5 Cara Menolak Ajakan Pertemanan dari Mantan, Harus Tegas!

31 Des 2021, 20:59 WIB

ilustrasi putus cinta (pexels.com/Vera Arsic)

Mantan adalah bagian dari cerita masa lalu yang sudah selayaknya ditinggalkan untuk menghadapi kisah baru di masa depan. Semua orang memiliki cara dan waktunya masing-masing dalam melupakan mantan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada akhirnya sisa-sisa perasaan tersebut akan terkikis juga.

Sudah tak mau berhubungan lagi, beberapa orang akan menganggap mantannya sebagai orang asing yang tak pernah saling mengenal. Jika kamu adalah salah satunya, yang memilih untuk tak lagi berhubungan dengan mantan meski sebatas teman, tak ada yang salah, kok. Kamu berhak untuk melakukannya.

Namun, jika mantan terus menghubungimu dan seolah mengajak untuk berteman, berikut cara-cara yang dapat kamu lakukan untuk menolak ajakan pertemanan darinya.

1. Membatasi komunikasi dengannya

ilustrasi berkomunikasi (pexels.com/Anna Shvets)

Komunikasi akan terbangun jika dilakukan secara dua arah. Hal ini menjadi salah satu kunci dari sebuah hubungan, termasuk pertemanan. Sebaliknya, jika hanya dibangun salah satu pihak saja, maka komunikasi tak akan terjalin dengan baik.

Ketika mantan mencoba untuk menjalin hubungan pertemanan denganmu dengan membangun komunikasi, kamu tak perlu meresponnya. Batasi komunikasimu dengannya tiap kali dia mencoba menghubungimu melalui saluran telepon maupun media sosial.

2. Menolak dengan tegas setiap mantan mengajakmu bertemu

ilustrasi menerima telepon (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terkadang setelah putus dari pasangan, beberapa orang masih dihubungi oleh mantan yang mengajak untuk bertemu dengan dalih teman maupun ingin memperbaiki hubungan. Jika kamu mengalaminya, hal ini bisa jadi karena mantan belum siap untuk kehilanganmu, atau memang dia benar-benar ingin menjadikanmu sebagai teman.

Dia memiliki hak untuk mengajakmu berteman, namun kamu juga berhak menolak permintaannya demi kebaikanmu sendiri. Tak perlu sungkan, lebih baik kamu menolak ajakannya dengan tegas agar dia paham bahwa kamu sudah tak mau lagi berhubungan dengannya.

3. Mengatakan dengan jujur bahwa kamu tak bisa berteman dengannya

ilustrasi berbicara (pexels.com/Vera Arsic)

Meski berat, kejujuran harus disampaikan apa adanya. Ketika kamu sudah membatasi komunikasi dan selalu menolaknya tiap kali meminta bertemu, namun dia masih saja menghubungimu, mungkin dia masih berpikir bahwa kamu menghindar karena sedang sibuk bekerja.

Agar dia tak terus-terusan mengganggu hidupmu, lebih baik katakanlah dengan jujur bahwa kamu tak mau berteman dan berhubungan lagi dengannya. Mintalah dia untuk menghargai keputusan yang sudah kamu buat.

4. Jika dia terus mengganggumu, kamu berhak memutus kontak secara sepihak

ilustrasi marah (pexels.com/Moose Photos)

Jika kamu sudah mengatakan dengan jujur bahwa kamu tak ingin lagi berhubungan dengannya, sudah seharusnya dia menghargai keputusanmu dan berhenti menghubungimu. Namun jika dia tetap berusaha menjalin komunikasi denganmu, kamu berhak memutus kontak secara sepihak.

Hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan memblokir nomor ponselnya agar dia tak bisa menghubungimu kembali. Kamu berhak melakukan hal ini untuk menjaga pikiran dan mental tetap sehat.

5. Jangan beri dia celah untuk mengetahui segala hal yang berhubungan denganmu

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Banc)

Untuk menghindari dia melakukan stalking, hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan memutus semua pertemanan di media sosial. Kamu juga dapat mengubah setelannya menjadi akun privasi. Supaya dia tidak dapat melihat aktivitasmu.

Dengan begini, dia akan merasa lelah dan perlahan jadi berhenti menghubungimu. Kamu pun akan terbebas dari bayang-bayang mantan. Menjalani keseharian pun menjadi lebih nyaman tanpa gangguan darinya.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menolak ajakan pertemanan dari mantan. Jika kamu saat ini sedang menghadapi mantan yang terus-menerus menghubungimu, coba terapkan beberapa cara-cara di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.