6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan 

Delusi dalam relationship, bahaya, lho!

Istilah delusionship muncul sebagai fenomena yang merujuk pada hubungan di mana dua individu memiliki persepsi yang sangat berbeda tentang tingkat keterlibatan dan komitmen. Tidak seperti hubungan pada umumnya, delusionship sering kali melibatkan kecenderungan salah satu pihak untuk membangun gambaran idealis yang tidak selaras dengan realitas hubungan tersebut. Apakah kamu mengalami delusionship?

Delusionship berada di tingkat yang lebih tinggi daripada sekadar menyukai seseorang. Jika kamu berada dalam delusionship, kamu membayangkan memiliki hubungan dengan seseorang yang membuat kamu tertarik. Namun, orang tersebut tidak memiliki perasaan apapun terhadap kamu. Kamu juga bisa merasa sakit hati bahkan cemburu buta ketika orang tersebut memiliki hubungan yang nyata dengan orang lain.

Berikut ini, enam tanda kamu mengalami delusionship, halusinasi yang mengkhawatirkan!

1. Kamu belum pernah bertemu dengan dia, tetapi sangat tertarik padanya

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi menggunakan aplikasi kencan (pexels.com/cottonbro studio)

Satu tanda yang umum dari delusionship adalah perasaan tertarik yang sangat kuat terhadap seseorang yang belum pernah kamu temui secara langsung. Melalui media sosial dan platform online, kita sering kali terjerat dalam fantasi tentang orang tersebut tanpa tatap muka secara langsung.

Dalam beberapa kasus, ini mungkin terjadi karena orang tersebut memiliki kehidupan virtual yang menarik, dengan konten atau penampilan yang menarik perhatian kamu. Namun, penting untuk diingat bahwa hubungan yang sehat memerlukan koneksi di dunia nyata, bukan hanya dalam dunia maya.

2. Kamu sudah bertemu dengan dia, namun jarang berinteraksi

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi jarang berinteraksi (pexels.com/Budgeron Bach)

Delusionship juga dapat terjadi ketika kamu telah bertemu dengan seseorang, tetapi interaksi yang sebenarnya terbatas. Mungkin kamu hanya bertemu sekali atau dua kali, dan setelah itu, hubungan tidak berkembang lebih jauh.

Hal ini dapat menyebabkan kamu menciptakan gambaran idealis tentang orang tersebut tanpa adanya pemahaman yang memadai tentang kepribadian dan karakter mereka. Kamu perlu mencari tahu apakah keterbatasan interaksi ini disengaja atau hanya merupakan kebetulan semata.

Baca Juga: Ramai di TikTok, Apa Itu Delusionship?

3. Kamu lebih banyak berusaha daripada dia

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi merasa sedih (pexels.com/Liza Summer)

Dalam delusionship, dinamika hubungan sering kali tidak seimbang, dengan satu pihak memberikan effort lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari inisiatif untuk berkomunikasi, merencanakan pertemuan, atau bahkan memberikan dukungan emosional.

Kamu perlu memahami bahwa hubungan yang sehat membutuhkan kontribusi yang seimbang dari kedua belah pihak. Jika salah satu pihak merasa terbebani oleh tanggung jawab yang tidak seimbang, ini bisa menjadi tanda bahwa ada ketidaksetaraan dalam hubungan tersebut.

4. Tidak ada atau sangat sedikit keintiman dalam hubungan tersebut

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi dekat secara emosional (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Keintiman adalah elemen kunci dalam hubungan yang bermakna. Dalam delusionship, sering kali terjadi kurang atau bahkan tidak ada keintiman sama sekali. Meskipun keintiman tidak selalu berarti hanya fisik, itu juga mencakup aspek-emosional seperti saling memahami, keterbukaan, dan kenyamanan bersama.

Ketika hubungan kurang keintiman, bisa jadi karena salah satu pihak tidak merasa nyaman untuk membuka diri atau bahkan tidak tertarik untuk melibatkan diri secara mendalam. Ini dapat menciptakan kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan dalam hubungan.

Baca Juga: 5 Zodiak Paling Delusional, Kerjanya Halu Terus!

5. Percakapan cenderung sepihak

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi berbicara lewat handphone (pexels.com/Thiều Hoàng Phước)

Percakapan yang cenderung sepihak adalah tanda lain dari delusionship. Salah satu pihak mungkin lebih dominan dalam berbicara atau lebih aktif dalam berkomunikasi, sementara yang lainnya lebih pasif. Ini bisa terjadi karena salah satu pihak terlalu terlibat secara emosional atau karena tidak adanya minat seimbang dari kedua belah pihak.

Penting untuk menciptakan lingkungan komunikatif yang seimbang dalam hubungan. Percakapan yang sepihak dapat menciptakan ketidakseimbangan keinginan dalam hubungan.

6. Pikiran kamu terus-menerus terpikirkan oleh harapan tentang apa yang mungkin terjadi, dan ini mulai berdampak pada kehidupan kamu

6 Tanda Kamu Mengalami Delusionship, Halusinasi yang Mengkhawatirkan ilustrasi berharap (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu tanda yang paling mencolok dari delusionship adalah ketika pikiran kamu terus-menerus terhantui oleh harapan dan fantasi tentang bagaimana hubungan seharusnya. Terlalu terfokus pada gambaran ideal dapat mengaburkan persepsi kamu terhadap kenyataan dan memengaruhi kehidupan sehari-hari kamu.

Hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan antara apa yang kamu harapkan dari hubungan dan apa yang sebenarnya terjadi. Jika hal ini tidak diatasi dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan emosional dan kesejahteraan kamu.

Membangun hubungan yang sehat memerlukan upaya bersama, kejujuran, dan keterlibatan yang seimbang. Oleh karena itu, penting untuk tidak terperangkap dalam harapan dan fantasi yang tidak realistis, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam membangun dasar hubungan yang kuat dan bermakna. Yuk, bangkit dari delusionship!

Baca Juga: 9 Karya Lucu Seniman Delusional, Terlalu Pede Malah Jadi Cringe

Fairuz Marhaenda Prasida Photo Verified Writer Fairuz Marhaenda Prasida

Semoga tulisanku bermanfaat :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya