Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gimana agar Hubungan dengan Pasangan Gak Berubah Jadi Kompetisi?

ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Samson Katt)
Intinya sih...
  • Sadari bahwa kamu dan pasangan itu satu tim, bukan musuh. Suksesnya pasanganmu juga sukses untukmu.
  • Hentikan kebiasaan membandingkan diri dengan pasangan. Fokus pada kemajuan masing-masing dan saling dukung.
  • Bicarakan perasaan tanpa menyindir, rayakan keberhasilan bersama, dan saling belajar untuk tumbuh bersama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hubungan yang sehat seharusnya jadi tempat dua orang saling tumbuh bersama, bukan ajang adu siapa yang lebih hebat, sukses, atau benar. Namun, kenyataannya, banyak pasangan tanpa sadar berubah jadi “rival” satu sama lain. Ya, keduanya saling berlomba-lomba soal karier, pencapaian, bahkan hal sepele seperti siapa yang lebih sering minta maaf duluan. Kalau hubungan sudah berubah jadi seperti ini, bukannya saling melengkapi, malah jadi saling menjatuhkan. Capek, kan?

Padahal, cinta bukan tentang siapa yang menang atau kalah. Cinta itu tentang kerja sama, bukan kompetisi. Kamu dan pasangan seharusnya jadi satu tim, bukan dua pemain yang berusaha saling mengungguli. Jadi, gimana caranya biar hubungan tetap sehat, setara, dan gak berubah jadi ajang balapan ego? Yuk, bahas bareng beberapa cara biar hubungan kamu gak terasa seperti pertandingan tanpa akhir!

1. Sadari kalau kamu dan dia itu satu tim

ilustrasi istri menemani suami bekerja
ilustrasi istri menemani suami bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hal pertama yang harus ditanamkan: kalian bukan musuh, tapi rekan. Kalau pasanganmu memiliki pencapaian baru, itu bukan ancaman buatmu. Justru itu kemenangan tim kalian. Sebagai contoh, pasanganmu mendapatkan promosi di kantor, jangan langsung merasa, “Kok dia lebih dulu sukses, ya?” Namun, ubah pola pikir jadi, “Keren, berarti kita makin dekat sama tujuan hidup bareng.” Begitu kamu berhenti melihat pasangan sebagai kompetitor, rasa iri dan gak aman bakal berkurang drastis.

2. Stop membandingkan diri

ilustrasi pasangan kekasih
ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Jeswin Thomas)

Setiap orang punya ritme hidup dan prosesnya masing-masing. Kadang yang bikin hubungan jadi kompetisi itu karena kita suka membandingkan pencapaian kita dengan pasangan. Padahal, bisa saja kamu lagi berada pada fase yang berbeda. Kamu mungkin lagi fokus merintis usaha, sedangkan dia lagi berkembang dalam karier. Dua-duanya valid dan sama pentingnya. 

Jadi, berhenti memikirkan siapa yang lebih berhasil. Fokuslah pada kemajuan masing-masing dan saling dukung. Itu karena cinta yang sehat tumbuh di ruang yang bebas dari perbandingan.

3. Belajar bicara tanpa menyindir

ilustrasi suami dan istri sedang berbicara
ilustrasi suami dan istri sedang berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Persaingan kadang muncul dari komunikasi yang gak sehat. Sebagai contoh, kamu kesal, tapi malah nyindir hal-hal yang berbau kompetitif, seperti, “Iya, deh, kamu selalu lebih benar.” Kata-kata seperti ini bikin hubungan makin tegang. 

Jadi, kalau ada yang kamu rasakan, ungkapkan langsung tanpa nada perbandingan. Lebih baik katakan, “Aku merasa kurang dihargai waktu kamu ngomong gitu.” Ini terdengar jujur, lebih damai, dan gak ada adu ego di dalamnya.

4. Rayakan keberhasilan bersama

ilustrasi suami memberikan kado pada istri
ilustrasi suami memberikan kado pada istri (pexels.com/Budgeron Bach)

Setiap pasangan punya momen pencapaian, baik kecil atau besar. Jangan biarkan ego bikin kamu sulit mengucapkan selamat. Rayakan keberhasilan pasangan seolah keberhasilan itu milikmu juga. Sebagai contoh, ajak makan bareng, berikan ucapan manis, berikan hadiah, atau sekadar peluk sambil bilang, “Aku bangga banget sama kamu.” Sikap seperti ini bukan cuma bikin hubungan makin hangat, tapi juga mengingatkan bahwa kalian berdua sedang berjuang ke arah yang sama.

5. Saling belajar bersama

ilustrasi belajar bersama
ilustrasi belajar bersama (unsplash.com/Keisha Kim)

Daripada bersaing, kenapa gak saling belajar? Kalau pasanganmu punya keahlian yang kamu belum punya, manfaatkan itu untuk berkembang. Sebagai contoh, dia jago manajemen waktu. Nah, kamu bisa belajar cara dia atur prioritas. Sebaliknya, kalau kamu lebih jago komunikasi, bantu dia terbuka. Saling berbagi ilmu bikin hubungan lebih solid dan yang lebih penting: bikin kalian tumbuh bareng, bukan saling ninggalin.

Hubungan yang sehat itu bukan soal siapa yang lebih cepat, kaya, atau pintar. Namun, itu tentang gimana kalian bisa saling bantu untuk jadi versi terbaik dari diri masing-masing. Jadi, daripada sibuk balapan, lebih baik gandengan tangan dan nikmati perjalanan bersama. Karena pada penghujung hari, gak ada piala untuk pemenang. Yang ada hanya dua orang yang berhasil bertahan dan tumbuh bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Life

See More

Gimana Cara Berbagi Peran dalam Hubungan?

01 Nov 2025, 23:04 WIBLife