5 Ciri Kekerasan Verbal dalam Rumah Tangga, Kenali dan Jangan Abai!

Tidak semua kekerasan atau pelecehan bersifat fisik. Nah, kekerasan verbal adalah kekerasan yang bersifat non fisik. Hal tersebut tanpa disadari sering dilakukan pada pasangan suami istri bahkan orang tua terhadap anak.
Ketika seseorang berulang kali mengucapkan kata-kata untuk merendahkan, menakut-nakuti, atau mengendalikan seseorang maka inilah yang dimaksud dengan kekerasan verbal. Kekerasan verbal ini termasuk dalam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), lho.
Kekerasan verbal tidak dapat diabaikan. Dilansir Healthyplace, efek psikologis di antaranya sulit tidur atau makan, depresi, stres, melukai diri sendiri, hingga bunuh diri. Berikut ini ciri kekerasan verbal yang sering terjadi dalam rumah tangga.
1. Membantah
Saat mengutarakan pendapat pada pasangan ia selalu membantah. Bantahannya berupa kata-kata yang menyudutkan atau membuat kecil hati.
Dilansir WebMD, membantah yang ditujukan untuk menyudutkan, menghina dan dilakukan secara berulang-ulang termasuk dalam pelecehan atau kekerasan verbal.
2. Selalu mengkritik
Mengkritik untuk menuju kebaikan adalah hal positif apalagi di dalam rumah tangga. Namun ada pasangan yang selalu mengkritik yang bertujuan untuk mencari kesalahan, kelemahan, sehingga membuat kehilangan kepercayaan diri.
Dilansir Healthline, pasangan yang selalu mengkritik tanpa memberikan masukan dan jalan keluar, perlakuan tersebut adalah suatu kekerasan verbal. Maka setiap pasangan harus mengetahui jenis kritikan agar efek dari kritikan tersebut tidak menghilangkan rasa percaya diri yang merupakan kekerasan verbal.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Pertengkaran dengan Pasangan Akibat Masalah yang Sama
Editor’s picks
3. Selalu menyalahkan
Menyalahkan sering juga terjadi dalam rumah tangga. Misalnya, seorang suami yang mempunyai penghasil kecil, dengan marah-marah menyalahkan istri terlalu boros dan tidak keluar membantunya mencari uang.
Namun suaminya juga meminta agar istrinya tetap di rumah menjaga anak.
Perlakuan demikian termasuk kekerasan verbal. Karena menyakiti hati istri.
4. Menolak berbicara
Saat terjadi pertengkaran di rumah suami atau istri memilih diam atau pergi dari rumah ketika diminta penjelasan. Hal ini disebut silent treatment di mana bertujuan untuk membuat suami atau istri merasa tidak enak.
Dilansir MedicalNewsToday, perlakuan diam atau menolak untuk berbicara termasuk dalam pelecehan atau kekerasan verbal.
5. Perdebatan yang tidak berujung
Berdebat dalam rumah tangga sering dilakukan. Jika perdebatan dilakukan secara berulang-ulang dan tidak berujung atau tidak ada penyelesaian maka hal ini masuk dalam kekerasan verbal.
Sejatinya dalam rumah tangga akhir dari suatu perdebatan antara suami istri ada jalan keluar yang disepakati bersama. Pada perdebatan tak berujung antara suami istri ada yang selalu disalahkan.
Selain ciri di atas kekerasan verbal juga dapat secara halus. Misalnya, ketika seseorang berbicara nada halus hingga berbisik, namun dilakukan secara berulang-ulang. Dan bertujuan untuk membunuh karakter. Maka jika mengalami kekerasan verbal tersebut jangan ragu untuk mencari pertolongan agar terlindung dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baca Juga: 5 Kekerasan Verbal Orangtua pada Anak, Sering Gak Disadari lho!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.