TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Mendekati Gebetan yang Sukses Bikin Ilfil

Yang terakhir bikin kamu malu banget!

Unsplash.com/nastyakamil

Mendapatkan tempat di hati orang lain tentu suatu kehormatan, ya? Jadi, jika ada seseorang yang menaksirmu, kamu harus bersyukur dan menghargai perasaannya. Sejauh dia melakukan pendekatan dengan cara-cara yang baik, tak ada salahnya diberi kesempatan.

Siapa tahu kalian cocok, kan? Namun bagaimana jika caranya mendekatimu seperti di bawah ini? Bukannya merasa nyaman dan siap memberikan lampu hijau padanya, kamu malah jadi ilfil deh. Yuk, cek ada apa saja!

1. Cari-cari masalah padahal cuma ingin diperhatikan

Unsplash.com/allahyarijavad

Dengan cara pendekatan begini, dia jadi tampak begitu menjengkelkan bagimu. Semua yang dilakukannya seperti hendak mengacaukan fokusmu pada berbagai hal lain. Biar kamu cuma fokus padanya sekalipun dengan emosi negatif.

Makin sering dia bersikap begini, pasti makin enggan juga kamu menerima cintanya. Belum apa-apa saja, dia sudah gak bisa bikin kamu nyaman. Yah, meski semua tingkah menyebalkan itu memang disengaja biar kamu memberinya perhatian lebih.

Gak ada yang salah dengan tujuannya. Cuma caranya yang gak tepat. Lebih baik mencari yang lain saja, kan? Yang sejak awal sudah membuat hidupmu terasa lebih damai saat bersamanya.

2. Bersikap terlalu memuja sampai bikin risih

Unsplash.com/chermitovee

Sebenarnya, semua orang pasti senang dipuja oleh orang lain. Itu membuatnya merasa tersanjung. Namun bagaimana jika sikap terlalu memujanya sudah berlebihan? 

Apakah kamu masih tetap merasa tersanjung juga? Bisa jadi malah berubah menjadi risih, lho. Kamu tahu dia sudah gak logis dalam memandangmu.

Sikap terlalu memuja juga bisa membuatnya jadi cepat sekali membenci orang lain yang kurang menyukaimu. Padahal, kamunya biasa saja pada orang itu. Dia juga gak bakal siap kalau kamu sampai menolak cintanya.

Baca Juga: 5 Hal Positif dari Mengenal Siapa Dirimu sebelum Melakukan PDKT

3. Seperti minta dikasihani biar cintanya langsung diterima

Unsplash.com/andrewpetrischev

Malas banget, kan? Sikap begini sudah pasti mencerminkan betapa kekanak-kanakan dirinya. Dia malah seperti bangga dengan seluruh kekurangan dalam hidupnya dan kamulah yang harus melengkapinya.

Dia mungkin mengumbar semua cerita sedih dalam hidupnya. Entah semuanya benar atau malah sebagian besarnya cuma mengada-ada. Dia juga terus menekankan kondisinya yang rapuh, butuh penguatan, dan sebagainya.

Ujung-ujungnya, dia akan bilang menemukan semua yang gak ada dalam hidupnya itu dalam dirimu. Jadi, dia berharap kamu gak sampai hati untuk menolaknya. Duh, kenapa jadi kamu yang harus bertanggung jawab?

4. Menunjukkan kecemburuan yang berlebihan

Unsplash.com/mluotio83

Satu sisi, dengan dia menunjukkan kecemburuan kalau kamu didekati orang lain bisa membuatmu yakin dia memang menyukaimu. Akan tetapi jika kecemburuannya sudah berlebihan, kamu pasti enek juga.

Bagaimanapun, di antara kalian kan, belum ada ikatan apa-apa. Apalagi kalau sampai tanpa tahu malu, dia suka mengatur hidupmu. Melarangmu jalan dengan si ini dan si itu, membatasi kegiatanmu, atau berkeras mengantarkanmu ke mana-mana. Kebebasanmu musnah!

5. Pamer kekayaan seolah-olah cintamu pasti bisa dibeli dengan uang

Unsplash.com/mehdizadeh

Gak bisa dimungkiri, faktor kemapanan memang menjadi salah satu daya tarik seseorang. Kan, cinta saja gak cukup. Butuh diongkosi juga, terlebih bila hubungan hendak dibawa ke jenjang yang lebih serius.

Namun jika dia sengaja banget memamerkan semua yang dimilikinya, kamu pun pasti akan merasa terusik. Kamu tahu kemapanan itu penting. Namun sikap dan kecocokan tetap di atas segalanya.

Kalau sedikit-sedikit yang disodorkannya di hadapanmu adalah materi, kamu malah akan merasa direndahkan. Kamu gak masalah kok, menjalin hubungan dengan orang yang gak sekaya dia asal sikapnya terjaga dan memang ada rasa saling cinta.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Harus Menyerah PDKT sama Gebetan, Belum Jodoh Nih!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya