Gak Cukup Pakai Hati, Ini 5 Panduan Jitu Cari Pasangan Terbaik

Tentunya, hal pertama yang harus dipikirkan adalah ketahui harapan yang diinginkan dari pasangan. Mungkin kamu ingin pacar yang giat bekerja, seagama, mudah diajak berdiskusi, dan lainnya. Sampai di sini, tanyakan juga mengapa itu yang muncul. Harapan tersebut harus ada alasan riilnya.

Misalnya, kamu ingin pasangan yang giat bekerja agar bisa mengimbangi perekonomian diri sendiri yang belum stabil. Seagama agar tidak mengalami problem saat memiliki anak. Mudah diajak berdiskusi karena sering mengalami keraguan. Dengan begitu, kamu tidak akan mengikuti standar orang lain yang situasinya pun jauh berbeda denganmu.

Hati-hati dengan kalimat "Apa pun aku lakukan demi cinta. Aku rela" atau "Telanjur cinta, bagaimana lagi?"! Hal ini bisa bikin kamu terlena dan menjatuhkan pilihan pada sosok yang salah. Selalu berkorban apa pun demi pasangan, bukan tidak mungkin kamu akan tertekan dan melewatkan kesempatan bertemu dengan sosok yang lebih baik lagi.

Cinta itu memang perlu. Tapi kalau ini terus-menerus dijadikan modal untuk mengorbankan diri, mungkin hubungan kalian belum cukup bijak. Jangan jadikan cinta 100 persen alasan untuk membuat keputusan. Hilangkan rasa kasihan ketimbang bahagia di awal, tapi merana di akhir.

Dari awal, kamu tahu kalau pasanganmu sebenarnya punya karakter yang tidak disukai. Namun bertahan adalah hal yang terus dilakukan karena kamu yakin mampu mengubahnya jadi sosok yang lebih baik. Tapi, coba pikirkan lagi! Seberapa mampu dan sabar kah kamu mewujudkan hal itu?

Pertama, ada karakter bawaan orang yang sulit dihilangkan. Kedua, kemampuan dan kesabaran seseorang ada batasnya di setiap kasus. Kalau memang kamu sudah tidak mampu, jangan memaksakan diri. Ini bukan berarti kamu kurang berusaha, namun barangkali kalian memang tidak memenuhi syarat pasangan terbaik saja.

Bukan materialistis. Tapi ini penting untuk melihat keserasianmu dan pasangan dalam hal finansial, terlebih gaya hidup. Perselisihan yang terjadi dalam lingkup rumah tangga, tak sedikit disebabkan karena masalah keuangan. Coba kamu amati bagaimana dia saat belanja dan cara mengatur keuangannya.

Kalau kamu sangat hemat, sementara ia boros tapi pendapatannya masih minim, bisa jadi kalian tidak cocok. Kalau dananya habis, bukan tidak mungkin kamu yang akan dimintai bantuan. Selain itu, masalah mengatur keuangan juga bisa kamu andalkan sebagai indikator rasa tanggung jawabnya dan kematangan berpikirnya lho!

Dalam hal ini, bukan hanya pasanganmu yang perlu ditilik keseriusannya. Kamu pun juga. Bisa jadi, ia ingin menikah cepat-cepat sementara kamu masih mengejar cita-cita. Atau kamu adalah perempuan yang ingin segera menikah karena hampir 30 tahun, sementara ia terlalu sibuk untuk memutuskan komitmennya.

Pandangan soal ini wajib diketahui sebelum kamu melangkah dengan profil yang keliru. Kesamaan komitmen dan pandangan alangkah baiknya jangan dilupakan. Daripada kecewa setelah bertahun-tahun bersama, mending kecewa hari ini tapi segera menemukan yang terbaik bukan?

Itu dia panduan jitu cari pasangan terbaik. Kesannya cukup berat dan prinsipil, ya? Tapi, bukankah itu semua demi kebaikanmu sendiri? Intinya, jangan menutup dirimu pada sosok yang terbaik. Jalan hidup dan jodoh kita, siapa yang bisa menebaknya?