Pacaran adalah salah satu fase kehidupan untuk mengenal pasanganmu lebih dekat, sebelum memutuskan untuk benar-benar serius bersamanya. Mengalami jatuh bangun di masa pacaran itu hal yang lumrah, tapi ada satu hal yang harusnya gak boleh dimaklumi ketika pacaran. Yaitu menjadikan pacarnya sebagai "pembantu".
Masalahnya gak banyak orang yang sadar bahwa mereka diperlakukan sebagai pembantu oleh pacarnya, baik itu cewek ataupun cowok. Padahal ada tanda-tandanya lho, di antaranya 7 ini!
Ini bisa soal hal apapun, mulai dari sekedar menemani sampai membantu melakukan sesuatu. Kalau kamu harus selalu bisa saat dia memerlukanmu, sementara selalu ada saja alasan dia gak bisa saat kamu butuh, nah itu bisa jadi pertanda.
Kalau kamu memang gak ingat pernah melakukan hal yang berarti untuknya, berarti memang kamu kurang berusaha. Namun, kamu tahu dalam hatimu bahwa kamu sudah melakukan banyak hal tapi gak bisa mengungkapkannya, itu artinya memang kamu orang yang gampang sungkan. Sekaligus artinya selama ini kamu sudah diperlakukan sebagai pembantu.
Baik itu di tengah malam, pagi buta atau kapan pun itu dia butuh pertolongan, kamu harus selalu bisa. Waktu istirahat dan beraktivitasmu jadi kacau karenanya, tapi kamu rela-rela aja melakukannya karena menurutmu itu bukti cinta. Padahal dia gak beranggapan yang sama tentangmu.
Bahkan untuk hal yang benar-benar remeh, yang bisa dibantu oleh orang sekitarnya atau teman-temannya, tetap harus kamu yang melakukan. Kamu mulai mempertanyakan dalam hati apakah memang gak ada orang lain dalam hidupnya? Apakah di dunianya memang cuma ada dia dan kamu, yang selalu siap menghamba padanya.
Entah itu kamu sedang di tengah buang air, berada pada acara penting, sedang istirahat atau bahkan sedang sakit, ia gak akan mau tahu. Yang penting, saat dia butuh bantuan atau memerlukanmu, kamu harus selalu bisa. Seakan gak ada alasan yang bisa dimaklumi olehnya.
Mulai dari cara berpakaian, cara berpenampilan, pilihan parfum, cara berjalan, cara bicara sampai banyak hal lain yang biasanya membuatmu nyaman itu, kini selalu dalam kontrolnya. Kalau gak dituruti, dia akan marah besar. Kamu jadi seperti bonekanya yang bisa dengan bebas diganti baju, gerak-gerik atau ekspresinya.
Ketika kamu dimintai melakukan sesuatu, kamu akan langsung diberi tahu untuk melakukannya. Ketika kamu sudah melakukannya, seakan itu memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabmu. Itu terjadi terus-menerus.
Pacaran harusnya dijalani dengan bahagia karena kalian saling memiliki untuk support satu sama lain. Jangan sampai salah satunya merasa bahwa ia gak mendapatkan apa-apa, sementara yang lainnya selalu meminta lebih. Bukan kamu kan? Kalau iya, ingatlah bahwa bahagia itu adalah hakmu.