Catat 7 Sikap Ini Bikin Calon Mertua Urung Menerimamu Jadi Menantu

Biasanya cowok-cowok nih yang masih sering lupa waktu saat apel ke rumah pacarnya. Memang, kalau lagi asyik ngobrol berdua seharian pun gak bakal cukup. Tapi meski begitu, kamu juga harus tahu batasan. Tanyakan pada pacarmu, jam berapa biasanya orangtua dia istirahat di malam hari.

Jangan sampai kamu datang atau pulang melebihi jam istirahat mereka. Di samping itu, datang terlalu sering juga gak bagus, lho karena akan menimbulkan kesan kalau kamu gak punya kesibukan lain.  

Lumrahnya, saat bertamu ke rumah orang kita sebaiknya memberi salam. Kalau ternyata ayah dan ibunya ada di rumah, gak ada salahnya kamu menunjukkan rasa hormat dengan mencium tangan keduanya. Jangan malahan langsung nyelonong masuk tanpa dipersilahkan, apalagi sampai mengabaikan beliau berdua. Buatlah kesan, walaupun masih muda tapi kamu juga mengerti tata krama.

Sudah lama mengenal, tentu ayah dan ibunya gak akan ragu untuk membuka obrolan denganmu. Topik yang dibicarakan bisa random, mulai dari urusan sekolah, kuliah atau pekerjaan sampai pada kelanjutan hubungan kalian.

Sebagai orang yang lebih muda, sudah pasti kamu harus menghormati beliau, ketika tengah berbicara. Jangan sekali-kali menyela bahkan memotong pembicaraan. Saat ditanya jawablah sejujur-jujurnya dan sampaikan pendapatmu dengan santun dan tidak terkesan memaksa.

Salah satu tanda kamu mendapat lampu hijau dari calon mertua adalah, kamu sudah mulai diajak ikut serta dalam acara keluarga. Semisal arisan keluarga, atau liburan bersama ke luar kota. Tapi jangan girang dulu, lampu hijau bisa mendadak berubah merah kalau kamu ternyata tercatat kerap telat saat diajak ke acara keluarga mereka.

Gak bisa datang tepat waktu, menimbulkan kesan kalau kamu tidak tertarik dan mengabaikan kesempatan yang mereka berikan, lho. Sekali dua kali telat sih masih bisa dimaklumi, apalagi alasannya jelas dan masuk akal. Tapi kalau tiap kali janjian kamu selalu molor, apa iya bakal dimaafkan?

Menurut adat ketimuran, menikah itu bukan hanya tentang menyatukan dua orang menjadi pasangan suami-istri saja. Akan tetapi juga "menikahkan" kedua belah pihak keluarga. Maka sebaiknya, sebelum kalian resmi naik pelaminan ada baiknya kamu berusaha untuk bisa mengenal dan akrab dengan anggota keluarganya, ya. Terutama keluarga inti seperti adik, kakak juga kedua orangtuanya.

Meskipun pasti awalnya ada rasa ragu dan canggung, tapi lama kelamaan juga akan terbiasa, kok. Memilih menghindar dan masa bodoh pada adik-adik atau kakaknya hanya akan membuat image-mu buruk di mata keluarganya, lho. Bahkan gak menutup kemungkinan untuk kekasihmu melepasmu karena alasan tersebut.

Walaupun sudah yakin pasti akan menjadi bagian keluarganya, akan tetapi kamu tetap harus tahu porsi, ya. Saat tahu ada persoalan yang tengah mereka hadapi, alangkah baiknya untuk menjaga lisan agar tidak kebablasan. Mungkin pacarmu akan terbuka tentang permasalahan keluarganya, namun bukan pada tempatnya kalau kamu ikut campur terlalu dalam.

Memberikan saran dan pendapatmu memang gak salah, tapi jika jatuhnya kamu malah terkesan terlibat terlampau jauh, bisa-bisa orangtuanya menganggap kamu sok tahu.

Meski ada ungkapan yang mengatakan " Jangan lihat buku dari sampulnya" tapi gak bisa dipungkiri bila hal pertama yang dinilai dari seseorang adalah penampilannya. Tak ada salahnya kan, datang ke rumah pacar dengan pakaian yang rapi dan sopan. Selain enak dipandang, juga bakal membuat orangtuanya menilai kamu sebagai pribadi yang santun. Sehingga akan semakin membuka peluangmu untuk bisa diterima di dalam keluarganya.

Jadi, apakah selama ini kamu masih sering melakukan salah satu dari tujuh sikap buruk barusan? Bila iya, sebaiknya mulai dihilangkan dari sekarang ya.