7 Alasan Sah & Lumrah Kenapa Pasangan Ingin Menunda Pernikahan

Sudah berusia matang, sudah punya calon, sudah mapan, lalu apa lagi yang ingin dikejar? Sekali dua kali, kalian pasti pernah mendapat pertanyaan semacam ini. Entah itu dari keluarga, kerabat, kenalan, ataupun tetangga. Sepertinya, semuanya ingin menanti kalian menyuarakan kabar bahagia untuk mereka. 

Tapi, menikah itu tak pernah sesederhana apa yang dikatakan orang. Melewati altar suci butuh dilandasi berbagai pertimbangan. Ketika kalian belum siap, kenapa harus dipaksa mengikuti patokan yang diberikan orang lain? 

Kalau kalian lahir dari keluarga terpandang dengan adat istiadat serta nilai luhur yang mengikat, menikah di usia muda itu adalah wajar. Alasannya biar gak durhaka dan dalam rangka menghormati orang tua. Terlebih, ketika segala biaya sudah disokong sepenuhnya oleh keluarga. 

Tapi, bagaimana kalau kalian bukan termasuk golongan ini?

Ya, kuncinya adalah gak perlu gengsi. Gak ada yang perlu dikhawatirkan kalau kalian tengah berjuang memantaskan diri dengan jerih payah sendiri. Itu tandanya kamu dan pasanganmu bisa diandalkan dan benar-benar mandiri. 

Kalau sudah sama-sama yakin dan nyaman, segala permasalahan akan bisa dilewati. Ada pepatah yang bilang bahwa menikah itu pada intinya adalah mau menerima kekurangan pasangan.

Kelak ketika kalian sudah berada dalam naungan rumah tangga, yang dicintai bukan hanya kelebihan pasangan, tapi juga kekurangannya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kalian sudah bisa saling menerima sepenuhnya? 

Bukan hanya kemantapan secara lahir dan batin, tapi juga seberapa kebal kalian menghadapi permasalahan dalam hubungan. Setiap pernikahan pasti ada ujiannya, tapi kalau sudah terbiasa saling bekerja sama untuk melewatinya, itu bakal menjadi poin plus yang bisa dikantongi sebagai bekal nikah.

Sekarang tanyakan pada diri masing-masing, seberapa kokoh kalian membangun hubungan hingga layak dibawa ke arah lebih serius dalam komitmen sehidup semati.

Menikah itu adalah kebutuhan setiap orang, naluri alami manusia untuk bisa survive melanjutkan keturunan. Tapi, kalian yang mampu mengukur sendiri kapan rentang waktu yang pas untuk menjalaninya.

Matang dalam hal usia dan urusan finansial untuk ke depan itu penting, tapi ada yang tak kalah penting, yaitu kematangan emosi. Memiliki emosi yang sudah stabil akan membantu membangun keluarga yang lebih harmonis.

Banyak pasangan muda yang belum punya modal nikah satu ini, sehingga berujung tragis dalam pernikahannya. Kamu dan pasangan gak mau bukan kejadian seperti itu terjadi?

Sudah tidak terbilang bagaimana kesabaran kalian dalam menghadapi komentar para kenalan untuk segera menyebar undangan. Bagaimana menghela napas panjang agar tetap tenang ketika ada yang ikut campur dengan candaan.

Orang boleh berkomentar apa saja, tapi yang menjalani tetap kalian. Menikah itu komitmen seumur hidup yang kurang elok kalau dijalani karena merasa tertekan. Jadi, kalian lebih memilih menikmati apa yang ada sekarang, tanpa perlu merasa dikejar-kejar.

Setiap orang punya waktunya sendiri. Kalau sekarang belum waktunya kalian saling menyematkan cincin pada jari masing-masing di depan penghulu, itu gak apa-apa, kok. Justru kalian punya lebih banyak waktu untuk terus memperbaiki diri supaya matang secara pribadi. Syukur-syukur kalau saat ini ada banyak hal yang tengah ingin diwujudkan. Dampaknya berimbas dengan pondasi rumah tangga yang lebih kokoh untuk modal menikah nanti.

Nah, itulah tadi beberapa alasan kenapa pasangan yang menunda pernikahan itu sah-sah saja dan lumrah dijalani. Kalau kamu mengalami hal yang sama, bagaimana pendapatmu dengan hal ini?