Selingkuh dalam Pandangan Islam, Dosa Besar yang Merugikan

Hadis dan ayat Al-Qur'an membahas tentang dosa berselingkuh

Perselingkuhan adalah kesalahan besar dalam ikatan pernikahan. Perbuatan tercela ini menodai komitmen yang telah dibangun sekaligus mengingkari janji suci yang diucapkan saat prosesi pernikahan.

Ajaran agama apa pun menentang keras dan membenci perselingkuhan. Kali ini, IDN Times akan membahas pandangan Islam tentang selingkuh. Dosa besar yang sangat merugikan, lho!

1. Selingkuh mengarah pada zina

Selingkuh dalam Pandangan Islam, Dosa Besar yang Merugikanilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/timur weber)

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:

Wa la taqrabuz zina innahu kana fahisyah, wa sa'a sabila

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

Selingkuh adalah perbuatan keji yang pasti mengarah pada zina. Definisi zina gak hanya terbatas pada hubungan seksual, ada banyak perbuatan tercela yang dianggap sepele padahal sudah termasuk dalam zina.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dijelaskan bahwa zina bisa terjadi dalam beberapa bentuk, dan orang yang berselingkuh pasti melakukan salah satu di antaranya. Berikut bunyi hadisnya:

“Sesungguhnya Allah menetapkan bagian zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluanlah yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.”

2. Berselingkuh adalah dosa besar yang mendatangkan kerugian

Selingkuh dalam Pandangan Islam, Dosa Besar yang Merugikanilustrasi pasangan bertengkar. (pexels.com/cottonbro studio)

Islam mengatur sedemikian rupa urusan rumah tangga setiap umatnya agar tercapai keluarga yang harmonis dan membawa manfaat. Berselingkuh berarti sama saja mengingkari ajaran Islam, melakukan dosa besar yang dibenci Allah SWT dan Rasulullah SAW.

dm-player

Sebuah hadis riwayat Abu Dawud menegaskan bahwa Rasulullah SAW sangat menentang perselingkuhan, baik suami atau istri yang melakukannya, serta orang ketiga yang secara sukarela merusak keutuhan rumah tangga orang lain. Begini bunyi hadis riwayat tersebut,

"Dari Abu Hurairah ra, dia berkata Rasulullah SAW bersabda: "Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya."

Dalam hadis riwayat di atas, hanya disebutkan "orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya". Akan tetapi, hal itu juga berlaku bagi orang ketiga perempuan yang menipu seorang laki-laki atas istrinya.

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Suami Selingkuh dengan Teman Kerja, Perlu Minta Cerai?

3. Perselingkuhan adalah tipu daya yang dilakukan secara sengaja, Allah SWT mengharamkan surga bagi pelakunya

Selingkuh dalam Pandangan Islam, Dosa Besar yang Merugikanilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Selingkuh sama dengan berkhianat atau mengingkari janji pada pasangan sah. Dalam ajaran Islam, dikenal sebuah istilah yaitu "ghisy", yang bermakna menipu atau tidak jujur. Pelaku perselingkuhan termasuk dalam golongan orang-orang yang berbuat ghisy.

Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa pun yang Allah takdirkan ia menjadi pemimpin bagi rakyatnya, kemudian ia mati dalam keadaan berbuat ghisy (tidak jujur) kepada rakyatnya, pasti Allah akan haramkan ia surga.”

Dari kalimat di atas, bisa disimpulkan bahwa siapa pun yang melakukan perselingkuhan juga akan mendapat ancaman serupa. Allah SWT mengharamkan surga bagi orang-orang yang mengkhianati pasangannya, apalagi sampai menghancurkan hubungan pernikahan.

Itu tadi pandangan Islam tentang selingkuh. Berselingkuh sebenarnya gak hanya merugikan korban, tapi juga mendatangkan masalah bagi diri pelakunya. Selingkuh adalah dosa besar yang urusannya berlanjut sampai ke akhirat, lho! Jauh-jauh, ya dari perbuatan tercela ini.

Baca Juga: Emosi! Lakukan 5 Hal Ini Ketika Tahu Pasangan Kamu Sudah Selingkuh

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya