Harap Maklum, Ini 9 Alasan Cewek Gak Bisa Masak di Awal Pernikahan

Seorang pembelajar yang haus ilmu, pasti sebisa mungkin ingin menggunakan waktunya untuk belajar. Cewek kutu buku bahkan biasa menyantap makanan sambil baca buku. Kalau pun ada waktu luang, dia bakal benar-benar menggunakannya untuk menghibur atau memanjakan diri seperti duduk manis bersama teman. Urusan dapur yang harus dimulai dengan belanja dan memasak, cukup menyita waktu dan tenaga sehingga kurang menjadi prioritasnya di masa melajang.

Bagaimana mau belajar masak kalau jarang di rumah? Aktifitas yang seabrek karena aktif di berbagai organisasi, sudah menguras waktu, pikiran dan tenaganya. Dia hanya ingin rumah menjadi tempat beristirahat dan merilekskan badan. Toh, masih single kan! Akhirnya, karena terbiasa berjibaku di luar rumah, lidahnya pasti sudah akrab dengan jajanan luar. Kegiatan memasak pun makin langka dilakukan.

Anak kuliah yang merantau pasti jadi penghuni kos-kosan. Biasanya ada tempat kos yang menyediakan dapur, ada juga yang tidak. Disinilah cewek yang suka masak atau tidak, menentukan pilihan. Tapi mencari tempat kos itu gak gampang. Boleh jadi dia menempati tempat kos yang fasilitasnya kurang lengkap karena dinilai paling strategis, urusan dapur jadi nomor dua deh!

Intinya sih lebih dekat ke rasa malas. Belum lagi ditambah keluarga yang jauh dan statusnya yang jomblo. Yang namanya masak kalau sedikit kan tanggung ya, makanya cewek ini berpikir siapa yang bakal menghabiskan masakannya. Nah daripada mubazir, akhirnya dia menunda keinginan untuk rajin masak karena membeli makan diluar rumah untuk satu orang dinilai lebih praktis.

Sudah belanja jauh-jauh ke pasar, eh pas menunya dimasak malah keasinan atau gosong. Kamu pernah mengalaminya? Baiknya sih kalau ingin bisa, kegagalan gak boleh bikin kamu putus asa. Tapi sebagian cewek kadang malah menyerah dan malas melakukannya lagi, termasuk dalam hal memasak. Apalagi saat itu gak ada orang yang menuntutnya untuk bisa masak, makin malas deh dia!

Yang namanya mahasiswa belum berpenghasilan, kebanyakkan mereka bakal menghemat pengeluaran termasuk dalam hal makan. Di daerah sekitar kampus, biasanya terdapat kantin paling padat yang jadi pilihan mahasiswa karena harga makanannya yang murah meriah. Apalagi kalau didukung dengan sajian menu yang beragam dan enak di lidah. Bikin ketagihan dan lupa masak deh!

Sebagian orangtua ada yang menyuruh putrinya untuk bisa masak, ada juga yang memberi kebebasan sampai si anak itu mau belajar sendiri. Cewek dalam lingkungan kedua cenderung lambat mempunyai keahlian memasak karena gak ada dorongan, apalagi kalau ada kehadiran pembantu yang selalu siap menyajikan hidangan. Makin langka deh aktifitas memasaknya.

Mengasah hobi di usia menginjak dewasa ini memang penuh semangat. Fase dimana cewek itu masih single membuatnya bebas mengalokasikan waktu luangnya untuk hobi. Beruntung kalau hobinya adalah masak, dimana kesenggangannya dipakai untuk mencoba menu-menu masakan baru. Tapi gak semua cewek punya hobi berkutat di dapur. Beragam hobi lain seperti menulis, membuat desain baju dan lainnya juga butuh ketekunan yang menyedot waktu.

Bukannya malas, tapi poin-poin di atas jadi alasan mengapa cewek gak mendalami keahlian memasak saat masih single. Itu bukan berarti dia melupakan kegiatan khas kaum hawa di dapur kok, dia tetap punya niat untuk bisa masak tapi kalau sudah menikah. Banyak lho cewek yang punya niatan seperti ini, itulah kenapa setelah menikah mereka bisa masak dengan sendirinya. Semakin banyak jam terbangnya, semakin jago deh masaknya.

Nah, itulah 9 alasan mengapa sebagian cewek gak bisa masak di awal pernikahan. Para cowok harap maklum ya. Tenang saja, dengan kehadiran suami dan anak-anak, cewek dengan sendirinya bakal terpanggil untuk mendalami keahlian memasak kok. Kamu punya pengalaman yang sama?