Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Punya Pacar yang Takut Menikah, Jangan Ragukan Cintanya

ilustrasi pasangan (pexels.com/David Guerrero)
ilustrasi pasangan (pexels.com/David Guerrero)
Intinya sih...
  • Orang yang takut menikah bisa menghindari hubungan serius
  • Ketakutan terhadap pernikahan bisa disebabkan oleh trauma atau pengalaman buruk
  • Persiapan pernikahan mencakup kedewasaan psikologis dan finansial, serta memahami pasangan dengan empati

Ada orang yang saking takutnya menikah menjadi tidak berani menjalin hubungan dengan lawan jenis melebihi persahabatan. Artinya, dia tidak pernah berpacaran karena tahu ujungnya adalah pernikahan. Namun, ada pula orang yang seperti pacarmu. Ia takut menikah, tetapi masih membuka diri untuk berpacaran. 

Lantaran dia mau didekati atau bahkan menjadi yang pertama mendekatimu, di awal kamu gak tahu tentang ketakutannya terhadap pernikahan. Baru setelah hubungan berjalan cukup lama dan dirimu ingin melanjutkannya ke jenjang yang lebih serius, tanda-tanda buruk muncul. Ia gak antusias dengan maksud baikmu.

Dia bahkan bisa kesal apabila kamu terus mengajaknya membicarakan pernikahan. Sampai kamu bingung dengan sikapnya dan meragukan cintanya. Apa yang dapat kamu lakukan dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini? Jangan buru-buru putus. Ada delapan tips menghadapi pacar yang takut menikah dan hal ini patut kamu coba sebagai upaya memahami dan meyakinkannya

1. Kamu harus siap tak menikah dalam waktu dekat

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Kalau dirimu gak ingin lama-lama pacaran dan segera menikah saja, kalian jelas bukan pasangan yang cocok. Benturannya terlalu keras. Kamu bersemangat membangun rumah tangga, sedangkan pacarmu ingin menghindarinya. Maka begitu kamu tahu pacarmu takut menikah, tanyakan pada diri sendiri.

Seberapa besar keinginanmu untuk secepatnya menikah? Apabila keinginan itu gak bisa ditunda lagi, hubungan kalian telah tiba di lampu merah yang tak akan berubah menjadi hijau. Tapi bila rasa cintamu padanya masih lebih besar daripada impian pernikahan dalam waktu dekat, siapkan diri untuk masa penantian sekaligus perjuangan yang lebih panjang.

2. Tidak menyamakannya dengan tak mencintaimu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Memang keengganan pacar buat menikah pada akhirnya dapat terasa seperti bukti bahwa ia tidak sungguh-sungguh mencintaimu. Namun, coba pikir sekali lagi. Seandainya dia gak mencintaimu, kenapa ia mau berpacaran denganmu? Bagi orang yang tidak sungguh-sungguh jatuh cinta, pacaran malah cuma bikin ribet.

Capek lho, kalau dia harus pura-pura sayang dan perhatian ke kamu apalagi selama bertahun-tahun. Ketakutannya terhadap komitmen yang lebih kuat seperti pernikahan bisa disebabkan oleh banyak hal. Ia sendiri tidak nyaman dengan perasaannya yang seperti terbelah. Satu sisi, dia mencintaimu. Di sisi lain, ia juga takut membangun rumah tangga sekalipun bersamamu.

3. Cari tahu dan pahami penyebab ketakutannya

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Semua rasa takut pasti ada penyebabnya. Apalagi orang yang sudah dewasa secara alami membutuhkan pasangan. Tidak hanya untuk memiliki keturunan. Akan tetapi, juga buat teman hidup, mengobrol, dan merencanakan masa tua. Berdua terasa lebih baik daripada selamanya sendirian.

Kalau pacarmu sudah bilang ia takut menikah, dirimu tinggal menanyakan alasannya. Andai dia gak seterbuka itu dan hanya menghindar setiap kamu mengajaknya menikah, cari tahu secara halus dari orang-orang terdekatnya. Sahabatnya mungkin sering menjadi tempat curhatnya seputar ketakutannya akan pernikahan. 

Namun, ada yang lebih penting dari sekadar tahu yaitu memahami. Setelah kamu mengetahui penyebab ketakutannya terhadap pernikahan, jangan hanya memandangnya dari kacamatamu. Pahami dari posisinya supaya sikapmu di depannya nanti gak frontal dan justru penuh empati. Ia bakal lebih nyaman di dekatmu.

4. Sabar meyakinkannya tentang cintamu dan masa depan kalian

ilustrasi pasangan (pexels.com/BSM Rental)
ilustrasi pasangan (pexels.com/BSM Rental)

Jika orang yang takut menikah sudah mau berpacaran, sebetulnya kalian telah setengah jalah menuju pelaminan. Dia tidak sesulit orang yang saking takutnya buat menikah tidak pernah berpacaran dengan lawan jenis. Namun, kamu harus sabar dalam berusaha meyakinkannya. 

Hindari sikap yang memaksa sebab membuatnya makin tidak nyaman. Bila kalian belum menikah saja kamu sudah suka menekan, setelah berumah tangga pasti lebih buruk lagi. Itu bikin pacarmu tambah gak mau menikah bahkan ingin segera mengakhiri hubungan kalian.

5. Membantunya pulih dari trauma

ilustrasi pasangan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Yan Krukau)

Biasanya, penyebab orang sampai takut menikah ada trauma terkait pernikahan. Seperti orangtua yang bercerai, tidak berpisah tetapi melakukan KDRT, perselingkuhan, penelantaran anak, dan sebagainya. Juga boleh jadi bukan orangtuanya yang mengalami hal-hal di atas melainkan orang-orang di sekitarnya.

Untukmu yang berpacaran dengan janda atau duda, pengalaman buruk berumah tangga malah sudah dialami langsung olehnya. Ia menjadi takut menikah lagi sama dengan mengulang cerita kelam. Bantu dia pulih dari trauma dengan membuatnya senyaman mungkin denganmu.

Kamu harus bisa menjadi teman diskusi apa saja terutama soal pernikahan dari perspektifnya. Luruskan pandangannya yang kurang tepat akibat terlalu terpengaruh rasa trauma secara perlahan-lahan. Bukan dirimu mendebat setiap sudut pandangnya. Kalau perlu, dirimu mendampinginya ke psikolog supaya traumanya teratasi dengan lebih baik.

6. Mengurangi tuntutanmu padanya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Vanessa Garcia)

Isi pikiran orang yang takut menikah tidak sama dengan mereka yang bersemangat menuju pelaminan. Orang yang antusias dengan pernikahan cenderung memandangnya sebagai jalan untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar. Mereka tidak menafikan bakal ada ujian. Tetapi percaya menghadapinya berdua dengan pasangan membuat segalanya akan baik-baik saja.

Sementara itu, orang yang takut menikah hanya sedikit sekali melihat potensi kebahagiaannya. Bahkan kebahagiaan dalam pernikahan bisa terasa seperti untung-untungan saja. Dia gak mau menjadi bagian dari orang yang bernasib sial dalam pernikahan.

Salah satu bentuk kesialannya ialah dengan banyaknya tuntutan darimu selepas menikah nanti. Ia diharuskan menjadi suami atau istri yang memenuhi semua angan-anganmu. Itu bakal membuatnya sangat tidak bahagia. Selagi kalian masih berpacaran, kamu harus mampu bikin dia percaya bahwa dirimu gak bakal banyak tuntutan. Rumah tangga dijalani santai saja dan masing-masing tetap menjadi diri sendiri.

7. Melakukan persiapan pernikahan sebaik mungkin

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gender Reveals)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gender Reveals)

Persiapan pernikahan di sini bukan artinya kamu sudah menetapkan tanggal pernikahan, menyewa gedung, dan sebagainya. Namun, tunjukkan dulu kedewasaanmu baik secara psikologis maupun finansial. Dua hal itu sangat penting untuk mewujudkan pernikahan yang bahagia.

Pun jika pacar melihatmu matang secara psikis dan punya keuangan yang sehat, keraguannya akan berkurang. Dia mengharuskan dirinya menikah dengan orang yang tepat atau lebih baik sama sekali tidak daripada menderita. Terlepas nantinya kalian benar-benar menikah atau tidak, kematangan dirimu bakal bertambah. Andai pun kalian gagal menikah, kamu tak terlalu sulit mencari calon istri atau suami.

8. Tapi bila ia tetap ragu, beri pilihan yang tegas

ilustrasi berpegangan (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi berpegangan (pexels.com/Helena Lopes)

Lalu bagaimana jika kamu sudah berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin menuju pernikahan, tapi pacar tetap ragu? Malah ketakutannya terhadap rumah tangga seperti membesar dari hari ke hari. Tentu dirimu gak bisa kian menua hanya untuk menunggunya berubah pikiran.

Jika kamu sudah capek menjalani hubungan yang tak memiliki arah jelas, waktunya memastikan. Beri pacarmu dua pilihan saja, yaitu menikah denganmu atau kalian putus. Dia mungkin akan bilang kedua pilihan itu menyulitkannya.

Jawab bahwa selama ini sikapnya yang tak memberikan kepastian tujuan dalam hubungan kalian juga menyusahkanmu. Apabila pacarmu menolak memilih, jangan memperpanjang zona nyamannya dengan terus berpacaran. Kamu harus tegas dengan meninggalkannya.

Pacar yang takut menikah tidak hanya sulit diyakinkan, tapi juga mudah merasa kecewa oleh pasangan. Bila kamu sungguh-sungguh mencintainya, jaga kepercayaannya. Kemampuannya menoleransi sikapmu yang buruk dalam hubungan cenderung sangat rendah. Itu memperbesar rasa takutnya terhadap kehidupan berumah tangga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us