Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Orang Gak Keberatan Tunggu Pasangan yang Masih Berproses

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang-orang yang menjalin hubungan asmara pada umumnya bercita-cita membawa hubungan tersebut ke jenjang pernikahan. Pasalnya, inilah pembuktian cinta yang sebenarnya, di mana bisa saling menunjukkan rasa tanggung jawab bagi satu sama lain. Kendati begitu, harus diakui bahwa tidak mudah untuk bisa mencapai level tersebut. Kenapa, ya?

Rasanya cukup sering ditemui situasi di mana pasangan belum bisa menikah karena salah satu masih harus berproses terlebih dahulu, entah itu menyelesaikan pendidikan lanjutan, berjuang untuk mengumpulkan uang lebih banyak demi masa depan, dan sebagainya. Tidak banyak orang yang bersedia untuk menantikan kekasih hati menjalani sebuah proses, terlebih bila sampai memakan waktu lama.

Namun, ternyata ada juga orang-orang yang tidak keberatan untuk menunggu pasangannya dengan begitu setia. Apa alasannya? Simak dulu penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Tidak ada keinginan untuk segera menikah

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Katerina Holmes)

Ketika melihat ada orang yang sudah selesai dengan dirinya, tetapi masih begitu sabar untuk menunggu pasangannya berproses, kerap kali hal seperti ini menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, pilihan itu jelas melelahkan, terlebih bila proses yang dijalani orang terkasih harus memakan waktu lama. Namun, ternyata kesabaran itu bisa tercipta karena memang tidak ada keinginan untuk buru-buru menikah.

Ada orang-orang yang merasa bahwa pernikahan itu bukan tentang mengejar waktu, tetapi mengutamakan kesiapan diri. Banyak yang dari luar tampak sudah siap berumah tangga, tetapi sebenarnya dalam hati masih ingin menikmati hidup yang bebas. Jadi, bukan masalah besar bila harus menunggu pasangan selesai berproses karena diharapkan nanti bisa bertemu dalam keadaan terbaik.

2. Orang tersebut juga sedang memperjuangkan mimpinya

ilustrasi mahasiswa dan mahasiswi yang sedang belajar bersama (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi mahasiswa dan mahasiswi yang sedang belajar bersama (pexels.com/Keira Burton)

Tidak dapat dimungkiri bahwa menunggu pasangan yang sedang menjalani beragam proses untuk meningkatkan kualitas diri memang melelahkan. Namun, sering kali ini terjadi pada mereka yang jalan ceritanya tidak sama, di mana satu orang sudah selesai dengan segala macam proses, sedangkan yang lain masih berjuang. Nah, kalau ada yang sabar menunggu, mungkin saja sebenarnya sedang sama-sama meningkatkan kualitas diri.

Bagi pasangan kekasih yang keduanya tengah memperjuangkan mimpi masing-masing, pernikahan sering kali bukan menjadi prioritas. Namun, bukan berarti berumah tangga itu tidak penting. Mereka memandang bahwa lebih baik menikah saat diri dalam kondisi terbaik, punya bekal masa depan yang cukup, sehingga diharapkan mampu membangun keluarga yang berkualitas. Pemikiran yang patut diapresiasi, nih!

3. Punya rasa cinta yang begitu dalam sampai tidak ingin mengganti pasangannya dengan orang lain

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Arina Krasnikova)

Menunggu pasangan yang sedang berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik di saat diri sendiri sudah selesai dengan segalanya memang bukan perkara mudah. Banyak orang merasa keberatan karena keadaan seperti ini memunculkan ketidakpastian. Akibatnya, mereka tidak sabar, hingga rela meninggalkan kekasih hati demi menemukan sosok lain yang siap untuk segera menikah.

Namun, mereka yang masih setia menunggu pasangan yang masih jalani banyak proses meski dirinya sudah selesai dan siap segera menikah punya alasan yang kuat, yaitu rasa cinta. Orang-orang ini memiliki cinta yang begitu dalam, sampai tidak ingin mengganti pasangannya dengan orang lain, apa pun yang terjadi. Oleh sebab itu, mereka akan sabar demi bisa bersama dengan kekasih tersayang.

Menunggu pasangan yang masih berproses memang bukan perkara mudah, sehingga tidak heran bila banyak orang sulit untuk bersabar dan memilih berpaling saja. Namun, ada juga orang-orang yang bersedia untuk setia meski harus menanti lama. Kalau ada di posisi seperti ini, mana yang akan kamu pilih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us