Seseorang dengan love language quality time senantiasa selalu menunjukkan rasa cintanya dengan memberikan waktu berkualitas bersama pasangan. Bentuk love language ini berfokus pada kebersamaan yang dilakukan, bukan kuantitas dari pertemuan itu sendiri.
Selain gemar menghabiskan waktu bersama pasangan, seorang “quality time” juga memiliki fakta lain yang gak kalah menarik. Nah, biar gak makin penasaran, yuk simak informasi di bawah ini!
Dikutip Verywell Mind, Sherri Gordon, seorang bullying prevention advocate sekaligus penulis buku untuk remaja, mengungkapkan bahwa seseorang dengan love language “quality time” yang melakukan kontak mata bisa jadi gerbang untuk dia semakin mencintai pasangannya. Kontak mata yang dilakukan tersebut seolah menunjukkan bahwa dia memiliki perhatian penuh kepadamu.
Selain itu, mereka juga akan melakukan kontak mata secara intens ketika kamu sedang berbicara. Dia pun akan cukup tersinggung ketika kamu malah memainkan ponsel saat dia bicara, karena merasa bahwa kamu gak peduli dengan apa yang diucapkannya.
Hal yang membuat seorang “quality time” kecewa adalah ketika dia sedang membicarakan suatu hal namun pasangannya malah membalas pekerjaan di ponsel. Apalagi, mereka selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk bertemu, jadi sebisa mungkin dia gak ingin ada gangguan apa pun.
Berkaitan dengan hal tersebut Sherri Gordon memberikan saran untuk meminimalisir penggunaan ponsel. Meskipun pembicaraan kalian sederhana, hal tersebut akan jadi bermakna jika kamu memberikan perhatian penuh kepadanya.
Intensitas pertemuan yang digemari oleh seorang “quality time” itu bukan dari jumlah seberapa sering kalian bertemu, melainkan dari kualitasnya. Sherri juga menyebut bahwa seorang “quality time” cenderung lebih fokus pada interaksi yang dilakukan.
Kamu dan pasangan pun mungkin memiliki kesibukan masing-masing yang membuat gak bisa bertemu setiap hari. Namun, sebisa mungkin seorang “quality time” akan menyisihkan sedikit waktunya untuk menemui pasangannya demi sekadar berbincang hal-hal sederhana yang membuat pertemuannya terasa berkualitas.
Mendengarkan secara aktif dan mengapresiasi setiap pencapaiannya merupakan hal termanis menurut seorang “quality time”. Jika kamu memiliki pasangan yang memiliki love language ini, Rachel Pace, seorang Noted Relationship Writer dalam Marriage memberikan tips untuk mengajukan pertanyaan atau apresiasi agar membuat kamu terlibat dalam obrolan tersebut.
Hal tersebut seolah menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk ikut masuk dalam pembicaraan. Sehingga, pembicaraan yang coba diangkat jadi lebih hidup dan bermakna.
Menurut Rachel, seorang “quality time" juga bisa membuat rencana atau ajakan agar pasangannya ikut berpartisi pada pada hobi yang dimilikinya. Dia cenderung akan merasa bahwa kamu adalah bagian dari hidupnya, sehingga ingin mengenalkan dunianya padamu.
Namun, yang paling penting bagi seorang “quality time” adalah menghabiskan waktu bersama dengan saling merasa nyaman satu sama lain. Sehingga, setiap pertemuan akan terasa sangat bermakna.
Itulah beberapa fakta unik seseorang yang memiliki love language quality time. Kunci utama dari suksesnya suatu hubungan dengan mereka adalah saling mengerti.