Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Miliki Hubungan yang Lebih Secure, Penuh Cinta dan Percaya

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Jep Gambardella)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Jep Gambardella)

Merasa secure di dalam hubungan mengacu pada kenyamanan emosional, psikologis, dan fisik, serta kepercayaan yang dirasakan oleh pasangan saat mereka bersama. Ketika kamu merasa secure atau aman, akan lebih mudah bagimu untuk menumbuhkan komitmen dan stabilitas dalam suatu hubungan.

Dengan terciptanya rasa aman, kedua individu pun dapat menjadi rentan dan jujur antara satu sama lain tanpa takut dihakimi atau ditolak. Dalam hubungan yang aman dan sehat, kedua pasangan kerap merasa nyaman untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka dengan jelas dan merasa yakin bahwa pasangan mereka akan mendukung mereka apa pun yang terjadi.

Dinamika ini secara alami memungkinkan pasangan untuk membangun kepercayaan dan memperdalam hubungan. Dilansir Paired, rasa aman juga berarti dapat mengandalkan pasanganmu untuk mendapatkan dukungan selama masa-masa sulit dan merasa yakin bahwa mereka akan selalu ada untukmu, baik dalam suka maupun duka.

1. Tingkatkan keterampilan komunikasi nonverbal dalam hubungan

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/PNW Production)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/PNW Production)

Komunikasi nonverbal memberikan kesan yang kuat tentang apa yang seseorang rasakan. Terlebih, ketika kamu meningkatkan dan memperbaiki komunikasi nonverbal melalui postur tubuh, kontak mata, ataupun gerakan yang kamu lakukan ketika bersama dengan pasangan. 

Pada usia berapapun, mengembangkan kemampuan membaca, menafsirkan, dan berkomunikasi secara nonverbal dapat membantu meningkatkan dan memperdalam hubungan dengan orang lain. Dengan ini, kamu dapat belajar untuk meningkatkan komunikasi nonverbal bersama dan terbuka antar satu sama lain. 

2. Asah kecerdasan emosional terhadap diri sendiri

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Black Sete)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Black Sete)

Kecerdasan emosional atau dikenal sebagai EQ adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif untuk dapat berempati dengan pasanganmu. Dengan mengasah kecerdasan emosional diri sendiri, kamu dapat belajar bagaimana cara untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan menangani konflik dengan cara yang lebih sehat.

Selain membantu meningkatkan kemampuanmu dalam membaca dan menggunakan komunikasi nonverbal, membangun kecerdasan emosional dapat membantu memperkuat hubungan romantis. Dengan memahami emosi dan cara mengendalikannya, kamu akan lebih mampu mengekspresikan kebutuhan dan perasaanmu kepada pasangan, serta memahami perasaannya juga. 

3. Jalin hubungan dengan seseorang yang memiliki secure attachment

Pexels.com/Los Muertos Crew
Pexels.com/Los Muertos Crew

Attachment style terbagi atas secure, avoidant, anxious, dan disorganized. Setiap jenis ini menggambarkan bagaimana seseorang bertindak dan memiliki rasa percaya terhadap pasangannya. Untuk memiliki hubungan yang dilandaskan dengan rasa percaya tinggi, maka kamu perlu melihat bagaimana tipe pasanganmu akan bertindak. 

Meskipun kamu mungkin dapat mengatasi rasa tidak aman bersama-sama sebagai pasangan, jika kamu masih lajang akan sangat membantu untuk mencari pasangan dengan attachment style yang aman untuk membantu mengalihkanmu dari pola pikir dan perilaku negatif. 

4. Membuat batasan dan kompromi yang sehat

Pexels.com/Piacquadio
Pexels.com/Piacquadio

Menetapkan batasan dalam suatu hubungan bukanlah tanda kelemahan, tetapi cara yang pasti untuk mempertahankan hubunganmu dalam jangka panjang. Sebagai sebuah proses kerjasama, menetapkan batasan memungkinkan kedua belah pihak untuk mengidentifikasi perilaku yang mereka yakini akan membahayakan hubungan.

Dengan memilki toleransi yang jelas, akan lebih mudah untuk tidak melewati batas, memberikan keamanan bagi semua orang yang terlibat. Untuk menghindari konflik, batasan ini perlu dibarenga dengan sikap kompromi yang sehat. Namun, dalam hubungan yang aman, kompromi harus berjalan secara kedua belah pihak untuk memiliki perasaan saling menjaga.

5. Tuntaskan trauma masa kanak-kanak

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Jonathan Borba)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Jonathan Borba)

Mengalami trauma saat masih bayi atau anak kecil dapat mengganggu proses keterikatan dan ikatan. Trauma masa kecil dapat disebabkan oleh apa pun yang memengaruhi rasa aman, seperti lingkungan rumah yang tidak stabil, berpisah dengan pengasuh utama, penyakit serius, penelantaran, atau pelecehan.

Ketika trauma masa kecil tidak terselesaikan, perasaan tidak aman, takut, dan tidak berdaya dapat berlanjut hingga dewasa. Meskipun trauma pada dirimu mungkin terjadi bertahun-tahun yang lalu, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rasa sakit, mendapatkan kembali keseimbangan emosional, dan belajar untuk mempercayai dan menjalin hubungan lagi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Muhammad Tarmizi Murdianto
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us