Hai Kisah Kasih di Sekolah, Aku Merindukanmu!

11 Agu 2016, 14:30 WIB

depoktren.com

Benar kata orang kalau masa-masa SMA adalah masa yang sulit untuk dilupakan, terlebih dengan adanya kamu……. hai cinta pertama.

Rasa rindu sering menghampiri tanpa kita sadari, dan bahkan sulit untuk kita hindarkan. Seperti saat ini, aku yang sedang merindukan torehan kenangan manis yang sempat hadir di antara aku dan dia. Kenangan itu menemani diriku di saat masa SMA. Kata orang sih, masa putih abu-abu adalah masa yang tak terlupakan. Ah, benar sekali. Apalagi, berbicara mengenai ‘kita’ di masa itu.

Dengan hadirnya dirimu, hai cinta pertamaku, hari-hariku bagaikan lolipop yang dipenuhi berbagai warna. Warna itu dapat tergambarkan dari canda tawa yang selalu kau ciptakan untukku. Rasanya, cinta di masa putih abu-abu adalah gambaran cinta yang gak muluk-muluk, dengan berbagai hal sederhana yang sulit untuk dilupakan.

1. "Aku suka sama kamu, mau gak jadi pacar aku?"

Pernyataan itu kau sampaikan lewat pesan singkat. Lucu, kalo inget-inget lagi. Kamu yang saat itu tipikal cowok yang malu-malu yang lebih bisa mengungkapkannya lewat kata-kata yang bisa membuat ku terpana, di kala itu. Bisa dibilang, itu kata sederhana yang meng-identikkan ungkapan cinta di masa putih abu-abu

2. Beda kelas dan beda jurusan tak menghalangi berseminya cinta kita.

Aku XI IPS, Kamu XI IPA. Walaupun kita beda kelas, beda jurusan, kita pun tetep nyambung. Ya, namanya juga cinta itu gak dibatasi oleh jurusan atau pun kelas. Enaknya, kita bisa punya cerita unik masing-masing yang berbeda, dan temen-temen kita jadi lebih beragam. Oh iya, karna kita gak satu kelas, seringkali ada lamunan sederhana ala kita di masa itu, misalnya “dia lagi apa ya di kelas?”, “Dia lagi mikirin aku gak ya?”

3. Bunyi bel menjadi dering yang paling dinantikan.

Gak dipungkiri lagi, kalau deringan bel istirahat dan bel pulang adalah bagian yang paling dinantikan oleh semua siswa. Tapi, buat aku dan dia, rasa menanti itu jauh lebih besar. Ya……. Menanti untuk bisa saling berjumpa. Aku ingat, kamu yang selalu menghampiri aku ke kelas di saat dering bel istirahat berbunyi, dan langsung menghampiri tempat ku dengan senyum khasmu yang tak dapat ku lupakan. Sehabis itu, tak lupa untuk dirimu mengajak ku ke kantin atau terkadang kita yang saling makan bekal bersama di kelas.

Hasrat kita untuk bisa segera saling bertemu lagi, semakin memuncak di kala mendengar dering bel pulang. Kita pun langsung ke gerbang sekolah dan segera beranjak bersama ke parkiran untuk kamu mengantarku pulang

4. Jalan bareng menjadi bagian yang tak terlewatkan.

indonesianfilmcenter.com

Sehabis pulang sekolah seakan menjadi waktu wajib untuk kita bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama lagi, dan “Mau kemana kita?” itu jadi pertanyaan sederhana yang sering aku atau kamu lontarkan. Sebenernya, siklus pergi kita sama aja yaitu ke bioskop atau ke mall. Aku ingat, kita yang selalu menyimpan tiket bioskop dan menaruhnya di dompet, dan seringkali kita itung udah berapa kali kita nonton bersama.

5. Coretan alay yang kita buat.

Nulis nama kita masing-masing dengan lambang love, menjadi bagian yang pernah kita lewatin bersama. Kita nulis di tempat wajar sampai gak wajar. Bisa dibilang wajar saat kita menulisnya di kertas atau di buku masing-masing. Bisa dibilang gak wajar, saat kita menulisnya di meja kelas, atau bahkan di tembok.

Hal itu menjadi coretan alay yang seakan-akan kita pingin bilang ke semua orang kalau kita adalah pasangan abadi yang selalu bersama. Namanya juga masa-masa remaja, ada-ada aja kelakuan kita di kala itu, dan hal ini menjadi bagian yang sering membuat ku tertawa

Seperti itu lah kederhanaan cinta di masa putih abu-abu, yang ternyata tidak sesederhana itu untuk bisa dilupakan. Benar kata lirik dalam lantunan lagu Chrisye, “Kisah kasih di sekolah, dengan si dia. Tiada masa paling indah masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah…. Kisah-kasih di sekolah”.