Ilustrasi wanita sedang patah hati (Pexels.com/MART PRODUCTIOI)
Meskipun fase setelah putus cinta bisa terasa berat, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:
Terima emosi dan beri diri waktu untuk berduka
Hal yang wajar jika kamu merasa sedih, marah, atau kecewa setelah putus. Perasaan ini adalah bagian dari proses alami untuk pulih. Daripada mencoba menekan atau mengabaikan emosi tersebut, penting untuk menerima bahwa perasaan itu ada.
Jaga jarak dengan mantan
Ini penting, karena jika masih sering kontak dengan mantan, maka akan susah move on. Apalagi kalau mantan sudah memiliki gebetan baru. Sehingga lebih baik blokir saja nomor dan sosial medianya.
Fokus pada diri sendiri
Ini waktu yang tepat untuk merawat diri sendiri. Kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu suka, misalnya nonton film favorit, baca buku, main game, olahraga, atau belajar hal baru. Kamu juga bisa memperbaiki diri, misalnya dengan belajar lebih giat, kerja lebih rajin, atau beribadah lebih khusyuk.
Cari dukungan dari orang-orang terdekat
Selanjutnya coba cari dukungan dari orang-orang terdekat, misalnya adalah keluarga atau teman-teman. Mereka bisa jadi tempat curhat, minta nasihat, atau sekedar ngobrol santai. Selain itu bisa juga minta mereka untuk menemani kamu jalan-jalan atau nongkrong di kafe.
Tetapkan batasan
Menetapkan batasan berarti kamu membuat aturan yang jelas untuk dirimu sendiri dan orang lain, terutama setelah berakhirnya suatu hubungan. Hal ini berarti kamu bisa melindungi diri secara emosional dan memberikan waktu untuk pulih.
Temukan hobi baru atau kembangkan diri
Mencari kesibukan baru atau mengembangkan minat yang sudah ada bisa menjadi cara yang efektif untuk memfokuskan energi. Cara ini membantu untuk membangun identitas diri yang lebih kuat setelah hubungan yang berakhir.
Jangan terburu-buru memulai hubungan baru
Setelah putus cinta, kamu perlu tidak terburu-buru memulai hubungan baru. Hal ini karena hati dan pikiran masih butuh waktu untuk pulih dari luka dan emosi yang terjadi selama perpisahan.
Konseling atau terapi
Jika perpisahan terasa sangat berat dan sulit untuk diatasi sendiri, berbicara dengan seorang terapis atau konselor dapat membantu. Mereka dapat membantu memproses emosi dan memberikan strategi coping yang sehat.
Life after breakup memang bukan fase yang mudah untuk dijalani. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang baik, kamu bisa melewati fase ini dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Ingat, putus cinta bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan baru yang lebih baik.