Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Intinya sih...

  • Ngobrol soal keuangan saat hubungan sudah di tahap serius.

  • Saat sudah punya tujuan finansial yang jelas.

  • Sering mengelola uang bareng bisa jadi momen tepat untuk obrolan keuangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Obrolan soal keuangan dalam hubungan sering dianggap terlalu sensitif. Padahal, masalah uang justru bisa jadi bom waktu kalau terus-terusan dihindari. Banyak pasangan terlihat harmonis dari luar, tapi diam-diam saling menyimpan ketidaknyamanan hanya karena gak pernah benar-benar ngobrol tentang uang.

Padahal, urusan keuangan adalah salah satu penyebab seringnya konflik dalam hubungan yang bisa memicu perpisahan. Bicara soal finansial bisa menunjukkan seberapa sehat dan dewasa hubunganmu. Mulai dari pengeluaran sehari-hari, utang, sampai rencana keuangan jangka panjang. Pertanyaannya, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai ngobrolin keuangan?

1. Saat hubungan sudah masuk ke tahap yang lebih serius

ilustrasi pasangan serius (pexels.com/Jep Gambardella)

Ngobrol soal keuangan gak harus dilakukan sejak awal pacaran, tapi juga jangan ditunda sampai kamu mau menikah besok. Waktu yang paling tepat biasanya ketika hubunganmu sudah masuk fase serius tapi santai. Maksudnya, kalian sudah saling percaya, mulai membahas masa depan, dan tahu bahwa hubungan ini gak cuma buat main-main.

Misalnya, saat kalian mulai ngobrolin rencana menikah, investasi bareng, atau bahkan traveling bareng ke luar negeri. Semua itu butuh uang, dan kamu gak bisa mengandalkan “ya nanti aja dipikirin” kalau gak mau berakhir kecewa atau berantem. Di fase ini, kamu dan pasangan udah punya cukup kedewasaan buat menghadapinya tanpa merasa tersinggung atau malu.

2. Setelah kamu punya tujuan finansial yang jelas

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/karolina-grabowska)

Gak harus punya tabungan ratusan juta dulu buat bahas keuangan. Namun, alangkah baiknya kalau kamu sudah paham kondisi keuanganmu sendiri sebelum ngajak pasangan ngobrol. Misalnya, kamu tahu berapa penghasilanmu, utang yang masih ada, tabungan, dan tujuanmu ke depan. Entah itu beli rumah, melunasi cicilan, atau buka bisnis baru.

Dengan begitu, kamu bisa ngajak pasangan ngobrol dari sudut pandang yang lebih terbuka dan terarah. Diskusinya jadi bukan sekadar “kamu punya tabungan berapa?” tapi lebih ke “kita bisa nyusun strategi apa biar sama-sama aman secara finansial.” Ini juga bisa jadi cara buat mengukur seberapa sinkron nilai dan gaya hidup kalian ke depannya.

3. Setelah kalian sering mengelola uang bareng

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pernah ngerasain split bill waktu makan, patungan kado bareng, atau liburan bareng dengan biaya dari kantong masing-masing? Nah, momen-momen kayak gini bisa kamu manfaatkan buat masuk pelan-pelan ke obrolan soal keuangan. Gak langsung berat, tapi cukup buat tahu pola pikir pasangan soal uang.

Misalnya, kamu bisa nanya, “Menurut kamu, mendingan nabung dulu baru traveling, atau traveling sekarang selagi muda?” Dari sana, kamu bisa tahu apakah dia tipe yang impulsif, perencana, atau justru masih acuh soal uang. Pelan-pelan, bahasan bisa berkembang ke topik lain, termasuk pembagian finansial kalau suatu hari nanti kalian tinggal bareng atau menikah.

4. Ketika mulai ada masalah atau ketidakjelasan finansial

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/karolina-grabowska)

Terkadang, obrolan soal keuangan muncul bukan karena direncanakan, tapi karena terpaksa. Misalnya, pasanganmu sering bilang mau menabung, tapi tiap akhir bulan malah pinjam uang. Atau kamu jadi sering ngerasa berat karena terus-terusan bayarin sesuatu yang sebenarnya bisa dibagi dua.

Kalau mulai muncul ketidaknyamanan kayak gini, itulah tanda kamu harus membicarakannya secepat mungkin. Jangan tunggu sampai kamu kesal dan meledak. Pilih waktu yang tenang, tanpa tekanan, dan pastikan obrolan tetap dalam nada saling memahami, bukan menyudutkan. Tujuannya bukan buat menyalahkan, tapi mencari solusi bersama.

5. Sebelum mengambil keputusan besar bersama

ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Momen yang satu ini juga jadi waktu yang tepat buat bicarain soal keuangan. Mau ambil KPR bareng, buka rekening bersama, atau memulai bisnis bareng adalah beberapa contohnya. Jangan pernah ambil langkah besar tanpa tahu kondisi keuangan satu sama lain. Di sinilah kamu wajib banget punya transparansi.

Apalagi kalau keputusan itu bisa berdampak jangka panjang, seperti memiliki anak atau membeli properti. Waktu terbaik buat diskusi ini tentu sebelum komitmen dijalankan, bukan sesudahnya. Obrolin semuanya, mulai dari pembagian beban biaya, tanggung jawab, hingga risiko dan rencana darurat. Gak usah takut dibilang terlalu serius, justru ini bentuk cinta yang realistis.

Ngobrol soal keuangan dalam hubungan itu penting, bukan tabu. Mulailah dari hal-hal kecil, pastikan kamu juga siap secara mental dan finansial, lalu buka ruang diskusi yang jujur. Cinta memang penting, tapi keuangan yang sehat bisa bantu cinta itu bertahan lebih lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team