasangan. Keterbukaan ini dilalui dengan berjalinnya suatu hubungan yang disaksikan orang. Dari situ, sepasang cowok dan cewek bisa dikatakan pasangan kekasih yang utuh.
Setiap orang juga berhak menentukan siapa yang akan dicintai. Sejauh jujur dan bisa mendengar hati nurani, tidak ada yang perlu dianggap bersalah. Tidak perlu juga merasa was-was.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, pacaran dengan mantannya teman adalah hak. Hal ini boleh dilakukan selagi belum ada aturan atau hukum yang melarang. Pun selama hal tersebut tidak berbuah kerugian yang diatur undang-undang, sah-sah saja memadu kasih dengan mantannya teman.
Tentunya keputusan menjadikan mantannya teman sebagai pacar, tidak dibuat secara mendadak dan impulsif. Pasti ada pertimbangan matang soal kenapa seseorang mau menerima. Apalagi jika sudah terbiasa mengenal sosoknya sejak masih pacaran dengan teman, tentu ada beberapa karakter yang diketahui, disukai, dan saling cocok.
Siapa juga yang bakal tahu kalau karakter baik mantannya teman ini, bisa menghantarkannya menjadi jodoh? Cuma karena kuasa Tuhan yang serba membolak-balikkan hati yang bisa! Bila diibaratkan, menutup hati itu tidak baik karena bisa menutup rezeki yang masuk.
Situasi putusnya teman dengan mantannya, bisa menjadi penentu juga lho! Jika putusnya teman dengan si mantan itu baik-baik, tentu saja restu akan mengalir. Di lingkungan masyarakat pun, tidak ada anggapan buruk seperti perebut pasangan orang. Terlebih jika teman memberi restu, kenapa tidak segera meresmikan hubungan? Toh, itu artinya teman tahu jika mantannya adalah sosok terbaik.
Itu dia alasan logis kenapa seseorang bisa pacaran sama mantan teman sendiri. Kalau kamu sendiri, gimana? Apakah pernah mengalaminya? Bagikan pendapatmu yuk di kolom komentar!