Bukan Selingkuh, Ini Alasan Cowok Memutuskan Hubungan yang Harmonis

Kata kunci di sini adalah menemukan waktu yang tepat. Mungkin cewek bisa mendefinisikan lamanya berhubungan sebagai tolok ukuran berkomitmen. Tapi, cowok lain lagi. Di masyarakat, ia digadang-gadang bertanggung jawab untuk keluarga. Maka, kesiapan berkeluarga lah yang ia tunggu.

Contoh kasusnya, kamu dan pacarmu sudah berpacaran selama lima tahun. Kamu merasa siap karena hubungan sudah cukup matang dan kedua orangtua juga sudah kenal baik. Tapi entah karena masalah finansial, kematangan mental, atau lainnya, cowokmu menolak dan akhirnya memutuskanmu. 

Jangan berkesal hati ketika beberapa waktu kemudian, ia mengenal seorang cewek baru. Hubungannya hanya berjalan bulanan, tapi mantanmu tadi mantap menikahinya. Kembali lagi, ini bukan soal lamanya hubungan tapi kesiapan.

Setiap orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik demi kebahagiaan hidupnya. Ini termasuk dalam hal asmara dan terjadi pada cowok maupun cewek. Jika memang ini yang dicari cowokmu, maka prinsip yang seharusnya dipegang adalah jangan menutup hati. Ketika menemukan kesempatan mendapatkan yang terbaik, mengapa ditolak dan menutup diri? Perkara jodoh, manusia tidak pernah mengerti bukan? 

Rasa suka dan cinta itu memang berbeda. Barangkali, hal ini yang tidak peka dirasakan oleh pacarmu. Di sisi lain, mungkin ia sudah merasa biasa saja saat pertama mengenalmu. Tapi, ia masih berharap dapat menumbuhkan benih-benih cinta selagi menikmati momen indah bersama. 

Semakin lama waktu berjalan, ada rasa mengganjal dan bersalah di hati. Ia mulai mempertanyakan apa yang dijalani sejauh ini dan mendapati kalau itu bukanlah cinta yang sejati. Sebelum efeknya terlalu jauh dan merugikan, putus hubungan dipandang sebagai solusi terbaik.

Menurunnya romantisme sejalan dengan jauhnya hubungan, sangat mungkin terjadi. Ini wajar karena seseorang tidak harus mengejar cintanya mati-matian seperti masa pendekatan dulu. Di samping itu, sibuknya menjalani aneka rutinitas dan aneka masalah genting juga bisa memengaruhinya.

Meski begitu, dampak dari menurunnya romantisme ini bisa berbeda-beda pada setiap pasangan. Ada yang malah hubungannya semakin dewasa dan berkomitmen. Tapi, ada juga yang malah bosan. Yang terakhir ini, sangat mungkin bermuara pada putusnya hubungan pacaran.

Sama seperti cewek, cowok pun tidak suka disakiti. Kesedihan yang terjadi setelahnya pun, bisa membuatnya jatuh seketika. Karena itulah, begitu mendapat firasat jika hubungannya akan hancur, ia akan memilih putus lebih dahulu agar bisa lebih tegar. Seandainya ia mengulur waktu, sementara rasa cinta sedang di puncaknya, bisa dibayangkan efek rapuh yang diberikan!

Itu dia alasan cowok memutuskan hubungan yang harmonis. Jika kamu mengalaminya, jangan bersedih dan putus semangat. Memang rasanya sakit. Tapi kalau belum jodohnya, gak mungkin dipaksa kan? Bangkitlah dan percaya kalau kamu banyak belajar dari mantanmu untuk masa depan!