Setiap cerita cinta punya bagian tertentu yang membuatnya menarik untuk diulik. Namun sebenarnya, apakah yang membuat persoalan dalam hubungan ini jadi sulit untuk dipecahkan?
Meski bukan hal utama, namun barangkali hal ini bisa menjawab kenapa kisah asmara yang kamu alami saat ini seperti benang kusut yang tidak tahu awal dan ujungnya di mana.
Setiap kali kamu merasa ingin menyerah dalam hubungan, saat itu pula sebenarnya yang harus kamu lakukan adalah menguatkan rasa saling percaya. Percaya bahwa setiap hal akan teratasi, percaya bahwa dia yang bersamamu saat ini suatu saat akan memahami apa yang ingin coba kamu sampaikan padanya. Kerumitan tidak akan muncul ketika kamu percaya berbagai hal bisa kamu lalui justru ketika bersama.
Kenapa komunikasi jadi begitu penting dalam hubungan? Ketika kamu memutuskan berbagi waktu dengan seseorang dalam sebuah ikatan, kamu perlu memahami bahwa karakteristik antara laki-laki dan perempuan itu jauh berbeda. Mulai dari keahlian atau kemampuannya, sampai kelemahan yang melekat dalam diri masing-masing.
Maka dalam rangka untuk lebih mengenal, komunikasi yang sehat jadi langkah pertama ketika muncul persoalan. Kalau kamu dan dia punya cara komunikasi yang baik, masalah paling rumit pun akan terselesaikan karena mau saling melengkapi satu dengan yang lain.
Akar dari kerumitan adalah kegamangan, seperti halnya ketika tak punya keberanian untuk mengambil keputusan atau menerima kenyataan yang ada. Misalnya ketika dihadapkan perkara perjodohan, cinta bertepuk sebelah tangan, ketidakpuasan atau trauma hubungan, bahkan perselingkuhan.
Setiap persoalan ada solusinya, masalah itu akan jadi rumit ketika salah satu pihak tidak berani menyelesaikan dan justru menghindar. Menerka-nerka tanpa ada niatan untuk mengonfirmasi dengannya.
Setelah itu yang bisa dilakukan manusia adalah menerima, karena memang tidak setiap hal yang dimau dalam hidup ini bisa didapatkan.
Seperti halnya tali, komitmen adalah awal yang perlu dimiliki untuk membentuk hubungan yang langgeng. Kalau dari awal sudah sepakat untuk bertahan dan tidak membiarkan tali itu putus, hal-hal yang membuat rumit akan terlewati tanpa perlu saling melepas. Seandainya ada salah satu yang merasa kurang puas, coba tanyakan lagi komitmen kalian dari awal itu seperti apa dan apa yang sebenarnya diperjuangkan dalam hubungan.
Dua orang harus punya keseimbangan agar hubungan bisa terus berjalan, tidak bisa dilakukan ketika ada pihak yang tidak mau menjaga, terlalu dominan, dan lebih mementingkan egonya. Coba tanyakan dalam dirimu, apa kamu dan dia sudah memiliki keseimbangan dan kendali diri yang baik dalam hal ini?
Kerumitan itu muncul ketika kamu tidak mau jujur terhadap perasaanmu. Kalau sayang ya sayang, gak perlu harus pergi dulu untuk membuat dia mengejarmu. Penyesalan atau masalah yang kamu alami dengannya bersumber dari ketidakjujuran terhadap dirimu sendiri.
Terlebih ketika kamu berbohong dengannya hanya untuk menjaga harga dirimu. Kamu sendiri yang membuat hal yang tadinya sederhana menjadi rumit, cinta yang tulus tak serumit itu.
Manusia memang kompleks, hidup juga tak selalu mendukung kisah cinta yang sekarang kamu jalani. Kalau sudah begini, kamu yang harus percaya kalau cinta itu selalu menguatkan. Bukan sesuatu yang membuatmu jadi lemah atau justru membuat hatimu gamang. Tidak ada yang salah dengan mencintai atau dicintai, caranya saja yang barangkali terlalu dibungkus konsep tentang cinta itu sendiri.
Kalau kamu memahami bahwa cinta selalu menguatkan, hal yang menurutmu rumit akan jadi sederhana jika mau menerima dan lebih meresapinya.